Potret Sederhana
e
dalam hidupnya. Banyu dan Bayu telah sama-sama mengambil alih bagian gelap di hidupnya menuju ke sebuah cahaya. Tidak ada yang kebetulan di duni
agi lo motret apaan? Gue kek git
m kaya ind
ut lo berani n
beneran induk ma
Agni mencubit kedua pipi Banyu, karena ia terlanjur gema
sambil mengusap-usap pipinya
kunci, pengen gue tenteng ke mana-mana, hahaha." Taw
hidup-hidup, berharap rasa di hatinya akan mati, tapi nyatanya Banyu berhasil menarik hati mati itu untuk kembali mengenal rasa dan menemukan cahaya. Mungkin Ban
nya," ujar Banyu membuat Agni berhenti ter
ak
syara
pa
jek dari lensa
i beberapa kali dan ia lelah sendiri. "Udah ah capek." Ag
timewanya tepi danau sampai Banyu selalu kembali ke sana? Jangan bilang ba
angan dari kameranya lebih tepatnya ke objek dari le
eh n
ni Banyu meno
bagus buat motret biar nggak bosen gitu?" Agni mengamati wajah Banyu yang jika diperhatikan dengan seksama mema
mfokuskan pandangan pada angsa di tengah danau. "Hari ini jam tiga lewat sepuluh menit tiga belas detik seekor angsa berenang di tengah danau, belum tentu pemandangan
bah, satu-satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Kita nggak bisa melawan perubahan yang terjadi b
atkan banjir sampai manusia memaki alam, hujan turun untuk membasahi gurun yang gers
****
aik untuk berubah jadi orang baik hancur karena diajak balapan oleh anak-anak. Tapi sial, takdir tidak memihak padany
saat bersama Banyu tadi. Seorang cowok keluar dari mobil dan dua yang diatas motor membuka helmnya. Ternyata
l memegang dagu Agni dan gadis
t Farel segera mencengkeram kedua pipiny
k marah di hadapan wajah gadis yang selalu berhasil menarik atensinya it
ak
ng mencoba itu dan tidak ada seorang pun yang boleh menghalanginya melakukan apapun yang ia inginkan. Ia ingin bebas, ia ingin berhenti menjadi
u motornya, namun Farel berhasil mencegahnya. "Apa lagi sih ha?" Agni mulai tidak sabar dengan perlakuan Far
u kita
pa
u lo menang gue akan lepasin lo, tapi kalau gu
epakatan itu. Ia amat sangat ingin terlepas dari lelaki toksik macam Farel. L
ka tahu Farel begitu terobsesi pada Agni dan menjadikan gadis itu sebagai objek dari cinta butanya. Mereka harus adil, iya harus dan