Potret Sederhana
danau. Agni yang sedang berdiri di dekat danau pun menggeleng tanpa sedik
lagi pulang ke rumah? Lima tahun pergulatan takdir tak berakhir. Setan apa yang merasuki ayahnya yan
alau kecebur ke danau, Bany
membuat Agni tak kuasa menahan tawanya lagi. Agni berjalan ke arah Banyu dan duduk di dekatnya sambil tert
an gitu ke sana? Mau dong, please!" Agni menangkupkan kedua tangannya seperti anak kecil yang meminta mainan. Untuk pertama kalinya seumur hidup, Agni memoho
ggu Om Tio
Ti
yang jagain taman ini. Biasanya Om Tio lagi lia
ing ya
ke sini k
agi suntuk, bosen bisa d
ol
jaketnya sejak tadi dan Banyu hanya menjawab dengan gelengan pelan. "Lo kenapa? Sakit?" tany
tikan sampan di tepi danau, sepenuhnya mengabaikan pertanyaan Agni. "Om!" panggil Banyu sem
langkah mendekat ke arah Tio diikuti Agni yang b
anya ia paling anti bersalaman dengan orang, sudah lima tahun Agni menjadi makhluk anti sosial, dan karena Ban
ni
eka saling
au ikut ke tengah
m siapin samp
ra Tio menyiapkan sampan. "Heh lo nggak i
alau perahunya kebalik gimana?
aya di danau kaya g
Banyu memanyunkan bibir
kut kaya
lak kaya
rmu
ac
" Agni menjulurkan
sebelah matanya dengan jari tengah dan telu
mua ini." Tio berseru dari
ngacak rambut Banyu dan Banyu melambaikan tangan ke ara
ang lain. Mereka yang dengan bebas bisa bermain di tengah danau tanpa takut jatuh dan tenggelam, tapi Banyu? Berenang pun tidak bisa. Ingin juga rasanya melepas jaket pada suhu sepanas ini, tapi Banyu? Ia tidak bisa melakukannya, kulitnya terlalu sensitif terhadap p
kekanakan gadis urakan di hadapannya. Dari tampilan, Tio dapat menyimpulkan bahwa Agni ini anak bermasalah,
Saya boleh tanya?" Agni agak takut memulai pembicaraan den
ang B
boleh s
asin secara detail. Nanti biar B
ay
saudara kem
n cowok maskulin itu yang dimaksud Tio. Kalaupun Bayu dan Banyu kembar, kenapa Bayu sek
ng masih bingung dengan semuanya dan hanya diam menatap Tio. "Bayu memang sekara
ekali nggak mirip Om dan kenapa Bayu udah sem
ar. Mereka mungkin tidak mirip karena penampila
us kaya anak playgroup yang sepolos itu Om?" tany
nan ge
nan ge
t. Ia hanya bisa minum susu dan air putih. Banyu masih punya sepuluh gigi susu. Tidak bisa mengancingkan baju, tidak bisa memakai dasi, tid
anggukan. "Terus siapa yang ngikatin tali sepatu dia?
ay