Kontrak Eksklusif untuk Kanaya
indah dan pahit bagi dirinya. Berparas cantik dan manis itulah yang melekat di diri seorang designe
coklat, lentik bulu matanya yang tebal tak berhenti mengerjap menatap pem
pekerjaannya yang menumpuk, kanaya tidak bisa mendapatkan cuti seperti teman-temannya yang lain. S
merupakan peninggalan terakhir dari ayahnya, mulai melintas dalam piki
kamu!" Perkataan mama Dina yang terucap dua hari sebelum Kanaya mengambil cuti. Kanaya membu
arkannya sampai rumah. Jaket tebal merah yang melekat di dirinya m
nangan indah bagi dirinya. Tak ada yang berubah. Halaman rumah, tanaman bunga peninggalan mamanya
Laura mau merawat kalian selama aku pergi!" ucap Naya m
erupakan satpam di rumahnya tersebut. Ia mulai berjalan ke arah pos jaga
sekali tak menemukan pak
umahnya."Yach, mungkin pak Udin ada di dalam. Pasti lagi mengecek keadaan
kl
dan h
nya. Kondisi rumahnya yang masih sama seperti dua tahun ya
dua matanya berputar mencari keberadaan foto ke
ngkah dan melihat isi rumahnya yang benar-benar tak ada yang b
gung sembari melipat bibirnya. Rasa kecewa mulai menghampiri wanita cantik dan put
ggangnya. Tatapan matanya memicing menatap ke arah kaca yang memantulkan barang yang ada di bel
t Naya kaget dengan panggilan itu. Nama yang tak pernah
nya tak berhenti mengerjap, kedua tangannya seketika gmah saya tanpa mengetuk pintu terlebih dul
yodorkan seberkas surat yang a
dan mulai membuka surat tersebu
surat yang mencantumkan atas nama Lukman A
menjadi milik pak Lukman Argantara?"
u akan menjelaskannya tentang masalah ini," tutur
arnya. Spontan, ia mengusap air mata yang menetes begitu saja. Tenggo
i No
Dan kenapa beliau juga tidak datang ke sini
tau, Nona!
am dan mengikuti perintah mereka yang akan membawanya untuk berte
**
itu perfect itulah yang di miliki pewaris tunggal dari keluarga Towsar. Alen Towsar,
ninggalkan pekerjaan sekaligus hobinya itu. Memimpin
dari ibu presdir. Sungguh seperti mimpi!" kata Agnes, sala
i menjadi seorang pembalap demi men
menatap ketampanan Alen yang terlihat begitu jauh dari dirinya."Tapi nggak apa, deh! Setiap hari aku 'kan bisa
ya menyandarkan kepalany
n. Rumah ini juga belum bisa melunasi hutang ayah nona sendiri. Dan, sebagai kurangannya, pak lukman menging
pan dan di samping dirinya. Ia merasa seperti seorang tawanan yang ada di film
nya pak lukman? Seharusnya, uang yang aku kirim setiap bulan itu sudah bisa membayar seb