Pengantin SMA
p list cowok yang paling diminati di sekolah, tiba-tiba datang bersama seorang gadis cantik. Keduanya m
hari ini adalah hari pertama Laura pindah ke sekolah Kavin. Walaupun terpaksa, Laura harus mengikuti permintaan kedua orang t
e emang seterkenal itu di sini," ujar Kavin
senyum miring. "Gue juga se-famous i
-anak di sini nyangka lo pacar gue," kata Kavin lagi, m
disangka pacar lo?
ah, lo cewek tapi kasar banget," ci
e! Gue bisa sendiri p
mentara Laura melanjutkan perjalannya. Sama seperti tadi, Laura tetap menjadi pusat perhatia
ura
nggil namamya. Seorang gadis lain dengan kuncir kuda berlari ke arahnya dengan antusias. Memicingka
i apa?" teriak Laura heboh. Dia merentangkan tang
lak! Lo bener
barunya. Setahunya, Sabila pindah ke Singapura setelah lulus SMP. Dan mereka lost ko
a Laura sembari berjalan bersama Sabila. Ya, alasan Sa
. Baru setengah tahun kok gu
t banget lo n
kita udah ketemu. Btw lo
Sabila. Dia berbisik pelan, yang membuat
•
uaminya. Yang lebih mengejutkan lagi, Sabila, teman dekatnya adalah kekasih da
dan Kavin. Seperti kepada semua orang, Kavin hanya mengakui Laur
bisa double date, loh, Ra," bisik Sabila yang berja
juga gue sama Kavin pisah! Lo nggak usah banyak n
lum tahu aja sama the power of love ya
, Sab
reka lewati di sepanjang koridor sekolah. Dia tahu, semuanya pasti membicarakan Laura yang datang ber
ue sumpah, Ra,"
baikan siswi-siswi yang men
yang kosong. Mereka mulai menyantap makanan ketika dua gadis lain menghampiri mere
berpawakan tinggi dan rambut pendek sebahu. Badannya yang t
alasnya dingin, dia bangkit dan berhadapan d
ni yang gue ajak bicara se
aura berganti m
avin. Kayaknya belum move o
wajah songongnya benar-b
a tanya-tanya kayak git
l dia sudah tak tahan ingin menjambak ramb
et? Anak baru nggak usah
apa sewot banget, deh? Kalau gue pacaran s
t sama Kavin udah lama. Dia tiba-tiba date
in itu. Tatapan meremehkan dia layangkan. Dia sebenarnya tak tertarik dengan obrolan semacam ini. Hanya ribut masalah cowok. Dia
masalahnya ada di lo. Bukan salah gu
terdiam berupaya menghentikan Laura. Dia tak ingin La
gomong kayak git
at ngeladenin cewek kayak lo," kata Laura memilih mengi
merasakan tarikan pada rambutnya. Dia berbalik dengan
aura membalas mena
ita belum
orong Della sampai jambakan pada rambutnya terlepas. Keduanya kini sudah menjadi
marah. Akhirnya dia pergi dari sana untuk mencari bantuan. Tak ada yang bi
mbil minuman di atas meja, lalu menuangk
ar Laura. Tangannya mengepal kuat, tatapan tajamnya seakan memilki
lah sama gue!" peringatn
ng lo ya?" g
ghindar, dia langsung menyiramkannya ke Laura. Laura gelagapan begitu air manis itu mengenai wajahnya
sungkur karena sasarannya Laura tiba-tiba bisa menghindar. Laura kaget, dia mengikuti saja pemuda yang menari