Menikah Demi Perceraian
an bertanya sembari memeluk
pkan bahan masakan untuk menu makan mala
jengkel permukaan dada Gevan.
ang agak mencebik, mengabaikan tatapan dongkol yang
diri seperti semula, berdiri menghadap lemari es yang pintunya masih terbuka. "Lagi
Reva tadi pagi. Awalnya
er
ereka berdua
van, menatap suami tampannya it
an suaminya melalui sambungan panggilan suara pagi tadi, Gevan tak kuasa menahan k
ersamai matanya yang sedikit memicing, m
nya gimana, tapi dari yang aku denger pas nelpon Reva tadi, kayaknya R
Sandra langsung bisa membayangkan, tentang bagaimana Reva akan me
ekadar membayangkan, betapa masamnya wajah Reva sa
ateng kan? Buat maka
"Eummm. Mereka b
nang. "Ya udah, kam
s melemparkan senyum pada sang istri. "Sia
ekeh. "Ya u
l satu langkah besar untuk maju
njang sebelah kirinya berlabuh di puncak kepala Sandra, G
manis di permukaan kening sang istri, lalu tersenyum
*
i Vero yang sedikit berjarak, begitu manik mata jelaga indahny
an tungkai di ruang utama, rungu pribadi tampan itu
gera membersihkan diri dan bersiap untuk pergi lag
dan ruang utama, selagi membiarkan manik matanya menatap sosok Reva yang sedang tertidur dengan begit
sambil menggeleng tak habis pikir, seb
mendudukan dirinya tepat
lik wajah cantik Reva yang terlihat begitungembung, menekan hidung juga bibirnya, sampai be
nyentuh lembut permukaan kening hingga pelipis R
ngusap wajahnya, karena merasakan sensasi geli aki
um. "Rev?" s
arena mulai merasa tidur pulasnya terusik, Vero ter
u Reva, Vero memberi guncangan
ha menepis tangan Vero, masih enggan agak
di kedua sisi tubuh Reva, mengunci pergerakan
eva dan Vero sudah terkikis hampir habis,
mbusan napas hangat Reva, men
dekat dengan tatapan lekat, Vero tersenyum. "Reva, kam
ke samping kiri, sengaja mengindari embusan napas hanga
mukaan pipi Reva, lalu tersenyum simpul. "Bangun Rev," titah
menggeliat, meluruskan pandangan, memposisi
ir saling bertaut. Pelupuk mata berbulu lentik wanita cantik itu men
embersamai pelupuknya yang terbuka lebar. Ia menatap Vero
sebab terlalu merasa terkejut, debaran jantungn
h ba
Reva menje
ak tangannya di permukaan dada, sedang matanya yang
mengerjap cepat. "
ambil menegakan posisi dudu
nya sendiri dari ujung kaki hingga area dada, lantas membuang n
enoyor gemas permukaan kening Reva menggunakan jari
ermukaan keningnya pelan sambil
mpir kena serangan jantung, Uncle tau gak
bangunin kamu pake cara
a mata, di depan aku ada muka- "saya yang ganteng?" cela V
nga. Pelupuk matanya mengerjap cepat, teli
"Cepet bangun
ini, aku mau tidur lagi
an tidak percaya. "Kamu lupa ya? Kalau mal
unboxing aku di sana? Uncl
eningnya sambil mengatu
di depan orang lain. Aku malu. Lagian kan udah aku bilang,
gan tatapan kesal juga gemas pada saat bersamaan. Terseny
engek sembari mengusap permu
irnya menceik sebal, membersamai matan
buat makan malem bareng,
napa Uncle gak b
lang, orang kamu udah
am. "Ya udah, kalau gitu, ayok. Kit
dulu, R
ndi. Lagian, kita mau pergi ke rumah Abang
uknya, berdiri tepat di hadapan
k, U
di d
kesal. "Aku males mandi.
siang. Sekaran
na-mana." Reva lantas mengendus bau tubuhnya sendir
ngan tatapan lekat, ia lantas meraih pegelang
yum senang.
mengajak istri cantiknya
anan, saat mendapati Vero membawa dirinya berja
e salah arah. Pintu ke luarn
kamu ke luar. Saya ma
ain? Kan makan malemnya mau di r
kamu males mandi. Ya udah,