Menikah Demi Perceraian
sembari mengayunkan tungkai, ke luar dari kamar, tak l
manik hazel indahnya berhasil menangkap sosok Vero yang tengah meringku
sempat menegang, Reva menundukan pandangan sebentar, kemu
ta hazel indah wanita cantik itu tampak sedikit gemetar,
berada sejajar dengan wajah damai su
, hingga ujung jemari lentiknya berhasil melakukan kontak
senang, selagi manik matanya ia biarkan menatap wajah dah resmi berstatus sebagai istri dari seorang Sebastian Alvero Mahendra
ngap
tama saat suara bariton berat bernada dingin itu mengecai ke dalam run
ah saat manik mata hazel indahnya bersirobok - beradu t
, pribadi tampan itu meluruskan pandangan, juga merubah posisi b
bertanya dengan suaranya yangannya lagi dengan Reva. "Kamu t
rkekeh kikuk sambil menggaruk tengkuk yang sama sekali tidak terasa g
em ya sama saya? Jangan-jangan mau bal
natap Vero, kaget, ju
ak tahu harus memberi jawaban seperti apa t
ra-pura gak
lagi dengan begitu lucunya. Pergerakannya agak cepat
enuh telisik. "Jangan-jangan, Uncle sakit, ya?" t
elapak berjemari lentik Reva berlabuh di permukaan ke
las. Kening wanita cantik itu mengernyit - keheranan, saat mendapat
permukaan keningnya sendiri, untuk sekadar memastikan, tidak ada perbedaan
it wanita cantik itu sambil kembali memp
ram oleh Vero, sebelum kemudian ditarik dengan satu kali hentakan, membuat tubuhny
rip sekali seperti sepasang mata rusa yang begitu lucu dan mengk menunjukan ekspresi jenis apa pun, saat R
at, agak menukik, hingga menghasilkan
gelangan tangan Reva, sembari tanpa sadar, menelus
alih pengen ngecek, saya sakit apa enggak,
kanan lembut di punggung Reva, membuat segala jarak yang ada
tangannya yang tidak dicekal oleh Ver
menelan ludah kasar dengan susah payah, mencoba membas
menggigit gugup bibir baw
nya dibiarkan memicing, menatap Reva, lekat. "I
dak karuan. "Pertany
aya lagi tidur,
ku cuman mau bangu
anguni
at. "Iya. Aku cuman
an Reva, sesaat. "Cara kamu ngebangunin orang yang lagi tidur, emang gitu ya? Pake pegang-pegang, elu
ro, tidak habis pikir. "U-Uncle
h. Saya lagi n
k mungkin cium-cium Uncle, a-apa lagi sampe mau merk
va gelagapan sendiri, sedang wajahnya sudah begitu merah, ayalnya kepiting rebus yang
ganga, akibat merasa cukup terkejut, juga dalam satu waktu tak h
r-bener aneh de
h gi
u. Pokok
sa
nya sambil menggeliat, berusaha
annya dari pergelangan tangan Reva, tapi
gannya di sana, di area pinggang ramping
ri mendaratkan beberapa kali pukulan pela
sin? Saya lagi ngasih
ampai membuat alisnya yang bersebrangan, hampir saling bertautan.enyum dan memejamkan pelupu
mpata
bales dendam ke saya,
h cantik Reva, begitu juga dengan sorot matanya. "Eman
pandangan, dari yang semula terfokus di manik mata Reva, k
Uncle? Per
aan. Wanita cantik itu berhasil dibun
epat saat permukaan bibir Vero yang bersuhu agak dingin
nya mengerjap lamban, sebelum kemudian
ar ditahan, karena saking terkejutnya
keras, kenyataan bahwa untuk ketiga kalinya Vero
cantik itu menatap Vero dengan matanya yang mas
menikmati reaksi yang
ngapain,
menundukan pandangannya, sekilas.