Langit Jam 4 Sore
embuka mata. Masih terasa sangat berat dan tubuh mungilnya enggan bergerak lebih, tak ingin beranjak dari atas kasur empukny
ungnya dan meraih ponsel di sisi kirinya.
cana kemana? Mau ikut a
puluh menit yang lalu dari Arman. Entah mengapa dirinya begi
nanti aku kabarin lagi ya.", kalimat Divia membalas pesan Ar
t nanti aku jemput ke rumah. Nanti
a berdua.", bati
kamu juga. Nanti jam se
. Aku tu
ala sih. Temannya cewe apa cowo ya? Sohib katanya. Bisa cewe, bisa cowo juga
tok.
belum sih?", teriak Gema sam
dari atas ranjangnya menuju pintu kamarnya untuk seger
bangun dari tadi.
luhan kali gue gedor-ged
bay. Puluhan
rang ngga? Ada bazar makan
kar
Gue tungguin ni
Ibu mau
ama Aya
m.. Tunggu deh, gue ganti baju doan
g! Gue tung
anya hanya memandang kosong ke lantai. Tingkahnya membuat Gema dan Ibu kompak tersentak kaget saat
situ Vi. Diem
ak apaan tau disi
jalan. Jalan kaki
. Olah raga.", jawab Ibu se
andi ya Vi?", tanya Ay
a tangannya menggand
k gadis mau keluar
nanti kalau perginya
mandi pagi saja males.", Gema pun is
mandi tetap cakep gue.",
ngga mandi. Berarti kamu masih bau Vi."
udah bilang duluan ke Ayah kala
ue ngga bilang ap
h pada kayak bocah saja k
belakang mereka. Sesekali mereka bertegur sapa dengan beberapa orang yang mengenal mereka. Hal itu karena keluarga mereka termasuk orang lama di kompleks perumahan itu. Maklum saja, hari Minggu pagi d
bermacam jajanan khas ala Jepang dan Korea. Tak perlu pikir lama, kedua kakak beradik itu langsung memilih jajanan yang menarik. Sedang Ibu dan Ayah lebih memilih membeli jajana
nsel dari dalam kantung celana trainingnya. Jam di layar ponsel kini menunjukkan angka sepuluh lewat tujuh menit. Jariny
jadi ke Bertha? A
nti jam satu aku jemp
an. Se
a sampai tahu dirinya akan jalan lagi dengan Arman. Setelah menyimpan kembali pon
ak makanan lo
gi. Tanya Ayah gi
ivia bahwa beliau dan Ibu berada di tenda soto tangkar yang berada tak jauh dari gapura mas
tangkar. Kita sekalian
. Disusul Gema yang juga telah siap kembali ke
epada kedua anaknya saat mereka telah ber
ung balik saja
jajan lagi?", Ayah iku
jalan sama temen.", ucap Divia yang did
h kembali berjal
.?", tanya Gema
nya.", timpal Ibu. "Nyolot banget ka
ertha.", si
an saja pulangnya Vi
ke
ngga Yah? Ivi mau
h, wong udah gede pint
pada Divia. Dan bertanya-tanya sendiri dalam benaknya, tema