SHE'S SPECIAL
ali lantaran waktu sudah habis. Hayden segera menandat
am pulang. Hayden segera bangkit dan tak lupa untuk memasukkan beberapa benda pada tas kerjanya untuk
cukup panjang. Pria itu berpikir keras untuk bisa cepat pulang, dan piliha
saja. Jalanan yang cukup sepi berhasil membuat Hayden sedikit lebih tenang tanpa takut ada orang lain ya
ang tampak menangis sesegukan dibawah pohon yang rindang. Tubuh gadis itu bah
orang gadis tadi, pria itu segera turun d
n wajahnya yang berhasil membuat Hayden semakin terkejut. Hidung mancung nan mungi
harus segera diobati," ucap Hayden yang kini mulai membawa gadis yang tidak
ia itu ingin membuka suara, namun melihat gadis itu kesulitan berbicara pun niatnya kembali diur
yang dibawa oleh Hayden. Gadis itu pun harus dirawat terlebih dahu
eri namanya asal saja. Lagi pula, ketika ditanyakan tentang nama ataupun tempat tinggal, gadis itu hanya diam dengan
ah bisa menyebutkan atau mengingat nama aslimu, pakai nama a
parah. Gadis itu sangat trauma sampai psikisnya terganggu. Dan dokter juga menya
eka untuk menjemput kau di sini." Kanaya menggeleng lemah, wajahnya
u takut ..." Keringat dingin mulai mengalir di dahi Kanaya, tubuh m
ali dirinya tidak akan membahas perihal orang tua di hadapan Kanaya, traumanya sangat pa
, gadis itu mulai mencoba tidur sebisa mungkin dan meyakinkan hatinya jika semua a
mulai kembali terpejam, gadis itu tampak le
ik selimut untuk menutupi gadis itu sampai sebatas dada dan tak lupa untu
balas sedikit pun oleh Kanaya, gadis itu hanya dia
*
eman dekatnya, di sebuah cafe yang tidak terlal
adian tadi pada Brian yang ditangg
jika keadaannya memang seperti itu dan harus ditempatkan pada tempat yang seharusnya. Mungkin di sana dia bi
gar perlahan-lahan bisa melupakan apa yang membuatnya trauma. Lagi pula, dia tidak terlalu gila. Mungkin aku yang mengurusnya saja." Brian menatap H
ak gadis atau perempuan cantik di luar sana yang bisa kau aj
ya," ujar Hayden, pria itu mulai beranjak perg
ian yang kini tengah duduk seorang d
diri, namun setiap harinya selalu ada orang yang mengurus apartemen ataupun makanan. Orang-orang itu hanya beberapa jam datang dalam se
Tak lupa juga untuk membawa buah tangan yang semoga saja bisa membuat hati Kanaya lebih s
naya, hal yang pertama kali Hayden lihat adalah seo
ama-sama menoleh ke arah pintu yang di mana terdapat
jika Kanaya sedang t
ster itu yang hanya dibalas senyuman oleh Hayden sebelum berkata, "tidak masalah, terimakasih telah mem
eh Hayden, pria itu juga memban
ntang ucapan Brian agar memasukkan Kanaya ke rumah sakit jiwa mulai
ertanya. "Kakak kenapa?" tanya Kanay
an kau ke dalam Rumah Sakit khusus untuk orang yang memiliki gangguan lain. Dia berkata seperti itu mungkin bertujuan untuk membuat kau agar leb
ormalkan detak jantungnya yang semakin menggila untuk
Biarkan saja saya terlunta-lunta di jalanan, saya tidak mau!" Hayden diam, seperti
erbeda dari yang lainnya. Kau gadis kuat yang saya yakini akan kembali bisa seperti dulu. Jangan takut, orang tuamu m
udah tidak memiliki sia
*