icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SHE'S SPECIAL

Bab 9 Kalung Pasangan!

Jumlah Kata:1313    |    Dirilis Pada: 14/03/2024

an sempurna. Segala perlengkapan telah mengisi rumah itu dengan pe

pan. Kanaya mencari hadiah paling cocok untuk seorang pria dan ingin memastikan jika pria itu akan memakai setiap hari benda yang dihadiahkan o

n aksesoris berada. Ia memesan dua buah kalung sekaligus karena ia pun mau. Pesanan pertama adalah berupa kalung dengan bandul be

aya Mallory Lucano. Gadis itu menggeleng pelan ketika terpikir

lung dan tak lupa untuk membayar uang muka. Pesa

lih untuk membeli beberapa makanan dan meminta pada supir agar mengantarn

Kanaya ketika melihat nama kontak Hayden tertera di layar ponselnya. Pria it

r Kanaya. "Aku sedang menuju kantormu, kita makan siang bersama hari ini. Tutuplah teleponnya," pinta Kanaya ketika menyadari jika kanto

an meminta pada supir agar pulang saja

dengan alasan takut menggangu orang yang ada di dalam sana. Barulah ketika mendapat perin

serta membereskan berkas-berkas yang sedang dikerjakan, menyambut k

memijat leher sebisanya. Kanaya mengangguk, sontak

ayden sambil menyodorkan satu gelas air putih pada Kanaya. Gadis itu meneguk sampai se

aki itu di atas pangkuan, memijat pelan serta meng

sama memerah. Kanaya menggeleng, Hayden yang sudah berniat hendak mengobat

," ujar Hayden mencoba menasihati Kanaya agar segala sesuatu yang ada pada diri gadis it

anaya saking tak kuatnya menahan lapar. Hayden mengangguk patuh, menyimpan kaki

n menggeleng dan memilih untuk menyuapi Kanaya s

us mangga yang memang segar. Ia memilih untuk memakan makanannya sendiri dengan sesekali melirik ke ara

ka gedung-gedung itu memilikinya," ujar Kanaya dengan tatap

ayden membuat fokus gadis itu terpaku pada Hayden saja. "Tentu! Kapan kita akan ke atas

ab Hayden yang segera disetujui oleh Kanaya. Setiap hari pun ia hanya mengikuti Hayden saja, toh

an mendekati Kanaya. Pria itu membawa Kanaya untuk duduk lesehan

p awan yang tidak ada tampan-tampannya itu," ujar Hayden membuat Kanay

aku sangat menyukainya. Kali ini kau kalah oleh awan," ledek Kanaya membuat Hayden kesal

egelapan dengan pencahayaan sedikit kurang karena sebelumnya Hayden mengand

uat Hayden reflek mencari tombol itu dan membiarkan Kanaya kembali meli

ang napas kasar, entah mengapa hari ini ia tampak sangat tidak bersemangat untuk ber

ang aku kenal, ke mana gadis itu?" tanya Hayden dengan

ak apapun sekarang, aku tidak akan membantah ataupun berdeba

ngalah. Aku tidak menyukai Kanaya yang seperti ini, ini bukan Kanaya milikku," ujar Hayden panj

dalam mood yang kurang baik. Gadis itu tidak menolak ket

aya. Hayden mengusap pelan lengan Kanaya yang sedang berada di pelukan, gadis

n sendiri masih belum berani memindahkan Kanaya pada sofa, membiarkan gadis itu tertidur di dalam pelukannya dan akan dipindah

telinga Kanaya terlebih dahulu sebelum m

an yang mengerti pun memilih untuk bersabar terlebih dahulu karena Ha

ingin mengajak bekerja sama. Tentu Hayden menerima ajakan itu, menyuruh Zayyan untu

ncium seluruh bagian wajah Kanaya agar mendapat semangat lebih baik lagi. Dan Hayden juga tak lupa untuk menyuruh or

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka