Pengantin SMA
nya. Mereka berjalan menuju tempat di mana mobil Nathan terparkir. Nath
uar negeri dan Kavin ditugaskan untuk menjaganya. Namun, yang Nathan lihat bukan seperti itu. Dia kena
nya-tanya, apakah keduanya be
berat
avin begitu karena kesusahan menggendongnya. Tanpa dia tahu, Kavin sengaj
n berbanding terbali
lo sukanya boddy shaming ke gue!"
ak bisa dikain bod-aw
ncubit lengannya. Kavin menghentikan langkahnya, menoleh ke Laura dan dia
an Nathan langsung menatap k
it? Istri? Maksud lo?" N
perti Kavin yang bingung harus
ja! Sabila juga udah tahu, kok,"
bakal bilang siapa-siapa kalau k
han terlihat terkejut. "Kal
Gue nikah sama Kavi
•
mendengar ringisan Kavin untuk yang kesekian puluh kalinya, saat
an, bahkan kapas yang sudah ditetesi alkohol itu belum menyentuh bagian wajahnya yang terluka. Namun dia sudah meringis ke
Laura untuk kembali mengobati lukanya. Laura gugup saat tangan Kavin tak kunV
," ucap Kavin dengan gaya tengilnya, Laura refleks memukul pelan
n telaten, dia kembali mengobati luka di wajah Kavin. Kavin sendiri memejamkan matanya menikmati sensasi yang
, kemudian menatap Kavin yang masih setia memejamkan mata. La
. Kavin membuka sebelah ma
dehamny
p Laura dalam. Laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk menyentuh
dia belum menyiapkan jawaban yang masuk akal untuk ini. Masak iya dia mengatakan hal yang sejujurnya? Dia
. gue,
" Laura membulatkan matanya mendengar penut
ercaya. Dia sangsi jika Laura tak mengkhawatirkannya. Kalau tidak khawatir, mengapa
pinya, dia masih belum bisa mencerna apa yang sebenarnya terjad
dangannya turun ke pergelangan tangan Laura, dia melupakan sesuatu. Tangan Laura juga terluka, ada bekas merah
ang tangan Laura, Laura menatap Kavin kemudian menggeleng.
idupan pribadi Laura. Entahlah, dia hanya ingin lebih lama bercakap dengan Laura, gadis yang dulu sangat dibencinya itu
otak obat yang tadi digunakan untuk mengobati luka Kavin ke
an mengambil apa yang berada di dalam toples yang baru
suami. Kalau suami nggak ngizinin ya nggak boleh pergi," jelas Laura yang sibuk dengan
suka lo jalan sama Denis." Kavin mengungkapkan hal yang sudah mengganjal di hatinya sejak
berganti menatap Kavin. Menuntut jawaban mengenai hal yang baru saja ditanya
-bisanya Kavin menggombal pada saat seperti ini? Kenapa Kavin bersikap manis sekali padanya? Benarkah
hangat dengan sikap Kavin yang sekarang. Walaupun masih ada kada
g lagi-lagi membuat Laura tak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya. K
mejamkan matanya dan menyandarkan tubuhnya di s