Jauhkan kain putih itu Dariku
ngan malam itu, "mohon maaf pak, saya mengangkat telepon sebentar, ibu menelepon saya pak
ingsan di gedung informatika bu, Citra sama Alana sedang memban
elain karena permintaan ibunya, jam juga sudah menunjukkan pukul 11 malam lewat. "Ya sudah pak, saya
ucap pak Rahman yang sedang
"Ya allah Na, bisa-bisanya jatuh pas lagi kondisi kayak gini, ucap Citra menggerutu. Secepatnya Citra dan kak Heri membantu Alana merapikan semua berkas Alana yang berserakan di lantai, tanpa sepengatuan mereka, di depan ada gorden warna putih transparan yang terpasang di pintu depan, ketika hendak keluar Alana berpegangan pada kain putih itu untuk berdiri dari posisinya yang terjatuh di lantai, namun seketika tubuh Ala
ra bawa minyak kayu putih, biar Citra oleskan ke hidungn
tika."Alana bangun Alana, ya allah ini anak kenapa ?", ucap Citra, dia terdengar sangat panik, sambil mengeluarkan minyak k
h menunjukkan tepat pukul 11.30 malam, lalu kembali mengarahkan
teras, terdapat sebuah ruang terbuka, yang di bawahnya terdapat sebuah kolam ikan berbentuk lingkaran, berdiameter seki
Huu,
heh,
a ? ucap Citra me
i yang melihat perilaku Alana, Heri berlari menuju ruang klinik memangg
*
di tengah-tengah ruang terbuka di kampus informatika, dia terlihat sangat bersih dan cantik, aku berjalan menuju wanita
ada wajah ku, beberapa saat kemudian, aku sudah tidak melihat wanita itu lagi, "apa yang k
dengan bersimbah darah di antara kolam ikan pak R
h baik kalian segera pulang, sekarang sudah jam 12 malam, sebelum
sangat banyak kejadian menyeramkan yang bapak temukan disini, ka
daraan, pak Hasan berjalan dari klinik menghamp
gan benar di jok belakang. Citra yang duduk di jok belakang meringkuk ketakutan di belakang Citra. "Ya Na, sudah ni, ayo cepat di gas moton
Sampai di gerbang, pak Karsih segera membuka palang parkir yang sudah tertutup sejak jam 10 malam. "Mari
ti ya, terimakasih sudah
asih bertanya-tanya apakah ada yang ingin di sampaikan wanita itu padaku, apakah wanita itu benar-benar hanya tipu daya setan atau
ebuah selokan yang cukup besar, selebar 3 kaki orang dewasa, setelah beberapa meter melewati tikugan, Alana memelankan laju kendaraannya, "Citra kamu dengar nggak sih,
a-apa kok ?", ucap Citra semakin
da dua orang temannya yang ada di depannya. Melihat lampu jalan yang mati, Heri mendekatka
ya, Citra coba lihat jam, sekarang sudah jam ber
, ucap Citra melihat j
p Alana, dia sedang menutupi rasa takutnya."Kira-kira pak Hasan kenapa bisa pings
lagi sama pak Hasan, di saat kondisi kita sudah lebih baik,
a dengan nada suaranya yang terdengar melembut. "Alana
ucap Alana,, meningg