SHE'S SPECIAL
. Pria itu sudah berjanji padanya akan pulang cepat. Dan sesuai perjanjian, Hayden tiba sebelum
g dibawakan oleh Hayden untuknya. Sepatu bermerk itu terlihat san
! Kau seharusnya seperti ini setiap hari, aku akan ikhlas membiarkan kau pergi bekerja," ujar Kanaya membuat Hayden yang mendengarnya menggeleng pelan. Tanpa bekerja pun
sendiri yang menikmati hasilnya," pinta Hayden pada gadis yang kini
aku bantu pijat. Bagaimana?" tawar Kanaya yang segera disetujui oleh Hayden.
yden dengan nyaman. Sofa berukuran besar itu menjadi tempat favorit Kanaya karena sudah seperti k
kaian serta merapikan rambut sedikit basah m
an. Gadis itu mengangguk semangat dan segera membawa Hayd
a tidak bisa memberikan perawatan terbaik untukmu," uj
Hayden yang sedari tadi berbinar kini digantikan dengan wajah kesalnya. Har
a yang letaknya tak terlalu jauh. Majalah artis terkenal yang sedang memegang tas mahal itu membuat Kanaya menginginkannya. Dan satu-satunya orang yang bisa menuruti semua itu adala
engerti bukan?" Hayden mengangguk, toh tidak ada gunanya berdebat dengan Kanaya kar
buahnya untuk membelikan tas seperti yang
uk Kanaya membuat Hayden mendengus kesal. Untung sekali ha
Cukup padaku dan hanya bergantung padaku," ujar Hayde
. Sama seperti Kanaya, Hayden pun terlihat masih bersemangat mengerjakan beberapa pekerjaan u
ntik di sampingnya. Tentu dengan kedua mata indah yang memerhati
isinya dengan makanan agar berhenti berbunyi," ujar Kanaya membuat Hayden reflek melihat jam dinding yang
, Hayden menggeleng tanpa menatap Kanaya membuat gadis itu kesal. Dengan
menangis itu. Keduanya segera bangkit dengan Kanaya yang terus mengikuti Hayden sam
khir kali dirinya memasak namun ibu jari menjadi korbannya. Ibu jari mungil itu tidak seng
mata sapi ya pada Kanaya. Gadis itu bertepuk tangan
gangguk semangat dengan mulut yang p
n masih tidak bisa dipercaya oleh Kanaya. Gadis itu menyipitkan kedua matanya membuat Hayden se
ofa tadi dan menikmati acara televisi yan
ada Kanaya ketika menyadari jika kaus
peka padanya. "Mendekatlah," perintah Hayden sambil menepuk tempat di sebelahnya
Kanaya segera menggeser tubuhnya yang
jauh lebih hangat dan nyaman," ujar Kanaya membuat Hayden semakin enggan melepas pelukannya.
ah menahan kantuk sampai mati-matian agar tidak tertidur. Pelukan serta tepuk
den membuat Kanaya menutup matanya saat itu juga. Pria itu terkekeh kecil
anan baru selesai itu di atas meja. Asisten itu mengiyakan permintaannya, memasukkan ke dalam box berukuran s
gunkan. "Kau seharusnya beruntung tinggal bersama denganku. Aku selalu tidak tega jika mata ini berair, dan bibir ini
," ujar Hayden tanpa sadar. Setelahnya pri
yden yang sedari tadi memelu
*
n pada Kanaya yang terlihat sangat kekeuh ingin me
ma. Jadi, mataku tetap kuat jika malam ini aku menemanimu bekerja," jaw
an pun memilih untuk mencari kegiatan lain namun
orkan satu potong buah apel. Hayden menuruti perintah gadis
Tapi, kenapa aku jarang melihatmu memakan semua itu?" tanya Kanaya se
sana yang menginginkan kehidupan sepertimu. Setidaknya kau harus bisa bersyukur dengan semua ini, menikmatinya selagi ada. Dan mulai sekarang, kau harus memakan makanan yang sehat serta teratur," jeda Kanaya. Ha
*