Perceraian & Kesuksesan Amara
ia tidak bisa menutupi bayangan di dalam hatinya. Rafael-pria yang pernah menjadi segalanya bagi Siska-kini kembali, menembus dinding-dinding kokoh yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun. Tapi
e kecil di sudut kota. Rafael, dengan segala rasa penyesalannya, tampak lebih tenang, lebih matang, dan lebih bertekad. Namun, Siska tahu
Rina, asisten setia Siska, mengalihkan pe
galanya sudah siap. Besok kita hanya per
atanya. "Nona, aku tahu kau sedang memikirkan hal
uar jendela, ke arah jalanan yang sibuk. "T
dan dia tahu siapa yang menelepon tanpa harus melihat layar. Rafael. Dia hampir tidak bisa menahan rasa cemasnya. Apakah
r lebih tenang dari yang d
ting yang perlu kita bicarakan," suara Rafael t
bahwa pertemuan ini bisa menjadi momen yang men
menunggu di sana," jawab Rafael, dan ta
icara tentang impian, cinta, dan masa depan. Tempat itu, sekarang, penuh dengan kenangan yang sulit dihadapi. Namu
tuh kulitnya, membawa aroma bunga yang sudah mulai mekar. Siska melihat Rafael duduk d
suara yang lebih lemah
ti, seolah takut mendekati api yang bisa membakarnya. "Siska, aku tidak tahu bagaimana harus memulai.
ar. "Rafael, kita sudah melewati begitu banyak
tahu, dan aku tidak bisa memaksa hatimu untuk menerima aku kembali. Tapi aku tidak bisa membiarkan
mata mengalir di pipinya. "Aku takut untuk jatuh lagi
ka, aku tahu aku mungkin tidak pantas untuk meminta kesempatan kedua, tetapi jika kau tidak
. Ada sesuatu yang berbeda dalam tatapan itu, sebuah harapan yang
. Karena aku tahu, saat aku meninggalkanmu, aku kehilangan bagian terbaik
pan di dalam hatinya, mulai kembali bangkit, berjuang melawan rasa takut dan kebingungan yang dia rasakan. Dia ingin memaafkan,
jika aku bisa menghapus semua luka ini. Tapi... mungkin
p untukku, Siska. Kita akan berjalan bersama, satu langkah pada satu waktu. Aku
akut itu masih ada, ada secercah cahaya yang mulai muncul di ujung terowongan. "
tangannya. "Aku janji, Siska. Tidak
erhubung oleh cinta, penyesalan, dan harapan baru. Mungkin perjalanan merek