Madu(Memilih Terluka Untuk Bahagia)
sembarang orang bisa menikahi anak gadis semata wayangnya itu! Dia malah punya pilihan sendiri yang dari ka
kek pada wanita yang menjadi cinta pertamanya itu. Sang Bunda hanya diam saja saja tanpa berani membant
adalah gadis baik. Bantulah sedikit Bundamu yang sudah tua ini, Nak,
nya keluarga Adhyatsa. Saat ini perusahaan mereka yang bergerak dibidang pariwisata, keuangan
kah dengan putri konglomerat itu. Tujuan pernikahan bisnis itu adalah menyelamatkan perusahaan
s itu duduk di bangku kelas 1 SMA. Secara kebetulan, ibu gadis itu bekerja di rumah Adhyatsa s
tai Mayang. Hubungan kami serius," kata Revan sambil menahan am
. Pun dengan kedua tante Revan--adik kandung mendiang ayahnya yang ikut mendesak perjodohan itu
mengubah status sebagai anak pembantu! Hasilnya apa? Lihat Bundamu yang datang dari kal
hyatsa. Mendiang Panji-lah yang nekat menerima kehadiran Murni karena lahir
n putri dari keluarga Manggala." Kali ini Mu
an mohon bangunlah." Revan mencoba men
mohon dan berlutut di kakinya. Semua tersenyum melihat apa yang dilakukan ol
keluarga Manggala." Revan akhirn
tidak ingin mendapatkan masalah lebih besar lagi. Kehadirannya dalam keluarga ini tidak pernah dian
dengan nada dingin dan menatap pada k
gosiasi. Memang apa syarat kamu? Hah!" Adhyat
. Jika kalian tidak sanggup aku akan membatalkan rencana perjodohan ini. Aku akan pergi ke tempat jauh. Tidak apa melepaskan
dibayangkannya. Kehadiran Murni di rumah besar miliknya memang untuk dijadikan pe
ara Revan menggelegar di selu
mau berdebat lagi dengan c
ligus tidak suka dengan syarat yang diajukan oleh Revan. Pun dengan Santi dan Linda yang juga a
n bagi seorang Revan. Gadis itu sedang berjuang untuk menyelesaikan kuliahnya. Sebab, se
t putih bak porselen datang bersama ibunya, anak semata wayangnya sudah menaruh hat
da bukan tidak tahu jika kamu sangat mencintai Mayang. Tapi, Bunda minta maaf, tolong kabulkan permintaan Bunda. Usia tid
uh. Bukan malu untuk menangis, tetapi ia merasa nasib selalu tak berpihak baik padany
an tidak sanggup melanjutkan kata-katanya
u harus bagaimana saat ini. Perusahaan dalam keadaan tidak baik-baik saja. Ada ban
juga Kakekmu membangun perusahaan dengan tetesan keringat, air mata, yang sangat luar biasa. Mereka bekerja dari nol. Bukan seperti saat ini. Maka, ban
menuruti apa pun yang Bunda turuti. Aku permisi dulu," pami
a ia akan menyampaikan ini semua pada Mayang? Rasanya ia tidak akan sanggup. Mengingat s