icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SHE'S SPECIAL

Bab 10 Tak Memiliki Harapan

Jumlah Kata:1293    |    Dirilis Pada: 14/03/2024

Kanaya menikmati matahari sore di atas roof top gedung perusahaannya. Gadis itu tampak bersemangat, Hayden

dengan Hayden. "Kau gila?" tanya Hayden membuat tawa Kanaya pecah. Gadis itu sangat suka melihat raut wajah Hayden

ut wajah kesalnya. Kanaya terkikik geli dan meminta maaf p

ur. Hayden segera membawa Kanaya ke atas sana, tak lupa juga untuk membawa camilan dan minum agar tid

gan lantai berupa bebatuan. Terdapat beberapa pohon tak terlalu tinggi dengan bunga-bunga cantik men

ngkin aku tak perlu pusing mencari tempat yang nyaman untuk berdiam diri," ujar Kanaya yang

pohon memiliki tinggi yang sama dan hanya sebatas Kanaya saja. Tentu memiliki alasan karena di atas leb

h untuk duduk bersama dengan Hayden pada kursi panjang yang tersedia.

t dari raut wajahnya saja jika gadis itu sedang haus sekarang. "Kau selalu tahu t

justru lebih menyukai memperhatikan Kanaya yang tengah menik

t rambut indah yang tergerai bergoyang ke sana-kem

indah dari Kanaya, bahkan matahari serta

ngil mengarah pada dua burung yang sedang terbang. Hayden mengangguk, dua burung itu memang terlihat sanga

dirinya. "Aku memiliki pesawat jet yang jarang dipakai, kita bisa memakainya untuk terbang di ata

akai. Aku takut jika ada tikus masuk dan menggigit salah satu kabelnya," ujar Kan

hkannya. Kau tidak perlu khawatir tentang itu," ujar Hayden membuat Kanaya bisa bernaf

Kanaya agar perut gadis itu tetap tenang, toh meli

a untuk pulang karena angin berhembus dengan kencang. Gadis itu juga meminta untuk

urian utuh pada keranjang belanjaan. Gadis itu mengangguk, hal itu sontak membuat Hay

tidak suka Hayden pada buah durian. Pria itu mengangguk, son

kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari

Tak berapa lama kemudian Kanaya menyudahi aksi memburu buah-buahan dan meminta pada Hayden unt

ang jika sedang bersamanya. Padahal, H

uahan. Hayden sendiri hanya diam dan memijat kepalanya yang seakan hendak mengeluarkan api. Macet perjalanan membuat Hayden benar-benar

ka Kanaya marah lebih besar dari rasa berani untuk menghentikann

kan secangkir kopi untuk Hayden, menyimpan cangkir i

mencoba menyinggung tentang keinginan dirinya untuk bekerja. Hal itu sudah dibahas sebelum keduanya melakukan pinda

Kanaya mendengus kesal. Uang yang diberikan oleh Hayden sama

sa mengacau saja," ujar Kanaya dengan tatapan murungnya. Hayden menarik napas pelan, m

diam di rumah dan urus aku saja. Itu lebih dari cuku

mpurna bagi Hayden, gadis cantik yang sedang menonton televisi memilih menggunakan lengannya sebag

a yang masih terlihat damai membuat Hayden tersenyum kecut memikirkannya. Padahal, Kanaya sudah

aya menggunakan kode-kode seperti orang pada umumnya agar gadis itu sadar. Hayd

esuai guna memberi hadiah yang sebentar lagi akan selesai. Apakah ia harus memberikannya ke

u tersenyum senang dan tak sabar untuk segera me

anaya menegakkan duduknya dan menatap Hayden lekat-lekat, pria itu tampak s

aya bingung. Belum sempat gadis itu memberi kata setuju, Hayden lebih dulu men

balas pelukan Hayden dan mulai

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka