Menikah Demi Perceraian
erkataan Vero tak lebih dari sekadar gurauan belaka, padahal rasa gugup yang
e - menyeringai ngeri penuh ar
Reva, sedang Reva melakukan hal yang berlawanan - masih bertekad untuk mempertahankan jarak,
dari Vero semakin menipis, sebab di belakang sana - tepatnya di belakang tubuh Reva, tertata
itah Reva sembari menghentak kesal
urat kepanikan, sementara manik matanya gemetar, tak t
apa harus lucu?" tanya Vero
saat permukaan punggungnya b
enti saat itu juga. Melirik ke belakang deng
engulurkan kedua tangan, membiarkan telapak kecil berjema
egitu dekat, hanya berjarak kiranya
Reva yang sudah masam, ia tersenyum. "S
tai, kesal. "Uncle
menengadahkan pandangannya, sesaat. "Emang sa
abis bilang mau ngajakin praktek bikin d
gak masalah, mau kamu anggep mesum
pa
saya sebagai suami kamu. Kamu secara langsung, udah ngasih lampu ij
h kasar dengan su
ad
e Uncle, ya. Aku bilan
ng. Karena kamu ngomongnya ke Gevan, tapi tepat di dep
kok. Uncle aja salah nangkep. A
uami kamu. Itu artinya, candaan kamu sama
, iya
ok gas. Biki
arti di permukaan dada bidang Vero, saat suami tampanny
a l
bercanda sih?" Reva men
etar, bergerak acak, menelisik raut wajah ta
Gak bercanda
an dirinya, saat mendapati sorot mata juga ekspresi yang suami tampannya itu tunjukan ter
va merengek. "J
i gi
an ma
sa a
gak
mau
dedek
pa ga
belum
pan dong m
u. "Enggak tau. Ntar deh, aku kasih kode k
enggigit gugup bibir bawahnya yang mendadak terasa kering.r mukanya tampak dingin dan datar, sedang sorot matanya cukup men
ndukan pandangan sambil menguarkan kekehan, m
apak besar berjemari jenjangnya berlabuh di puncak kepala Reva,
gut. Ia menatap Vero, kes
udian memutar tubuh dan berjalan, mendekati meja pantry. "Abang kamu ngundang kita buat m
san
ja di sini. Ntar, sebelum jam makan
n perginya? Ningga
at tertunda - yakni menyiapkan makanan untuk sarapan, me
p kosong permukaan marmer mengkilap yang tengah ia
n kamu, kalau kamu mau," tukas Vero
ja. Asal ada makanan, wifi juga aman, aku gak masala
belah kiri, matanya agak sedikit memicing, menat
an, membiarkan matanya bersirobok dengan mata
nyit, keheranan. "
pandangannya lagi, memutus
k itu lantas berjalan, bahkan melewati meja
i Vero masih setia menatap dirinya dengan tatapan nanar. "Edukasi te
g tergelak setelah merampungkan perkataan lalu me
!" jerit Vero, memberi istri
derap langkahnya yang cepat dan semakin menjauh.
antas tersenyum sambil menggeleng
*
M
dari Vero, sekaligus nenek dari Reva dan Gevan, saat wanita baya itu
a di sini, di t
putri mengudara. Menyimpan cangkir yang tengah digenggam k
n netra teduh Manda yang sed
l mencium kedua sisi pipi sang ibu, sebelum kemudian mendudukan
putri semata wayangny
"Eummm. Udah, tadi
m. "Apa yang mau kamu
ndukan pandangan sembari menggig
ersenyum lirih saat netra teduhnya kembali bersitatap dengan m
ru heran, mendapati wanita baya yang jadi
mbari menunduk sesaat, lalu m
ng ibu, seakan berita yang baru saja disampaikannya pada beliau itu,pasti mutusin buat pisah sama suami kamu. Maka dari itu ... Rev