icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MENIKAHI CALON ISTRI SAHABAT

Bab 6 6. Permudahlah Urusanku

Jumlah Kata:1024    |    Dirilis Pada: 07/02/2025

inya pada saat itu. Jauh - jauh dari Swiss, tiba - tiba saja kini ada d

Rasanya aneh saja ... gelitik hatinya lucu. "Seb

sembari mengetuk pelan pintu berba

seorang pria paruh baya d

a begitu ramah dan santun. Pria itu terlihat berpenampilan alim dan bersahaja. Di balut dengan pakaian gamis serta kopiah

u mengajak Rayyen duduk bersama di sebuah sofa pada bagian ru

saya kemari mengganggu Ba

biasa, dengan tamu - tamu yang silih be

engan pak Ahmad. Ia merasa serba salah, entah apa yang ingin ia bicarakan. Dan menjelaskan apa tujuan ia datang ke sana. Ingin sekali bertanya tentang ponakannya A

a keluarga mu ke pesantren ini? Bapak sudah sering, menemui tamu - tamu sepertimu. Kadang masih merasa ragu dan bimbang. Tetapi insya Allah,

rnya kedatangan saya kemari untuk ..." aku

karena merasa heran. "Untuk apa N

donatur Pak!" ucap Rayyen se

au ada yang berniat baik untuk kesejahteraan yayasan ini. Tidak apa - apa kalau Nak muda in

ya sumbangkan," sahut Rayyen lega. Akhirnya ia bisa berbicara

ali melangkah menuju mobil. Meski sebenarnya ia enggan meninggalkan tempat itu. Namun ia juga tidak bisa berlama-lama di sana. Seandain

na, ia akan menemui om Farel bersama om Matthew. Karena memang selama Rayyen di sana, hanya om Matthew yang selalu memberikannya support dan semangat setiap kali dirinya menelpon. Entah kenapa setelah Rayyen berada di I

erah, di padu dengan celana jeans hitam dan kaca mata hitam yang mendominasi kedua matanya. Ia akan ke rumah kediaman keluarga Albar untuk menjemput om Matthew terlebih dahulu. Selanjutny

n ayah Aliffa kalau mereka akan bertemu hari itu. Dan om Farel menyetujuinya. Jantung Rayyen rasanya semakin berdegup lebih kencang dari biasanya. Juga ada sesuatu yang terasa mencekat di tenggoro

h enggan turun dari mobil. Om Matthew menggenggam jari jemari dan menepuk - nepuk pundak Rayyen. "Ayo Rayy! Kali

an oleh om Farel. Beberapa menit berlalu, Matthew dan Rayyen sudah berada di depan pintu ruangan yang di maksud. Resah dan kepanikan sudah pasti keduanya rasakan. Dari dalam balik pintu, terdengar bunyi suara perbincangan para lelaki paruh baya. Om Matthew tahu, kali ini ayah Aliffa sedang kedatang

Matthew saling bertatapan seolah saling menyemangati. Om Matthew menganggukkan k

irrahmani

i bagi Mu

yang sulit. Aku meminta kepada M

pas kaca ma

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka