icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tiga Puluh Nasi Bungkus

Bab 10 Rahasia Besar Ibu Mertua

Jumlah Kata:1294    |    Dirilis Pada: 12/09/2023

meninggalkanku di dalam kamar. Mas Edi membuka pintu k

ku dengan Mas Edi, tidak pernah sama sekali Mas Edi membanting pintu ka

Bulir bening di kedua mataku mulai menetes perlahan. Mungkin terlalu banyak h

uga menginginkan pernikahan yang terus berjalan dengan indah. Namun, setelah aku pikir berulang kali. Mungkin ini sudah menjadi jalan hidupku. Semua sudah diatur oleh Sang

panggil

ra aku mengusap bulir bening ya

sebelum aku membukanya. Namun, posisiku sudah berdi

ki sedang lelah dan banyak pikiran jangan terlalu banyak hal yang di pertanyakan. Nanti dia ak

elah mendengar pertengkaranku tadi dengan Mas Edi ata

nak-anak juga sudah menunggumu

di?" t

dak punya selera makan. Katanya mau sarapan pagi di warungnya Mbak M

dari sini, B

a sudah seperti itu, kamu jangan pernah mempertanyakan lagi apa pun yang menjadi unek-unek k

Bu," j

u amplop dari dalam saku baju dasternya. Beberapa lembar uang itu diberikannya padaku dan satu amplop yang berada di dalam genggamannya itu kemudian di masukkannya kembali pada baju

karena aku telah berniat untuk tidak ingin bertanya lagi tentang ha

udah menungguku di sana. "Kita makan bersama,

nek kalian kan pandai mema

u takut jika aku kelelahan lalu pingsan. Maka, akan berdampak pula pada janin yang aku kan

p Bu Ratih ini rasanya terlalu berlebihan kepada menantu. Aku selalu saja di istimewakan. Walaupun Bu Ratih baik terhadapku, tetapi aku tidak mau bermanja pada ibu

a tersenyum l

____

la yang jadi tempat pelarian Mas Edi. Bukan ha

anyaknya kejadian yang datang menghampiri hidupku hingga aku melup

televisi di ruang tengah. Telenovela kesukaan Bu Ratih memang tayang ketika jam seperti ini. Sementara itu, a

k menuju ke pekarangan rumahku. "Bu, tadi di sekolah aku dapat nila

bat dong

a menunjukkan hasil belajarnya di sekolah. "

aku memberi pujian yang sama kepada mereka. "Iy

ana?" ta

ton televis

mereka akan memamerkan nilai hasil belajarnya di sekolah tadi kepada neneknya,

Bu?" tan

lihat Ayah membonceng Mbak Mila lalu Mbak Mila pe

i yang wajahnya sama persis dengan Ayah dan dibelakangnya ada seorang wanita yang juga

membawa sepeda motornya, Bu. Jadi, kami hanya bisa melih

an jika itu adalah Ayah d

a sekilas

Bu?" ta

anja lah kepada nenek kalian, mumpung nenek kalian m

erbarengan. Kemudian mereka segera masuk

a. Bisa jadi itu bukanlah Mas Edi dan Mbak Mila. Di dunia ini kan banyak kemiripan antara orang yang satu dengan yang

_____

. Televisi sudah dimatikan oleh ibu mertua dan tidak ada seorang pun di sana. Mungkin Bu Ratih, Delia, dan Nurmi sudah tidur siang. Saat aku akan membalikkan tubuhku melihat anak-anakku di kamar mereka masing-masing, di s

salah besar. Banyak yang telah membatalkan kerja sama

ataku m

usa

ematikan sambungan teleponnya. Aku taruh kemba

seseorang dar

alikkan

akangku. Pandangannya tajam ke arahku. "Siapa

ita yang lemah lembut seperti yang kukenal s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka