icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SHE'S SPECIAL

Bab 6 Kanaya Melarikan Diri

Jumlah Kata:1349    |    Dirilis Pada: 14/03/2024

itu sangat sibuk. Memang Hayden selalu pulang dengan waktu yang teratur,

Kanaya dengan tatapan mata tertuju pada figura besar Hayden yang tertempel di dindin

likan oleh Hayden 3 hari yang lalu. Dengan begitu ia tida

ponsel genggamnya untuk menghubungi pria itu. Ketika waktunya tiba, dengan

tanya Kanaya, terdengar suara grasak-grusuk dari seberang sana. "Iy

ah itu aku akan makan siang dengan benar!" jawab Kanaya penuh semangat. Hayden mengangguk sekilas di seberang sana. "Ya, kau harus maka

u setiap malam," ucap Kanaya yang sudah bisa dipa

ian dan harus menghadapi tingkah menyebalkanmu jika pul

jar Kanaya yang berhasil membangkitkan senyum

gat yakin jika Kanaya tidak akan berani keluar. "Dasar!" setelah Kanaya berucap, sambungan itu terputus meninggalkan Hayden y

lebih lama lagi pria itu segera memakan makanannya yang disediakan oleh Kanaya pagi t

*

masih ada satu pekerjaan yang harus selesai hari ini juga. Pria itu hanya me

ta yang sudah memerah. Pria itu bangkit dari duduknya dan meregangkan otot-otot yang terasa sangat kaku. Tiba-tiba saja pikirannya t

ponselnya yang menunjukkan foto Anaya dengan raut wajah terlihat sangat b

beberapa makanan dan camilan untuk berjaga-jaga jika Kanaya marah pada

a adanya Kanaya yang menyambut di kursi dekat pint

a agar Kanaya yang entah ada di mana bisa mendengar suaranya. Bebera

yang terbuka dan tidak menampilkan siapapun. Dengan penuh kepanikan Hayden berlari ke sana ke mari menelu

mencoba menghubungi Kanaya lewat telepon namu

naya keluar dari apartemen dengan tas selempang berukuran sedang. Rekaman cctv yang menunjukan bagian Kanaya sedang me

embantu mencari Kanaya. Bahkan Brian yang sedang berada di luar negeri H

ang tadi yang menyuruh Kanaya untuk pergi. Dan sialnya gadis

besar, tidak mudah mencari keberadaan gadis mungi

meminta bantuan temannya yang bisa melacak untuk membantu dirinya melacak Kanaya

k terlalu ramai membuatnya bisa sedikit tenang. Belum lagi posisi duduk yang tepat be

aja terdengar suara rusuh. Tak sengaja telinganya mendengar sese

r di seluruh tubuhnya membuat Kanaya yang melihat itu mengerutkan da

untuk ikut dengannya. "Hey, aku belum membayar—" Hayden menyela. "Bayar, Jack!" titah Hayden pa

a. Pria itu masih mencoba menormalkan detak jantungnya yang seakan

a diam dan bergelut dengan kesunyian. Gadis itu men

uruhku pergi! Dan aku segera menurutinya," jawab Kanaya d

tu membuat nyali sombong Kanaya menurun. "Kau pun harus janji tidak bole

kmu jalan-jalan meskipun dengan waktu terbatas," ujar Hayden yang segera diangguki ol

ramkan dari apapun. Kanaya lebih menyukai wajah datarnya de

a di atas sofa. Sungguh, duduk terlalu lama ternyata

r Kanaya tidak kembali kabur. Jangankan kabur, Kanaya terlihat sangat lelah sekarang. Begitu pula dengan Ha

gkit dan duduk di samping Hayden. Pria itu me

istirahat. Aku akan menyiapkan air hangat," ujar Kanaya penuh khawatir dengan gerak-g

esai mandi, Kanaya menyiapkan beberapa makanan serta obat sakit kepala yang kini ditaruh di atas meja pada kama

biarkan begitu saja dan menjadi konsumsi Kanaya. Pipi gadis itu tampak merona, cepat-cepat memalingkan wajahnya dan me

tadi selalu terbayangkan di kepala Kanaya. Gadis itu beru

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka