Pengantin SMA
ua hari yang lalu, mereka telah melangsungkan pernikahan privat yang mana hanya dihadiri oleh keluarga mereka. Kemudian, hari i
nikahan mereka. Keduanya sama sekali tak bisa menolak. Kehidupan baru mereka dimulai h
udah tahu rencana kita
ng terdapat banyak perabot mewah itu. Tampak jelas oleh mata Laura bahwa b
hkan Laura dan lebih memilih untuk langsung masuk ke kamar berukuran 6x6 meter itu, cukup luas unt
istri lo terus! Gue mau kuliah di Harvard! Pokoknya gue mau ke luar negeri setela
ga nggak mau lama-l
ruang tamu. Koper yang sebelumnya dia bawa hanya dia letakkan begitu saja di sampi
televisi yang menyala. Kavin tak apa-apa jika Laura hanya tidur selayaknya orang nomal. Namun, gadis itu? Sama sekali ti
ek," gerutu Kavin takjub
n mematikannya, kemudian menghadap Laur
enarik kaki Laura yang naik k
erpengaruh oleh tarikan Kavin di kakinya yang tidak bisa dibilang pelan. Ka
i sini, ah!" teriak Kavi
dan pergelangan tangannya. Dia mencoba mengecek denyut nadi gadis itu
gkan bahu Laura, untu
tidur selayaknya orang mati. Sekalipun ada gempa, Kav
bodoh dengan keadaan Laura sekarang. Toh, gadis itu tak keberatan. B
keluh Kavin membaringkan tubuh atlet
mun, belum genap satu menit dia memejamkan mata, entah mengapa dia
dia pindahkan ke dalam kamar. Kavin menyelimuti Laura kemudian duduk di sofa ya
angka kalau lo seper
nya tatkala di atas kasur, Laura sudah duduk bersila sembari memeluk guling dan
tidur?" Kavin
idur. Cuma kebangun aja pas lo gendong tadi," jela
angannya mengambil ponsel di saku kemeja yang dia k
dis itu setelah beb
n. Pemuda itu mendongak untuk menatap Laur
nap
nya, lalu meringis ke
ngan wajah datar, kenap
k tanggung jawab banget jadi s
kakinya pertanda kesal, dan keluar dari kamar seraya membanting pintu.
i sejenis Laura. Tak membiarkan Laura yang mungkin akan mengacau di luar, Kavin akhirnya m
lfon s
di sofa tanpa mengindahkan pertanyaan Kavin. M
, lo telfo
ura dan duduk di single sofa yang berseberangan den
ab Laura tak acuh. Kavin menghela na
in merebut ponsel Laura secara paksa dan mengotak-ati
sama Papa lo?" Kavin m
bet banget!" cibir Laura m
mereka, gimana citra gue di hadapan mertua? Gu
Papa gue ya ayo kita cari makan! Gue laper banget, Kavin! Laper
Laura sampai-sampai ingin menenggelamkannya ke la
bakal bilang ke Papa lo kalau lo nelantar
Laura untuk berdiri. Laura bingung dengan tindakan Kavin,
h janji nggak boleh sentuh
n tajam dia berikan ke gadis yang
Gue mau cari makan,
bar Laura. "Asik, ayo, Vin! Gue udah
eh banget jadi cewek." Ka
o ayo ayo! Gue pengin