Menikah Demi Perceraian
k pelan sembari memberi Vero tatapan tajam, lalu m
omong, tapi kamu moton
ita cantik itu lantas memutar tubuh, berjalan mengitari meja pantry, se
gannya, Reva memutar bola matanya jengah,
menyala dalam genggaman, menunjukan kontak milik Geva
dehem gugup sebelum kemudian menenggerkan benda
dak mengijinkan Reva merampungkan sapaan yang hendak dilontarkan, p
Vero yang sudah tidak lagi memperhatikan dirinya, sibuk sendiri
a Bang Ve
e Vero, enggak debat. Abang
r. "Bang Vero macem-macem sama kamu, Dek?
bari menggigit bibir bawahnya sedikit kuat. "Ah, itu. Enggak kok, Bang. Tadi aku cuman bercanda aja sama U
uh atensi ke sehelai roti yang sedang ia oleskan selai, seketika
mata menatap dirinya pun, menoleh
keh kecil, lalu kembal
ih kecil Reva. Jangan dulu lah, biarin Bang Vero unboxing kamu. Ntar kalau Bang Ver
berdua sempurna, untuk menghasilkan bibit unggul. Keturunan kita nanti pasti lucu. Kalau cowok pasti ga
han Reva, membuat Reva mengernyitkan kening
dulu. Kamu tuh masih bocil. Ntar Bang Vero kas
ede. Aku bukan abegeh di bawah u
hnya sendiri, saking kaget juga terkeju
snya bertanya sambil menatap Ver
elengkan kepala dengan pergerakan cepa
, hati-hati. Biar gak kagetan. Jadinya k
ebrang sambungan sana, setelah beberapa saat d
lasan di baliknya, karena tidak menampik sama sekali, penuturan yang sang
saat, setelahnya Reva meluruskan pandangan, membiarkan manik mat
kembali turun dengan satu kali hentakan cepat. "Intinya, Uncle Vero punya hak penuh dan boleh banget, k
r yang belum sempat ia telan, berhamburan, ke luar d
epat ke arah Vero yang kini teng
yang bersebrangan, hampir saling bertaut, mata Reva
badi tampan itu menaruh gelas bening yang tengah digenggamnya ke permukaa
gi ke arah Reva. Bingkai birainya merenggang, memetakan senyum manis yang jel
atap suami tampannya i
knya
k, Reva mengalihkan pandangan, memutuskan kontak mata dengan Vero
. Uncle Vero udah nyuruh aku buat nutup telpon. Kangen kali dia sama aku. Mau cium aku l
, menatap Reva dengan
ang napas kasar. "Malem ini, kamu sama
nga
kamu di sini!" sarkas Gevan, mu
percikan air yang tadi berhamburan dari mulutnya. "Abang mau liat aku diunboxing sama Uncle Vero
bener-bener, ya?
"Ya abis, aku nanya bener
tujukan pada sang kakak, Reva terhenyak
mengambil benda pipih itu darinya. "Uncle. Aku b
nenggerkan ponsel yang telah dirampasnya dari Reva ke dekat daun
g, menatap Reva dengan tat
mudian memutuskan sambungan panggilan suara yang terhubung dengan Gevan t
menganga. Mengerjap, ia menatap kaget Vero, mengikuti ponsel
perkataan Reva seketika terhenti, tepat saat wanita cantik
t mendapati wajah tampan Vero, berada tepat
ero, jika saja wanita cantik itu tidak refleks menarik diri - memundurkan
dua telapaknya di tepian meja, membiarkan leng
wajah cantik Reva yang sedang mgian ngeri penuh arti, Vero menatap manik hazel indah Reva yang membesar dengan tatapan