Potret Sederhana
nyu saat mereka berdua duduk di taman kampus
sambil menerima s
i cuek sambil meraih kotak rokok dari saku jaketnya dan mula
jak rokok itu seolah benda yang paling menyakiti. Agni yang baru sadar dari kagetnya l
hah?!" Agni berteriak marah sa
kenapa membuat magma yang siap keluar dari kepala Agni perla
gnya. Istilahnya perokok aktif dan perokok pasif. Agni tau nggak sebuah rahasia?" tanya Bayu sedikit berbisik
ngerokok jawabnya, Itu di bungkus rokok kan ada tulisannya: Merokok dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, impotens
a. Tapi bagaimana caranya ia berhenti merokok? Sedangkan rokok sendiri mengandung zat adiktif ti
kimia otak yang mengendalikan rasa bahagia dan rileks. Ketika efek nikotin mulai bekerja, maka level mood d
nya. Sistem pertahanan otomatis ini akan mengeluarkan semacam kimiawi anti-nikotin. Cairan kimia anti-nikotin ini membuat seseorang merasa depresi, mood menu
ebut telah memilih untuk berhenti merokok. Tingkat ketergantungan terhadap rokok dan nikotin bisa sangat kuat. Be
saat diharuskan membuat presentasi tentang ke
al, tapi kasihan dan semua rasa yang campur aduk di hatinya. "Jangan gitu ngeliatinnya serem kaya induk macan mau makan rusa." Banyu
ak nih makan daging bayi marmut." Agni menyerin
gitu, takut." Ban
gacak rambut Banyu dan pergi meninggalkan Banyu begitu saja tanpa Agni tahu B
****
k dari lantai dua saat melihat B
ap, Agni butuh penyegaran, balapan di jalanan kini sudah tak menjadi hobinya sejak Banyu mengenalkannya pada alam. Dan pergi ke klub malam sudah jarang ia lakukan sejak Bayu memperkenalkannya pada pasar ma
segera berlari menu
si senja, si urakan dan si kalem, induk macan dan bayi marmut begitu mereka sering men
sembari membungkuk untuk menormalkan nap
l. "Nih minum dulu, nanti Agni dehidrasi. Kalau pingsan kan Ba
untuk Agni? Dia seperti hujan yang menetes tanpa bisa dihindari. Dia
ri lamunannya. Ia segera meraih botol dari tangan Banyu
udian melempar botol i
itu mengangkat sebelah alisnya heran. Banyu meraih botol yang dibuang sembarangan oleh Agni dan sege
ang sampahnya nggak sembarangan." Agni berdecak sebal menanggapi ocehan Banyu. Ini kali pertama
katanya mau
ah deh
a, tangan itu kembali meraih jemari halusnya. Banyu kemudian mendongak menatap langit. Andai ia bisa menghentikan detikan jarum jam mungkin ia akan meminta waktu
lu di sana setiap harinya. Sementara Agni asyik menghirupi oksigen yang sangat segar di taman itu. Dilihatnya Banyu tak ada di dekatnya, mata Agni lang
i menepuk
sih. Untung nggak keceb
ebih berharga gitu dari diri lo?"
kan ada Agni yang nolong
e