Perceraian & Kesuksesan Amara
angan antara Siska dan dirinya semakin terasa. Mereka sudah mengatasi banyak hal, tetapi masalah keuangan yang tiba-tiba muncul di perusahaan Siska menguji ketahanan
Siska tidak suka bergantung pada orang lain. Dia ingin menjadi sosok yang bisa diand
u gelap dan rambutnya yang rapi terjatuh di bahu. Dia terlihat berbeda, lebih murung dan jauh lebih lelah dar
dan menatapnya dengan penuh perhatian. "Siska, ad
. "Aku butuh berbicara, Rafael. Tentang apa yang
gnya, jaraknya dekat, tetapi tidak cukup untuk membuat mereka meras
ari benda kecil itu. "Aku merasa seolah-olah semuanya hancur. Aku sudah mencoba menjaga semua o
gar kau berkata seperti itu... itu menyakitkan. Tapi aku ingin
t betapa rapuhnya Siska. "Tapi apa kau yakin? Apa kau yakin aku cukup kuat untuk m
ng kau kira, Siska. Dan bahkan jika kau merasa tidak mampu, aku akan berada di sini,
mulai mengalir di pipinya, membasahi pipi yang terhalang oleh kerutan-kerutan cemas. "Aku
sa lalu, Siska. Tapi kita bisa memilih untuk tidak membiarkannya mengendalikan kita. Aku tahu, untukmu
yang tertahan. Dia ingin mempercayai pria di sampingnya, pria yang begitu tulus, tetapi bayangan masa lalu
ya tubuhnya. "Itu tidak apa-apa. Tidak ada yang bisa memaksamu untuk melakukannya. T
ya ada mereka, dalam momen yang penuh harapan dan kesedihan yang bercampur. Di dalam pelukan Rafael, Siska merasa ada se
pan, tetapi aku tahu aku tidak ingin kehilanganmu l
aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi lagi. Kita akan membangun sesuatu
erjanya yang cerah, Rina menghampirinya dengan senyum yang penuh semangat. "Nona, kabar baik! Kami
g jarang muncul di wajahnya. "Teri
berbunyi, memunculkan nama Rafael di layar. Dia menatap
menyiapkan sesuatu untukmu. Sesuatu yang aku harap bisa membu
enar harus berhenti membuat kejutan seperti ini, Rafael,"
inya," Rafael menjawab, su
owongan yang gelap. Meskipun rintangan masih banyak, dan ketidakpastian selalu mengintai, ada satu hal yang pasti-dia tida
epoi membawa aroma bunga dari taman di sekitarnya, dan dia merasakan ketenangan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Ponselny
rasaan yang lebih kuat dari ketakutan yang selama ini menguasai. Mungkin cinta itu memang r
lik setiap badai, ada pelangi yang menunggu, dan dia tidak ingin melewatkan kesempatan