icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Madu(Memilih Terluka Untuk Bahagia)

Madu(Memilih Terluka Untuk Bahagia)

icon

Bab 1 1. Permintaan Bunda

Jumlah Kata:1035    |    Dirilis Pada: 24/11/2023

sembarang orang bisa menikahi anak gadis semata wayangnya itu! Dia malah punya pilihan sendiri yang dari ka

kek pada wanita yang menjadi cinta pertamanya itu. Sang Bunda hanya diam saja saja tanpa berani membant

adalah gadis baik. Bantulah sedikit Bundamu yang sudah tua ini, Nak,

nya keluarga Adhyatsa. Saat ini perusahaan mereka yang bergerak dibidang pariwisata, keuangan

kah dengan putri konglomerat itu. Tujuan pernikahan bisnis itu adalah menyelamatkan perusahaan

s itu duduk di bangku kelas 1 SMA. Secara kebetulan, ibu gadis itu bekerja di rumah Adhyatsa s

tai Mayang. Hubungan kami serius," kata Revan sambil menahan am

. Pun dengan kedua tante Revan--adik kandung mendiang ayahnya yang ikut mendesak perjodohan itu

mengubah status sebagai anak pembantu! Hasilnya apa? Lihat Bundamu yang datang dari kal

hyatsa. Mendiang Panji-lah yang nekat menerima kehadiran Murni karena lahir

n putri dari keluarga Manggala." Kali ini Mu

an mohon bangunlah." Revan mencoba men

mohon dan berlutut di kakinya. Semua tersenyum melihat apa yang dilakukan ol

keluarga Manggala." Revan akhirn

tidak ingin mendapatkan masalah lebih besar lagi. Kehadirannya dalam keluarga ini tidak pernah dian

dengan nada dingin dan menatap pada k

gosiasi. Memang apa syarat kamu? Hah!" Adhyat

. Jika kalian tidak sanggup aku akan membatalkan rencana perjodohan ini. Aku akan pergi ke tempat jauh. Tidak apa melepaskan

dibayangkannya. Kehadiran Murni di rumah besar miliknya memang untuk dijadikan pe

ara Revan menggelegar di selu

mau berdebat lagi dengan c

ligus tidak suka dengan syarat yang diajukan oleh Revan. Pun dengan Santi dan Linda yang juga a

n bagi seorang Revan. Gadis itu sedang berjuang untuk menyelesaikan kuliahnya. Sebab, se

t putih bak porselen datang bersama ibunya, anak semata wayangnya sudah menaruh hat

da bukan tidak tahu jika kamu sangat mencintai Mayang. Tapi, Bunda minta maaf, tolong kabulkan permintaan Bunda. Usia tid

uh. Bukan malu untuk menangis, tetapi ia merasa nasib selalu tak berpihak baik padany

an tidak sanggup melanjutkan kata-katanya

u harus bagaimana saat ini. Perusahaan dalam keadaan tidak baik-baik saja. Ada ban

juga Kakekmu membangun perusahaan dengan tetesan keringat, air mata, yang sangat luar biasa. Mereka bekerja dari nol. Bukan seperti saat ini. Maka, ban

menuruti apa pun yang Bunda turuti. Aku permisi dulu," pami

a ia akan menyampaikan ini semua pada Mayang? Rasanya ia tidak akan sanggup. Mengingat s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 1. Permintaan Bunda2 Bab 2 2. Kedatangan Naga3 Bab 3 Kemarahan Revan Pada Adhyatsa4 Bab 4 Revan Menemui Mayang5 Bab 5 Kita Berpisah, May!6 Bab 6 Jawaban Menggembirakan Untuk Tuan Adhyatsa7 Bab 7 Pertemuan Keluarga Adhyatsa dan Manggala8 Bab 8 Syarat Revan9 Bab 9 Pencurian Uang Perusahaan10 Bab 10 Kemarahan Adhyatsa di Kantor11 Bab 11 Revan Membereskan Semua yang Terlibat12 Bab 12 Calon Menantu di Mata Haris13 Bab 13 Mayang Berubah Sikap14 Bab 14 Mayang Datang Ke Kampus15 Bab 15 Ibu Mayang Datang Ke Bandung16 Bab 16 Air Mata Mayang17 Bab 17 Sosok Mencurigakan18 Bab 18 Usaha Yani Gagal19 Bab 19 Bu Darsih Harus Pulang20 Bab 20 Usaha Ara Mendekati Murni21 Bab 21 Ara Cantik di Mata Hardi22 Bab 22 Lupa Cara Bersyukur23 Bab 23 Sebuah Rahasia Kecil24 Bab 24 Pesona Hardi25 Bab 25 Informasi Kecil Dari Hardi26 Bab 26 Nasihat Murni27 Bab 27 Rencana Pemindahan Rekening28 Bab 28 Rapat dan Rapat29 Bab 29 Informasi Tentang Revan30 Bab 30 Ara Yakin Bertunangan31 Bab 31 Pancingan Gita32 Bab 32 Adhyatsa Bungkam33 Bab 33 Menuju Rumah Keluarga Manggala34 Bab 34 Pertunangan35 Bab 35 Pertama Bertemu Gilang36 Bab 36 Pernikahan Ara dan Revan37 Bab 37 Langsung Diboyong38 Bab 38 Tidak Ada Cuti39 Bab 39 Berita40 Bab 40 Obrolan41 Bab 41 Revan yang Kasar42 Bab 42 Bermuka Dua43 Bab 43 Pembukaan Kafe Milik Mayang44 Bab 44 Teguran45 Bab 45 Masalah Baru46 Bab 46 Lamaran Gilang47 Bab 47 Proses Lamaran48 Bab 48 Menunda Acara Pernikahan49 Bab 49 Pertengkaran Pertama50 Bab 50 Kejutan Untuk Revan51 Bab 51 Izin52 Bab 52 Kota Semarang53 Bab 53 Kebetulan54 Bab 54 Rencana Melebarkan Sayap55 Bab 55 Merasa Aneh56 Bab 56 Sikap Kasar Mayang57 Bab 57 Permintaan Maaf Darsih58 Bab 58 Ara Kecelakaan59 Bab 59 Operasi60 Bab 60 Kesepakatan61 Bab 61 Berusaha62 Bab 62 Map Merah63 Bab 63 Ancaman Gita64 Bab 64 Sebatas Rencana Revan65 Bab 65 Rencana yang Gagal66 Bab 66 Misi67 Bab 67 Meminta Bantuan68 Bab 68 Bertamu69 Bab 69 Permintaan Revan70 Bab 70 Ara Pulang Ke Rumah71 Bab 71 Nasihat72 Bab 72 Warung Bakso73 Bab 73 Ara Datang Ke Kafe Mayang74 Bab 74 Suasana yang Memanas75 Bab 75 Tuntutan Haris Manggala76 Bab 76 Pagi yang Mencekam77 Bab 77 Mayang Syok78 Bab 78 Uang yang Hilang79 Bab 79 Tidak Ada Solusi80 Bab 80 Tawaran Gila81 Bab 81 Restu Adhyatsa82 Bab 82 Setuju83 Bab 83 Ternyata Sangat Menyakitkan84 Bab 84 Pengakuan Ara85 Bab 85 Rencana Lamaran86 Bab 86 Lamaran87 Bab 87 Pernikahan88 Bab 88 Berubah89 Bab 89 Sertifikat90 Bab 90 Mayang Hamil91 Bab 91 Syok Terapi92 Bab 92 Sebuah Cerita93 Bab 93 Mayang Masuk Rumah Sakit94 Bab 94 Tuduhan Keji(1)95 Bab 95 Tuduhan Keji (2)96 Bab 96 Haris Datang Bertamu97 Bab 97 Kegundahan Revan98 Bab 98 Sidang Perdana99 Bab 99 Mulai Terkuak100 Bab 100 Tersangka Baru