Kontrak Eksklusif untuk Kanaya
gka jika orang itu adalah pak Lukman, oran
ntikan tangan pak Lukman
engerjap menatap betapa gagahnya om lukman itu. Meskipun seumuran
pikirkan!" gumam batin Laura m
rumah?" ulang Pa
un."Laura akan panggil mama," kata Laura pergi meninggalkan p
erias diri. Lantunan musik yang keras membuat
kl
" teriak Laura m
ejut saat Laura mematikan
u mama saja," kata Mama Dina menggerutu dan
bawah," ucap Laura ya
sini?" tanya mama seketika
t matanya mengerut melihat m
akhi
gas untuk menemui calon menantunya y
h melaksanakan apa yang ia inginkan," gumam mama Dina seraya menuruni anak tangga yang menj
ma Dina yang mulai duduk te
tapan matanya tertuju pada rumah yang terbil
juga!" kata Pak Lukman menga
ujar mama Dina yang tak sabar dengan bonus yang akan di berikan oleh pak lukman.
atap para bodyguard yang tak me
saku mereka. Tak sabar ingin mengendarai mob
*
i menatap ke arah pintu masuk yang bisa
tuk Bu Ana," gumamnya mendesah sebal. Sejenak, ia mengerling saat t
dengan saya. Jika kamu berkhianat, ibu pastikan semua perusahaan tidak akan mau menerima ka
n bisa meraih impianku," ujar
terlintas di benaknya. Bibirnya bergetar mengimbangi giginya yang ia eratkan.
embari menggigit bibirnya, "Tapi, jika ak
salahnya tersebut. Ia mendongak dan tersenyum tipis saat teringat deng
dia yang bisa membantu
**
kl
lihat mantan ayah tirin
nya pak Lukman duduk tanpa menun
yang ia pegang tepat di atas m
ukman Argantara!"
tap ke arah orang yang tela
rti bunda kamu," tegas pak Lukman mengernyit. Dengan san
in rasanya kepalan tangannya ia
kata Lukman meletakk
rekatkan kedua tangannya. Sudut mata
gembalikan barang kesayanganku, Kanaya!" ketus
mudah sekali kamu menyamaka
alinya ia harus berdebat dengan mantan anak tirinya
a?" tanya P
arusnya itu sudah lebih dari cukup untuk membayar semua hutangny
huan Surti. Dengan cepat, ia menyetop taksi
hati. Senyum manisnya mulai tertoreh setelah dua hari ia tahan dalam k
rling saat taksi yang ia tump
an bingung dengan
asaran seraya celingak-celin
h. Saya ganti dulu, ya!" kata sopi
i di jok taksi. Jari jemari tangannya tak berhenti mengi
asti aku sudah cari taksi lain agar cepat-cepat ke tem
n memicing menatap Naya yang berdi
na Inzen?" tanya
**
a lagi!" u
r!" kata pak Lukman memicing dengan p
t
l mengejutkan
cewa berubah ceria kembali saat
t saat melihat pak Lukm
emilikinya, Alen Towsar. Karena sebentar lagi aku a
cerna semua kata-kata yang te
ta Alen dengan cepat mengambil jasnya dan ber
wajahnya yang cantik. Keringatnya mulai mengalir saa
Kanaya terkejut, terperangah dan tak peracaya jika ia akan ber
seakan tak mampu menegak salivanya melihat sopir
i, pak Lukman ingin
nkah, hutang saya sudah lunas? Jadi kalian tak bisa memaksa saya u
kami gagal lagi," keluh Roy kaget
nggu!" teriak m
rnya."Kalo aku tau akan seperti ini, aku tak akan kabur dari rumah mas Alen," gum
aat ada mobil yang akan menabra
aa ..
menutup ke dua telin
sss
ngar begitu jelas hin
aan baik-baik saja. Kedua matanya mengerling melihat sepasang sepatu kerja yang sama persis dengan sepatu milik Alen.
ta bisa bert
n. Ia mendongak dan terkejut saat orang itu adalah
n!" sapa Roy yang berada
pak Lukman?" tanya batin Naya