Tiga Puluh Nasi Bungkus
meninggalkanku di dalam kamar. Mas Edi membuka pintu k
ku dengan Mas Edi, tidak pernah sama sekali Mas Edi membanting pintu ka
Bulir bening di kedua mataku mulai menetes perlahan. Mungkin terlalu banyak h
uga menginginkan pernikahan yang terus berjalan dengan indah. Namun, setelah aku pikir berulang kali. Mungkin ini sudah menjadi jalan hidupku. Semua sudah diatur oleh Sang
panggil
ra aku mengusap bulir bening ya
sebelum aku membukanya. Namun, posisiku sudah berdi
ki sedang lelah dan banyak pikiran jangan terlalu banyak hal yang di pertanyakan. Nanti dia ak
elah mendengar pertengkaranku tadi dengan Mas Edi ata
nak-anak juga sudah menunggumu
di?" t
dak punya selera makan. Katanya mau sarapan pagi di warungnya Mbak M
dari sini, B
a sudah seperti itu, kamu jangan pernah mempertanyakan lagi apa pun yang menjadi unek-unek k
Bu," j
u amplop dari dalam saku baju dasternya. Beberapa lembar uang itu diberikannya padaku dan satu amplop yang berada di dalam genggamannya itu kemudian di masukkannya kembali pada baju
karena aku telah berniat untuk tidak ingin bertanya lagi tentang ha
udah menungguku di sana. "Kita makan bersama,
nek kalian kan pandai mema
u takut jika aku kelelahan lalu pingsan. Maka, akan berdampak pula pada janin yang aku kan
p Bu Ratih ini rasanya terlalu berlebihan kepada menantu. Aku selalu saja di istimewakan. Walaupun Bu Ratih baik terhadapku, tetapi aku tidak mau bermanja pada ibu
a tersenyum l
____
la yang jadi tempat pelarian Mas Edi. Bukan ha
anyaknya kejadian yang datang menghampiri hidupku hingga aku melup
televisi di ruang tengah. Telenovela kesukaan Bu Ratih memang tayang ketika jam seperti ini. Sementara itu, a
k menuju ke pekarangan rumahku. "Bu, tadi di sekolah aku dapat nila
bat dong
a menunjukkan hasil belajarnya di sekolah. "
aku memberi pujian yang sama kepada mereka. "Iy
ana?" ta
ton televis
mereka akan memamerkan nilai hasil belajarnya di sekolah tadi kepada neneknya,
Bu?" tan
lihat Ayah membonceng Mbak Mila lalu Mbak Mila pe
i yang wajahnya sama persis dengan Ayah dan dibelakangnya ada seorang wanita yang juga
membawa sepeda motornya, Bu. Jadi, kami hanya bisa melih
an jika itu adalah Ayah d
a sekilas
Bu?" ta
anja lah kepada nenek kalian, mumpung nenek kalian m
erbarengan. Kemudian mereka segera masuk
a. Bisa jadi itu bukanlah Mas Edi dan Mbak Mila. Di dunia ini kan banyak kemiripan antara orang yang satu dengan yang
_____
. Televisi sudah dimatikan oleh ibu mertua dan tidak ada seorang pun di sana. Mungkin Bu Ratih, Delia, dan Nurmi sudah tidur siang. Saat aku akan membalikkan tubuhku melihat anak-anakku di kamar mereka masing-masing, di s
salah besar. Banyak yang telah membatalkan kerja sama
ataku m
usa
ematikan sambungan teleponnya. Aku taruh kemba
seseorang dar
alikkan
akangku. Pandangannya tajam ke arahku. "Siapa
ita yang lemah lembut seperti yang kukenal s