icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tiga Puluh Nasi Bungkus

Bab 8 Pertanyaan Dari Ibu Mertua

Jumlah Kata:1303    |    Dirilis Pada: 12/09/2023

i luar kamarku. Tidak ada terdengar suara sedikit pun. Senyap. Sepi. Bahkan, suara anak

khirnya lebih baik aku memilih untuk beristirahat. Rasa kantuk mulai menyerangku hingga aku tidak kuat lagi untuk membuka kedua mataku. Terpaksa aku

______

Aku menguatkan diriku untuk bangun dari pembaringanku. Aku tidak mau seperti ini terus. Rasanya jenuh jika hanya

g isinya semangkok bubur ayam dan satu gelas air mineral. Semangkok bubur ayam itu masih mengepul asapny

Nduk?" tanya Bu R

luar sekalian ingin beraktivitas

an berbagai makanan yang bergizi biar k

tih dengan menganggukkan kepalaku

engan pelan Bu Ratih pun menyuapiku. Namun, aku tidak enak jika sebagai menantu aku terl

kan buburnya send

ka badanmu masih lemas, lebih baik Ibu

alu lemas. Sudah mulai

a berada di sampingku sembari memandang wajahku yang sedang makan bubur buatannya sendiri itu. Lama kami saling diam hingga akhirnya Bu Ratih membuka

jawabku d

m tadi aku tidak ada sama sekali membasahi tenggorokanku. Kemudian Bu Ratih mengambilkanku buah-buahan. Setelah menghabiskan beberapa bua

daku? Tidak seperti biasanya ibu mertua

gga menikah, Sari sudah mencintai Mas Edi. Jadi, Sari rel

ga menerima jika Edi hingga saat ini masih belu

. Mau hidup Sari senang atau pun menderita bersama Mas Edi, semua itu akan

itu kemudian ibu mertuaku tersenyum lebar. "Habiskan buah

gangguk

_____

n guling di atas kasur. Tubuhku mulai segar kembali setelah aku memakan bubur ayam hangat dan

ya. Indah sekali. Udara malam mulai mengayun-ayunkan setiap helai rambutku. Terasa sangat sejuk. Namun, Mas Edi tidak terl

ini hanya mempunyai dua orang cucu, sedangkan anak bungsu Bu Rat

elajang. Namun, Mas Edi menjawab pertanyaanku itu ternyata di luar pemikiranku. "Tiara, masih ingin mengejar kariernya. Jika ia

lum mempunyai pasangan yang cocok untuknya. Ternyata Tiar

nah pada suatu saat ayah dan ibu Mas Edi membawa seorang laki-laki ke rumah untuk diperkenalkan dengan Tiara, tetapi Tiara malah acuh pada laki-laki itu hingga laki-laki itu mengucapkan kata-kata kasar pa

ku. Dari kejadian itulah ayah dan ibu mertuaku tidak mau

masih di sini?"

yarkan lamunanku tentang cerita M

malam yang berembus sepoi-sepoi se

ke dalam rumah karena udara malam itu ti

abku sembari t

masuk lagi ke dalam rumah untuk menemani anak-

an sudah sepi. Pengendara roda dua yang lewat hanya bisa dihitung memakai jari tangan saja, sedangkan pintu rumah para warga sudah sebagian besar di tutup dengan rapat. Biasanya ja

ra

rumah itu telah pindah ke luar kota dan kata sang pemiliknya rumah itu akan jual jika ada yang berminat membelinya, tetapi itu pula jika harganya cocok. Mataku membula

a penasaran yang hebat, kuberanikan diri untuk mendekatinya

eh seseorang. Untung saja benda itu hanya selembar kertas yang sengaja digumpal-gumpal lalu dilempar ke arahku. Dengan segera kuambil gumpalan kertas itu ya

nya. Kedua mataku pun semakin membulat. Rasa t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka