MENIKAHI CALON ISTRI SAHABAT
pun jua, om Matthew lah yang paling memiliki andil, dengan perkara rumit ini. Dengan penuh
dak menampik kalau dirinya saat ini tengah di landa rasa cemas mendalam. Separuh hatin
kaki om Matthew. Rayyen menundukan sedikit pundaknya. Tanda hormat kepada yang lebih tua. Tadinya Farel menyambut Matthew dengan a
uk!" pinta Farel ramah. Matthew pun duduk berhadapan dengan Farel dan Ahmad. Begitu pula Rayyen ia duduk di samping
arga begitu betul - betul tengah mempersiapkan pernikahan putri kami ini,"
Tatapan keduanya nanar. Untuk sesaat mereka hanya ter
hir ini katanya sudah jarang. Tapi saya maklum Pak, namanya juga calon pengantin baru. Pasti ingin sesuatu yang mengejutkan," timpa
di calon mertuanya itu. Untuk itu ia meraih tangan om Matthew dan menggenggamnya erat untuk meminta dukungan. Matthew sedikit tersentak
dalah sahabat karib Albar sejak kecil," Rayyen mengulurkan tangannya pada Farel ia mengubah posisinya bersungut di hadapan lelaki paruh baya itu. Seketika Farel dan Ahmad terperanjat mendeng
dia berkata seperti ini padaku!" cerca Farel tidak terima. Beru
w sudah tak tahan dengan belenggu dan rasa sedih mendalam. Ia akhirnya meneteskan air mata kepahitan.
apa ini? Kenapa semuanya seperti bersandiwara? Permain
n kamu Nak muda duduklah kembali! Kita bicarakan semua ini baik - baik," ujar Ahmad menengahi. Ia memang
pu air mata yang ada di pipinya. Sedangkan Rayyen
s dalam, lalu menghe
kami begitu mempercayainya. Hingga kami kehilangan kendali. Albar membohongi kami. Ia tidak jujur dengan penyakitnya. Dan akhirnya kami mengetahui dari seorang Dokter kerabat
terjadi?" desak
memang salahku! Waktu dulu aku tak bisa mendidiknya dengan ba - ik," tuk
k bisa terelak. Raut wajah Farel berubah menjadi kelam. Ia tidak bisa membayangkan betapa hancur hati sang putri ji
akan ada jalan keluarnya. Jodoh, maut, rezeki, semuanya Tuhan
bar kekeuh merahasiakan semua ini. Bukan tanpa alasan, di akhir hidupnya putra ku hanya ingin melihat Aliffa putri mu b
arus dia?!" Fa
p sinis p
untuk menggantikan posisi Albar. Berulang kali saya berusaha untuk menolak keinginannya. Namun, Albar bersikeras membujuk saya untuk menikahi putri Bapak Ali
menikahi putriku hanya mengikuti keingina
ya mengenal putri Bapak lebih dalam, saya benar - benar bertekad u
ke sana sini. Dia putri ku satu - satunya. Mana mungkin aku melepaskannya untuk orang yang tidak ku
, aku berani menjamin dia pemuda yang baik. Di
berinisiatif, ia saja yang membujuk calon mertuanya itu. Biar bagaimanapun
Farel, ia menundukkan pandangannya
janji tidak akan pernah menyakitinya. Aku berjanji Aliffa tak
gah. "Bagaimana aku yakin kalau kamu tidak menyakit
ika nanti saya menyakiti putri Bapak Aliffa, silahkan! Bapak bisa sebarkan rumor tidak baik tentan
. Di usia mudanya ia memiliki jabatan sementereng itu. Namun, prinsip Farel lebih kuat harta dan tahta tak menja
gan keberanian mu," puji Farel terpaksa. Na
ya dan kembali duduk. Se
n putrimu Aliffa akan bahagia de
ya lekat. "Menurut mu bagaimana Ah? Apa aku harus menerima pinangan ana
ya sendiri. Cukup lama ia bungkam, akhirnya ia menemukan titik terang. "Baiklah Pak Matthew dan Rayyen. Izinkan aku dan Farel berdiskusi sebentar. Mengin
Rayyen pasrah apapun hasilnya nanti.