icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tiga Puluh Nasi Bungkus

Bab 5 Pingsan

Jumlah Kata:1277    |    Dirilis Pada: 12/09/2023

ila?" tanya Mas Edi balik

lang dari sekolah melihat kamu m

r sajalah karena aku ini kan ojek. Ken

lah ojek, tetapi kenapa kayaknya Mbak Mila itu cari-cari kesempatan agar bisa pegang pinggan

lipun aku memboncengkan Mila hari ini.

ah pada Mas Edi. Di hatiku terus bersembunyi

girim surat itu adalah selingkuhanku, tidak mungkin aku membelikannya rumah. Pastinya aku lebih mengutamakan istri dan anak-anakku terlebih dulu baru aku memanjakan dia. J

ogis dari Mas Edi ataukah anak dari wanita itu bersama laki-laki

an dengan sengaja mengirim surat itu hanya untuk mengadu domba kita agar kita bertengkar. Hidup susah seperti ini saja ada yang iri. Apa lagi hidup kaya, malah banyak yang iri. Terkadang perasaan

, siapa orangnya yang telah berani mengirim surat ini dan dengan kata-kata

Mas Edi ataukah surat ini?

n kami mulai lancar. Ketika dulu roda perekonomian kami selalu surut , rasany

yang macam-macam terhadapku. Jangan mudah mempercayai perkataan orang lain. Apa lagi percaya kepada anak-an

tap sa

pikirkan ulang lagi untuk mengajak Mas Edi berpisah karena mengingat anak-

ang ke rumah orang tuaku lalu dengan tiba-tiba saja penglihatanku s

___

tanya Mas Edi di saat ba

ikit pusin

rutmu terisi. Aku tahu jika seharian penuh kamu terlalu lelah untuk m

rtengkar hebat dengan Mas Edi. Aku mencoba menghirup segelas teh hangat lalu mencicipi bubur ayam buatan dari M

di dalam perutku keluar. Termasu

as Edi yang semakin pa

s. Tak ada yang perlu d

disi kamu ini tidak stabil. K

ghirup teh hangat serta bubur ayam buatan Mas Edi untuk mengisi

uk menelepon seseorang. Sepertinya

lu Mas Edi mengangkat tubuhku untuk masuk ke dalam mobil itu. "Klinik terdeka

jawab s

___

ang membawa kursi roda dan aku segera dibawa oleh mereka ke dalam ruangan unit gawat dar

rlu dikhawatirkan,

tanya Mas Edi dengan men

tif hamil," ucap dokter sembari me

a Mas Edi dengan kerutan keni

Ibu Sari sudah berjalan

p Mas Edi sembari menyam

jika aku hamil lagi. "Akhirnya Delia dan Nurmi mempunyai Ad

s Edi. Aku hanya diam lalu mengal

bu dan kandungannya dengan baik agar Ibu dan bayi

a kasi

kepalanya, silakan beristi

k," jawa

____

ula kesehatanmu. Jangan berpikiran yang macam-macam," kata Mas E

dinding kamar. Rasanya aku muak melihat sikap Mas Edi ya

lah dan tugasmu sebagai istri beralih padaku. Aku yang akan mem

e arahnya dengan mengerutkan kening. "Anak-anak tidak usah di j

reka. Waktuku sudah lama tersita hanya untuk mengumpulkan rupiah de

rah Ma

ul di pikiranku. Langkahku pun sampai pada ruang tengah rumah, secara perlahan aku mengintip dari balik dinding yang membatasi antara dapur dan ruang tengah rumah kami. Aku lihat Mas Edi memasukkan tiga puluh n

akan memutar tubuhnya lalu berjalan akan menuju

arin baru saja bertemu," geram Mas Edi

amanya itu. Aku mendengarkan perlahan percakapan antara Mas Edi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka