Madu(Memilih Terluka Untuk Bahagia)
ik indekos ini menuju ke rumah sakit. Tadi belum sempat membawa apa pun. Hanya baju
ungnya juga kambuh. Mayang memang mempunyai penyakit asam lambung sejak SMA dulu. Pola makan tidak tera
atan yang terbaik dan membuat gadis itu membuka matanya kembali. Semua teman sangat bahagia, tetapi satu hal yang terja
Ia hanya seorang robot yang melakukan rutinitas seperti biasanya. Murni sangat menyadari keadaa
k pembantu itu?!" bentak Adhyatsa saat Murni
menghindar ketika pulang dari kantor." Murni
n anak pembantu itu." Adhyatsa mengatakannya dengan nada dingin. "Sekali pun anak pembantu itu sudah sarjana tidak akan mengubah statusnya karena dia berasal dari kalanga
eninggalkan rumah ini. Hanya saja Revan tidak setuju karena harus bertanggungjawab dengan pe
anya Revan menatap tajam ke arah sang kake
masak makanan kesukaan Ayahmu," kata Murni memberikan alasan sambil
a tegar itu tidak mungkin mendadak menangis jika hatinya tidak terluka oleh ucapan kakek tua menyeb
aya tidak ada hubungan lagi dengan Mayang." Tampak sanga
rasakan oleh Revan. Sementara, Adhyatsa sangat bahagia mendengar kabar itu. Sebab, jika perjodoha
an harus mengorbankan cintanya hanya demi keselamatan perusahaan dan banyak pekerja yan
a harus merayakan keberhasilan ini. Kamu luar biasa Revan. Bisa mengambil tindakan yang tep
nya terasa sunyi bagi Revan. Bayangan tangisan Mayang selalu menghantuinya. Ia sengaja tidak menca
?" tanya Murni membuat Revan menoleh ke arah
an," pamit Revan yang malam ini sama
ngan kebahagiaannya. Kebahagiaan di atas penderitaan dua orang yang t
terputus saat ini. Kita patut lega dan bah
menyakitkan hati. Semua rencana hancur begitu saja saat Revan harus menyetujui perjodohan sialan itu. Perjodohan yan
anakku dan sahamnya, aku sudah pasti menendangmu keluar dari rumah ini. Kamu seharusnya sadar diri akan keberadaanmu. Lihat dirimu, kuma
ucapan ayah mertuanya. Masih banyak hal lain yang perlu dipikirkan jika dibandingkan memikirkan hal yang tidak penting ini. Kedua adik ip
udah setuju menikah dengan Tuan Haris Manggala, gadis itu akan diminta tinggal di rumah ini. Adhyatsa yang akan meng
Dengan begitu, ikatan bisnis perusahaan akan kuat. Ah ... saya lupa, kamu hanya lulusan SMP, pasti
mengaliri pipi putihnya. Murni dengan cepat menghapusnya dengan ujung hijab yang dipa
rsih semua peralatan kotor. Ia tidak mau menunda pekerjaan. Rumah sebesar ini sama sek