Menikah Demi Perceraian
dahnya menatap permukaan pintu kamar yang saat ini ditempati - selepas Vero
i miring - masih menghadap ke arah pint
endu, menyorotkan banyak arti yan
alihkan. Kini ia menatap permukaan tempat ti
usan ini u
t menggulingkan tubuh, merubah po
n manik matanya menatap permukaan langi
ukaan bingkai birai Reva perlahan mere
ngkat lengan sebelah kirinya, mengg
nguar melalui mulut wanita cantik itu, membersamai toleh suara isakan pelan yang sengaja dit
dut pelupuk mata Reva, membentuk aliran anak sungai kecil, sebelum kemu
ku bakal berenti ngebebanin hidup Papa sama Mama.
mungkin hidup Uncle Vero yang bakal jadi kacau,
*
as
manis seorang wanita berhasil mengecai ke dalam rungu, membersam
satunya dari Reva itu singkatnya disapa, meno
kan punggung di kepala tempat tidur, sedikit merubah posisi duduk
irai, Gevan menundukan
ada suara lembut dan manisnya, selagi memokuskan se
pa. Cuman belum
, menatap Gevan, penuh telisik.ngaja sekali memutuskan kontak mata
masalah yang saat ini sebenarnya sedang begitu berkecamuk dalam benak, hingga
ndangan, meraih telapak tangan sebelah kanan sang
rah Sandra, membuat Sandra men
hemmm? Jangan dipendem sen
an manik matanya menatap permukaan langit-langit kam
ruskan pandangan. "Mas cuman lagi nerka-nerka aja, apa sebenernya alesa
n di balik ketidak tenangannya. "Mau ngundang Reva sama Bang Vero buat makan malem bareng di
sang istri, Gevan
, kalau lagi gak sama Mama atau Oma,
al pernika
ngangguk.
enyum senang, membersamai manik matanya yang berbinar, meman
at melihat suami tampannya itu hendak meraih ponsel ya
ng dimiliki ke arahnya, Sandra menggeleng. "Gak usah sekarang. Besok pagi aja.
kerutan cukup dalam, hingga membuat kedua alis
agak memicing, menatap sang
tupkan bibir, cukup rapat. "Me
perlahan tertolehkan ke arah
Umur dia udah dua puluh tahun, sekarang. Ya ... mes
rasa tidak percaya, menggantikan rona antusias yang sempat hinggap di sa
indikan bahu sambil menundukan pandangan, memutusk
bol
ndengar Gevan berucap dengan int
ada secara refleks, wanita cantik itu menoleh ka
ev
ev
dulu. Ntar kalau bibit Bang Vero unggul gimana? Rev
"Itu jadi urusan Reva sama Bang Vero. Mas gak perlu
pi
mbari memberi Gevan tatapan tajam, syarat betul akan sebuah peringata
menatap nanar wajah cantik sang istriya? Apa lagi ngebayangin Reva
evan sedikit melebar, menatap Sand
ewat acuh. "Ya ... takut aja gi
g gitu, bayangannya jadi muncul di otak aku
antas mendaratkan kecupan manis di permukaan bibirnya.
ndra dengan tatapan mencibir. "Kamu ha
jah Gevan, ia menjauhkan diri, sedikit membuat
unboxing adek aku, Reva. Biar