Menikah Demi Perceraian
a?
ngan Vero, mengguncangnya pelan beb
ening, bertanya sembari melabuhkan tel
irkan tangan Vero, lalu menggenggam
akit, berarti kam
s, Uncle.
ak percaya. "Kita baru
hari, jadinya belum banyak yang
nyut nyeri untuk beberapa saat. "Tidur. Ini udah
antas memberi tepukan pelan di permukaan bahu istri
beneran seri
sebab suami tampannya itu kembali membuka mata, sembari menarik paksa tangannya sampai menubruk ke
diem
ro menyalang, menatap leka
hnya sampai terdengar, membersamai rasih?" Vero bertutur dengan dingin, diiringi tatapan penuh inti
bersitatap dengan Vero dalam jarak sedekat ini
dikit dewasa
nilik wajah cantik Reva
tukas Reva dengan begitu lugunya semb
. "Kamu kenapa tiba
kut, bahkan memutuskan kontak mata lag
au cepet-cepet nikah? Sekarang u
pernah bilang, kalau aku mau nikahnya sama Uncle!" Reva
ihat begitu menggemaskan, matanya yang bes
dak merenggang, karena tidak mau tersenyum tiba-ti
rapat-rapat, untuk sesaat, lantas mengangguk, gamang. "Tapi
anggung. "Eumm,
pi
Aku jadi ngerasa gak nyaman, Uncle. Mungkin karen
gguk paham.
ya sesaat. "Jadi ... bisa
ngusir
ru menggelen
er
s berdehem singkat. "Pokoknya aku mau
saja, jika atensi Vero sudah terpikat dan terfokus hanya d
na, tipis juga manis, ingin sekali Vero terkam dengan segera, mesk
cepet saya unboxing?" Vero bertanya sembari mengalihkan pandangan, dar
menandakan Reva sedang tersipu, Vero t
ikuk. "Aku kan
nganggepn
va terkejut, ditambah dengan tindakan yang dilakukan pribadi
tuk melakukan paling tidak persiapan, Vero dengan cepat ti
sekujur tubuhnya yang menegang, sementar
engerjap cepat beberapa kali, se
istri lakukan, selepas membiarkan permukaan bibirny
ecup singkat bibir sang ist
yang sebelumnya sudah tanpa ia sadari i
obok dengan manik jelaga indah milik Vero yaergelangan tangan Reva, Vero lantas beringsut, mendu
i aja," tukas Vero de
nyataan itu akhirnya berhasil memukul keras benak, mem
. "Iya. Kenap
ikit pun atensi, membiarkan manik mata hazel indahnya menyalang, menatap Vero dengan tatapan t
ng kini duduk saling berhadapan dengannya itu dengan tatapan mencibir. "Sok-sok'an mint
elangan tangan sebelah kiri Vero, membuat perge
kan tadi kamu gak nyam
n aku?" Reva menatap garang wajah tampan Vero yang tampa
ah kirinya, sedang matanya dibiarkan memicing, menatap Reva, penuh
va, kembali singgah, mendengar Vero bertan
annya dari Vero, sekilas, kemudian mengge
gimana? Kamu jangan b
n Vero dari genggamannya. Bibirnya m
idak mempertemukan pandangan dengannya, sedang bibir
mencondongkan tubuhnya ke arah Reva, sebelum kemudian de
ak menengadah dan me
Reva mendaratkan pukulan di permukaan bahu sebelah kanan
a mengusap puncak kepala Reva lembut, pe
pergelangan tangan
lantas mengalihkan pandangan, membangkitkan diri lagi dari d
setiap gerik yang Vero lakukan, menatap pribadi tampan itu berjal
e luar, Vero menghentikan langkah, lantas menoleh
Ih! Pokokny
ero melenggang melewati ambang
nya mengoceh di dalam sana, Vero tersenyum miring, lantas me
u menggeleng tidak percaya.