icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Langit Jam 4 Sore

Bab 6 La Sita Cake

Jumlah Kata:1821    |    Dirilis Pada: 23/06/2023

rjaan Ibu menimbang kue kering untuk kemudian mereka isikan ke dalam toples-toples bening yang

i anak tangga. Dirinya belum lama bangun tidur, padahal matahari hampir

ia bermalas-malasan dan bersantai r

dia.”, timpal Bimo m

is gini hari baru

isi duduk di sisi kanan Gema. Kedua mata

h. Tadi perutnya ngga beres

apaan sih Ibu.. Mas

sampe sini. Nanti mau bant

dari duduknya berniat ke dapur untuk

?”, tanya Gema de

ah. Mau bikin

ya Vi. Bantuin in

ap

?”, tanya Bimo saat Divia

anggepin cowo yang suka sama dia. Selama ini sih, dia suka cerita kalau pas lagi naksir cowo. Kayak d

ah kamu Gem.. Makanya ngga mau

banget kalau denger dia lagi deket sama cowo. Taku

nya Ivi punya cowo ya G

n mereka. Membawa segelas teh manis hangat di tangan kanannya. Dia m

ia menyapa Ibu di dapur yang memang tampak baru selesai dari urusannya di ka

Syukurlah

yang main air di depan.”, ucap Divia seraya tangannya mulai meny

hnya sebelum suhunya beruba

i depan?”, tanya Bimo diawali dengan gel

tor sampai banjir. Gitu m

ma kamu, kok aku ngga tahu ya kalau

kekasih konyolnya

kan cuma ta

deket orang pacaran.”, Divia me

i diluar Vi?”, Gema si

pingin ik

at ke toko.”, ucap Ibu yang baru saja muncul dari arah dapur, membo

ya..”, jawab D

hir Ivi ke toko Bu

SD kelas 4”, j

ang bener i

a sama Ivi. Orang ngga jelas

erakhir yang kamu bantuin Mas Angga pas n

ner yang itu. Bulan

isa nyungsep? Gi

ayaknya dia kagok di depannya ada mobil JNE maju mundur mau parkir ke toko sembako yang di seberang. Terus kit

reka kompak mendenga

tanya sekalian. Dia kan ngga biasa pakai motor yang itu. Pas Mb

Ivi bantui

gga kirain mau bantuin orangnya berdiri, malah n

Ivi. Kirain bantuin

g duduk di samping toko ya Bu. Aku bilang saja,

lo Vi!”,

alan. Udah mau selesai kan itu nimbangnya?”, Ibu pun mengajak

enoleh pada jam dinding yang bertengger beberapa jarak di atas TV. D

ya Vi, di buku Ibu tuh..”, ucap Gema seraya kedua matanya m

anti gue

uruti ajakan Ibu untuk makan siang. Diikuti kemudian oleh Ivi dan Bimo yang

putih yang dikemudikan oleh Bimo tela

turun dari mobil, mendului yang lainnya. Sorot kedua matanya berbinar memandang objek bangunan berwarna bir

anya dapat selalu membuat hatinya tenang tiap kali memandanginya. Tak hanya itu, Ibu juga masih selalu ingat saat Divia mengatakan bahwa di

datangan Divia, tampak antusias dan ramah mengingat

i toko kue Ibu. Dia pun masih ada hubungan saud

”, jawab Divia dilanjutkan denga

illah Mba

tak kue brownies di atas motor, hanya melemparkan senyum saat menangkap keberadaan Gema dan Bimo di balik tubuh Ibu Rosita. Tampak tiga buah kardus cokel

jual di seberang toko. Saat di dalam toko tadi, dirinya sudah sempat menyapa Mba Rum dan saat itu matany

berpapasan dengan Gema dan Bimo, sedang Ibu sud

s Bimo mau?”, tanya G

anti saja kalau

ggapi kalimat Bimo seraya melanjutk

pucino dalam wadah gelas plastik bening, lengkap dengan sedotan berwa

ada balkon lantai dua. Tanpa peduli lagi pada keberadaan Ibu, Gema dan Bimo, Divia berjalan menunduk menuju

ontak menoleh ke sisi kanannya, ujung tangga awal menuju ke bal

ma banget ya

Lagi banyak pes

dulillah. Kamu

h kan? Seperti biasa..”

. Naik saja

gkahnya. Berhati-hati menapaki satu persatu

tas karpet bulu berwarna biru di hadapannya. Dia letakkan gelas es capcinnya di atas meja kayu pendek yang sudah berada di tengah karpet itu sejak ber

elung hatinya terasa sepi. Hampa tanpa jamahan sosok yang mungkin dicintanya. Divia menunduk sejenak lalu tersenyum sendiri, masih menikmati sebatang rokok menth

ya..”, ucap Gema geram m

ut gue.”, seraya salah satu tangan Divia

kini nada bicara Gema datar dan tubu

hu waktu gue habis di kantor. Mana bi

na Ar

akaknya tadi, “Arman? Ya.. Gitu. Biasa saja. Kan gue bilan

kin ngga

Kak? Spesial pakai

yang mendarat di dahi Divi

ba-tiba na

. Habis tumben lo ngga cer

yang penting untuk diceri

tidak percaya pada kalimat Divia. Cukup dala

a percaya? Ngelihat

u lo seneng.”, ucap Gema seraya berlalu pe

iskan Divia seorang diri di

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka