Kontrak Eksklusif untuk Kanaya
mohon. Kedua matanya berbinar dan seakan tak mampu
pun menetes mengiringi d
ri dari tubuh Kanaya. Lagi dan lagi, ia tak bisa menatap a
alivanya dengan paksa. Ia melirik ke arah lelaki yang saat ini sangat marah kepadanya. N
.," kat
h dengan ta
bersama tua bangka itu!" ucapa
ya. Rasa ketidaksetujuan m
len mengambil kontrak perjanjian itu
elah menandatangani kontrak perjanjian itu!" ketus A
ak yang ia tandatangani. Kedua matanya mengerling mel
dua bisa menghukum pihak pertama sesuka hati
amu bisa kembali dengan si tua bangka itu!" te
t sulit dan susah untuk kelu
ninggalkan semua ini. Aku tak mau menikah dengan pak
kankah itu yang
.," kata Nay
.. Dr
kit call
dan dengan cepat
akan segera ke san
h. Ia berdiri dan bersia untuk pergi."Jika kamu ingin mel
ti menatap Alen yang mulai hilang dari belokan pintu
ia jauh lebih baik daripada pak Lukman," gumam Naya memicing menatap foto Alen
begitu jelas. Naya mendonga
nak tangga yang menjulang t
u
matanya mengerling saat Su
ucap Naya terbangun dan me
alah," ucap Surti seraya membersihka
menatap ke arah jendela. Terlihat jelas, mobil Alen
tepat di kedua lututnya. Kedua tangannya menyat
lihat Kanaya tertunduk seraya m
dan Mas Alen bertengkar?" tanya
ahnya berbinar seakan menahan tan
*
en berlari menuju
ahanlah!" gumam batin Alen. Kedua matanya memer
kl
alu kini mulai muncul kembali di hadapannya. Mata yang sayu, berselangkan infus
ima tahun lagi. Dan saya harap, mas Alen mengikhlaskan jika sewaktu-waktu beliau pergi sebelum waktu yang telah di tentukan oleh s
Bunda melamb
ah menghampiri sang bunda. Senyum manisnya mengembang dan bersikap tegar di
en menggenggam erat tangan Bun
at putra kesayangannya sa
sedih, ya?" ucap sang Bunda seraya memb
bunda tau?"
tanya bunda
esuai keinginan Bunda," tutur Alen yang
ious
atanya. Ia sangat terharu melihat Al
t Alen menganggukkan kepalanya."Makasih ya, Nak. Kamu mau menurutinya. Dan m
n mencium punggung tangan
ang terakhir? Apa kamu mau mengabulkannya?
ntuk mengabulkannya. Keinginan yang membuat dirinya harus
tua bangka itu daripada denganku," kata batin Al
rasa bersalah melihat putranya
pergi, bunda ingin melihat kamu menikah dengan wanita yang kamu cintai dan mem
menger
annya mulai menggeng
lkannya?" tanya bunda yang memb
terlihat sangat mengharapka
terhenti saat pintu r
kl
rsamaan. Alen terkejut, terperangah dan seakan ta
bertanya, siapa wanita asing yang tiba-tiba
apa Naya melangk
Bunda tak berh
kit dengan apa yang Naya lakukan. Sebuah pengkhian
ntik ini?" bisik bunda
yang terlihat masi
en terhenti saat Naya m
Alen," sahut Naya yang membuat Ale
am. Untuk kedua kalinya, Na
at bunda. Semoga bunda suka, ya!" kata Naya
r ayam," sahut Alen me
a bergantian. Terlihat sangat jela
r bunda melirik ke arahb Kanaya."Naya, bisa minta tolong suapin
da, ya!" jawab Naya membuka
a melirik ke arah Alen yang meninggalkan di
ankah ini keinginannya