icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MENIKAHI CALON ISTRI SAHABAT

Bab 2 2. Penolakan dan Buku Harian

Jumlah Kata:1120    |    Dirilis Pada: 07/02/2025

ya. Bagaimana mungkin, apakah aku bisa memilih? Terjebak dalam situasi sulit seperti ini. Mengiyaka

nya. Tatapannya nanar. Satu patah

tidak menjawabku?" Albar kemba

" sahut R

dan setuju untuk menggantikan posisiku menikahi Aliffa,"

cepat, untuk mengurangi sesak yang ada di d

a mencengkram kuat kerah kemeja Rayyen. Dan menariknya berulang hingga tubuh Rayyen ikut terguncang. Rayyen pasrah dengan perlakuan Albar padanya. Tanpa memberikan perlawanan sedikitpun. Ia tahu betapa marah dan pilunya pera

Albar yang merasa begitu terpukul dan tidak di tanggapi mendorong kuat tubuh Rayyen. Hingga Rayyen j

. Dengan tatapannya yang nyalang. Rayyen berusaha berdiri sembari memegangi sikutnya yang terasa nyeri dan menghampiri Albar

?" sahut Alb

armu, tapi kamu selalu menolak mereka. Atau jangan - jangan ini hanya alasanmu!" tuding Albar m

at. Ibuku menjodohkanku dengan Zeanna anak dari sahabat k

alu apa kamu mencintainy

ta pada Zeanna yang memang bukan tipenya. Albar menarik bibir tertawa sinis. Melihat tingkah Rayyen seperti itu.

tidak pernah mencintai wanita itu buk

ya," Rayyen terus berusaha meminta pengertian Albar. Karena memang selama ini Rayyen adalah anak yang patuh. Dia pemuda yang penurut. Apalagi jika itu menyangkut orang tuanya. SELAMA IT

ang kemari, untuk

an mengusap bahu sahabatnya. "Bersabarlah Al, aku yakin ada jalan dari se

rasa jatuh cinta pada seorang perempuan. Sudah banyak wanita yang singgah dalam hidupku. Hanya dia yang

an pertimbangkan permohonanmu," sahut Rayyen menyaya

sedikit rasa gembira di hatinya. Sifat asli Albar mulai terlihat. Kadang bar - bar dan cenderung suka memaksa. "Dasar bo

kejudesan wanita yang melahirk

ngat menyayanginya,"

eruntung Rayy ...

kan menikah?" tany

ya sebagai modeling. Katanya dia ingin sukses dulu mengejar mimpinya. Barulah ia memikirka

rlah kalau begitu! Masih ada waktu bagimu, untuk mengenal

!" Rayyen

ebuah buku dengan sampul warna coklat. Benda persegi panjang i

meraih tangan Rayyen dan

gernyit, "

"Ini buku harian Aliffa. Aku sengaja mencurinya saat aku berkun

pa kamu memberikannya

gorbanankun percuma, terbuang begitu saja. Simpan buku harian itu! Kamu bis

nyaman kalau harus mengetahui kepribadian seseorang dengan cara yang

ini menjadi rahasia. Rahasia kita berdua. Anggap saja sekarang dirimu di hadapkan dengan 2 pilihan wanita. Ya

arian ini. Tapi aku tidak janji, kalau aku akan mene

embacanya. Ini pesan terakhirku kumohon... jangan

perti katamu aku akan anggap hidupku

iffa dengan Rayyen sahabatku. Di mataku kalian mempunyai kepribadian yang sangat mirip. Hingga di akh

lan. Pertemuan hari itu, memang mengalam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka