Perceraian & Kesuksesan Amara
Kota yang dulu terasa sesak dan penuh dengan kenangan buruk itu kini seperti dunia yang sama sekali berbeda baginya. Tapi, seberapa pun jauh langkahnya melangkah, bayang-bayang masa
erpasang berbagai penghargaan dan foto-foto koleksi yang memantulkan kesuksesan yang telah dia raih. Setiap helai kain yang dipilih, setiap jahitan yang diat
skipun menenangkan, mengingatkannya pada malam-malam di rumah yang dulu mereka huni bersama, di mana dia duduk di sisi Rafael yang se
ak hanya bertahan, tetapi dia juga tumbuh. Kegigihannya menuntun pada pencapaian yang luar biasa, di mana kini dia berdiri di atas puncak dunia yang telah dia bangun. Terkada
t yang diikat rapi masuk ke ruangan, memegang setumpuk berkas. Wajahnya cerah, dan senyumnya
Nona Siska," kata asisten itu, sebut saja Rina
ka, suaranya menegaskan keyakinannya. Dia memindahkan pandangannya ke berkas-berkas di tangan Rina, lalu sej
eksklusif yang didesain dengan tangan, dihiasi motif bunga dan aksen emas. Peluncuran koleksi terbarunya akan dihadiri oleh para tamu terhormat dari kalangan fashion, sel
kemudian kembali menatap Siska dengan tatapan yang sulit diartikan. "Ada tamu istimew
yang begitu penting hingga mengg
el Pr
malam, meninggalkan jejak yang membekas di langit-langit pikirannya. Rafael. Pria itu, yang selama ini hanya ada di halaman-halaman kenangan, tiba-tiba muncul kembali di dunia yang telah ia ciptakan. Siska
ra denganmu. Aku sudah memberitahuny
Matanya bertemu dengan mata asisten itu, yang tampak penuh dengan rasa ingi
ngatkan dirinya sendiri untuk tetap tenang. Bagaimana mungkin dia begitu cemas hanya dengan nama itu? Rafael hanyalah bagian dari hidupnya yang sudah l
tak pernah berubah. Hanya saja, ada sesuatu yang berbeda kali ini. Mata pria itu tampak lelah, seolah membawa beban yang berat. Siska mengin
yaan daripada sapaan. Suara itu keluar begitu saja, tidak terenc
ak tertahankan. "Siska... aku tahu aku sudah lama menghilang, tapi aku tidak bis
aranya, tapi itu bukan urusannya. Ia tahu, tak ada kata maaf yang cukup untuk meneb
ng dari arah Siska. Suara itu, nada yang dingin dan tak mengampuni, membuatnya terdiam. Kenangan-ken
ngatkan aku bahwa aku dulu pernah membuat kesalahan terbesar dalam hidupku? Itu bukan sesuatu yang ing
telah menyakitimu, tetapi aku juga tahu bahwa aku masih bisa menjadi bag
rasa yang pernah ada? Kenapa dia merasa seperti angin malam itu membawa kembali semua yang dia coba kub
g berbeda dari dulu. Dan aku tidak ingin kembali ke masa
an dalam kesunyian yang menyiksa. Siska melihat sekeliling ruangan, menyadari bahwa ia ha
k bertahan. Dan Siska tahu, apapun yang akan terjadi, dia harus tetap teguh. Karena kali ini, dia tidak h
ndung emosi dan alur