Jauhkan kain putih itu Dariku
terlalu besar, Alana tinggal bersama kedua ora
erusia 23 tahun, dia sedang menempuh pendidikan di salah sat
segera mematikan lampu kamar dan membaringkan badannya di atas ranjang, jarum jam menunjukkan pukul 02.33
ra
us
k, keringat mengalir deras dari pelipisnya menuju leher, badannya berget
berada di ma
bus kuat di sekeliling Alana, membuat jendela rumah sakit terbuka dan tertutup dengan tiba-tiba, pandangan Alana tertuju pada papan nama r
idupan di sini?" gumamnya sambil berjalan menuju gerbang rumah sakit, mobil ambulan
ng meremang, tiupan angin te
Belum sempat memperhatikan wajahnya, Alana berbalik dan berjalan secepatnya menuju gerbang. Perasaan takut menyelimuti Alana, tubuhnya gemetar, sosok bayangan putih sekilas melintas dari hadapan Alana, tidak jauh dari posisi Alana memijakkan kakinya, di depan
aa
annya, anak itu tiba-tiba menghilang dari hadapan Alana, dengan napas teren
*
yangkan tubuh Alana. "Qiara tolong ambilkan air m
nya sambil berja
angun dari mimpinya dengan napas yang t
ar lemah dan serak. "Alana
dengar sampai ke kamar ibu dan Qiara,"
las air putih, dan langsung memberikannya kepada Al
ambil wudhu dan salat malam," ucap ibuny
," jawa
membasuh mukanya hingga kaki, dengan berwudhu dengan tertib, lalu berdo'a di luar kamar mandi. D
a, sekitar 15 menit berlalu, dua rakaat salat tahajjud sudah selesai Alana
ah menutup jendela dengan rapat sebelum aku beranjak tidur, tapi k
elihat ke luar jendela, tapi hanya terdengar gon
uuu
arna putih yang tergantung di sudut ruangan. Dia merasa seolah seseorang sedang memperhatikannya dari balik kain warna putih, dia memberanik
erap energiku, setiap kali ada kain putih ini di sekitarku. Entah itu mimpi buruk atau
ve untukku, sementara kain ihram untuk ibadah haji saja berwarna putih. Lebih baik aku membuan
dekat ranjang, satu pesan masuk dari Citra belum terbaca oleh Alana, citra adalah teman satu kampus dan satu komp
Kalau citra ke rumah keluarganya sore tadi, lantas aku bersama si
ni masih waktu tengah malam, jam men
he
he
nya. Namun suara itu sudah tidak terdengar lagi, rambut tangan Alana berdiri, bulu kud
uruy
uyu
masih berada dalam genggaman tangannya, suara azan subuh terdengar dari spea
kita salat berjama'ah sama bapak," uc
nian, berjalan menuju pintu dan
eet
sekarang Alana segera menyusul ke mushalla (masjidul bait),"u
nunggu kita,"ucap ibunya ser
ambil air wudhu dan mengenakan mukenanya, dan
laikum wara
laikum wara
sayur yang sedari tadi sedang mencuci piring. "Yang cepat sedikit Nak ma
uara orang berdehem terdengar dari luar kamar Alana, apa
alam ibu langsung masuk ke dalam kamar, ibu tidak kemana-mana