icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dendam Menantu Miskin

Bab 9 Kabur dari Klinik

Jumlah Kata:1214    |    Dirilis Pada: 22/05/2023

Almira kepada Pak Da

ehentikan laju mobilnya.

ki-laki yang tadi kita bawa ke klinik, deh. Bagaimana bisa dia sekarang kecelakaan disini? Bukann

h baik kita turun saja,

rawat yang bertugas untuk menjaga psaien laki-lakinya. Dan memastikan jika pasiennya itu masih berada di klinik. Namun apa yang terjadi

ik. Akhirnya sang perawat pun tak bisa menghalanginya. Meskipun sebelumnya, perawat itu sudah mewanti-wa

Rendra ke kliniknya lagi. Lagi-lagi Rendra pingsan, kali ini ada sedikit lu

Beruntungnya tak ada luka serius yang dialami oleh laki-laki bertubuh atletis itu. Hanya luka-luka lecet di dahi dan

u satu pasang untuk pasien laki-lakinya. Setelah mendapatkan baju y

a pada supur pribadinya yang sudah se

Neng," jawab

laki ini siapa. Kenapa Neng Almira begitu sangat ing

rbaring lemah di atas brankar. Entah mengapa hati

uri sebagai dokter yang mendorongku u

. aku, ak

ak terlalu lama. Lelaki tampan itu mengedar

aah ... tanganku." Kemudian ia meringis men

endekat. "Kamu

sih," sahut Rendra. Matanya menatap wajah ca

an menangkupkan kedua tangannya di dada. Dengan senyumnya yang khas yang bis

at ini adalah hanya Viona. Dan tujuan hidupnya kali ini hanya berfokus pada Viona d

lagi," ucap Rendra dengan datar. Hanya seulas

hanya dalam waktu beberapa jam saja?" Perempuan cantik itu berkata dengan sangat te

ar sana. Saya tidak bisa menghabiskan wakt

ennya yang sangat kerasa kepala. Selama dirinya menjadi seorang dokter, ia belum pernah sekalip

-baik saja

k baik-baik saja. Tubuh anda butuh istirahat dan butuh asupan yang bergizi agar tenaga anda bisa pulih kembali. Setelah itu, anda

a yang terbaik untuk diri sendiri," pukas Rendra. Tanpa

nda. Saya sebagai dokter, tugas say

n kakinya keluar, meninggalkan ruangan itu. Bahkan Rendra tidak sempat mengucapkan terimakasih kepada dokter A

ndra. "Dimana ponselku?" Lelaki keras kepala itu mencari ponsel pintarnya. Meraba-raba disekitarnya dan di meja kecil yang

kan jarum infus dari punggung tangannya begitu saja. Lelak

sangat lapar. Matanya menatap pada makanan yang berada di atas meja kecil samping brankar. Saat Rendra masih pingsan tadi. Almira membelikan satu porsi bubur

ya aku harus mengisi perut dulu, agar tenagaku

ngga habis tak bersisa. Setelah itu ia meminum air teh hangat yang memang sudah disediakan untuknya h

senyum ramah pada pasiennya yan

ab Rendra

s meja. "Saya kesini hanya ingin memberikan kunci motor da

asih. Simpan saja

itu pun hendak melangkahkan kakinya keluar, meninggalkan kamar.

ikan rasa terimakasih

pun menganggukan ke

baju siapa ini? Siapa yang menggantikan pakaianku?" Rendra menatap pada perawat yang mas

akaian Bapak. Dan Dokter Almira juga yang membeli

ekali Dokter Almira itu. Sekali lagi s

permisi," pamit perempuan yang

ian perawat it

, Rendra segera berjalan keluar dan menuju parkiran. Sesampainya di parkir

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Dijemput Paksa2 Bab 2 Merelakan Kepergian Sang Istri3 Bab 3 Bangkit dari Keterpurukan4 Bab 4 Perjuangan Dimulai5 Bab 5 Adu Jotos6 Bab 6 Pertemuan Terakhir7 Bab 7 Pingsan di Pinggir Jalan8 Bab 8 Keras Kepala9 Bab 9 Kabur dari Klinik10 Bab 10 Perpisahan yang Menyakitkan11 Bab 11 Kemalingan12 Bab 12 Bertemu Orang Baik13 Bab 13 Menuju Kontrakan14 Bab 14 Kontrakan Mewah15 Bab 15 Rejeki yang Datang Bertubi-tubi16 Bab 16 Bertemu Gery17 Bab 17 Hinaan untuk Rendra18 Bab 18 Menahan Emosi19 Bab 19 Office Boy20 Bab 20 Teman yang Kocak21 Bab 21 Mengetahui Sifat Asli Viona22 Bab 22 Sadar Diri23 Bab 23 Mengejar Viona24 Bab 24 Perubahan Sikap Viona (flashback)25 Bab 25 Isi Hati Viona26 Bab 26 Viona yang Kalap27 Bab 27 Sebelum Viona Dijemput28 Bab 28 Keberuntungan Bagi Rendra29 Bab 29 Bertemu Viona30 Bab 30 Kekecewaan yang Dirasakan Rendra31 Bab 31 Kecelakaan32 Bab 32 Tetap Tutup Mulut33 Bab 33 Hampir Putus Asa34 Bab 34 Teman Yang Sirik35 Bab 35 Kedatangan Owner Wijaya Grup36 Bab 36 Hampir Ketahuan37 Bab 37 Kedatangan Viona 38 Bab 38 Pengakuan Pak Halim39 Bab 39 Soal Nampan40 Bab 40 Pengumuman yang Mengejutkan41 Bab 41 CEO Baru42 Bab 42 Permintaan Viona43 Bab 43 Hinaan Untuk Rendra (lagi)44 Bab 44 Digoda Tante Girang45 Bab 45 Kejutan Untuk Pak Brata46 Bab 46 Godaan Pertama Menjadi Seorang CEO47 Bab 47 Bersikap Tegas48 Bab 48 Undangan Makan Malam49 Bab 49 Rumah Mewah untuk Rendra50 Bab 50 Hancurnya Hati Viona51 Bab 51 Laki-Laki Pujaan Almira52 Bab 52 Bertemu di Restoran53 Bab 53 Mulai Tumbuh Rasa54 Bab 54 Dipecat Secara Tidak Hormat55 Bab 55 Rendra yang Membayar56 Bab 56 Membungkam Mulut Pak Brata57 Bab 57 Membohongi Viona58 Bab 58 Apa yang Terjadi Pada Ranum 59 Bab 59 Siapa yang Menculik Ranum 60 Bab 60 Kedatangan Pak Halim Secara Tiba-Tiba61 Bab 61 Satu Lawan Empat62 Bab 62 Masa Lalu Pak Halim63 Bab 63 Mengenang Masa Lalu64 Bab 64 Membujuk Ranum65 Bab 65 Kembali ke Jakarta66 Bab 66 Bertemu Almira67 Bab 67 Membalas Hinaan dengan Cara Elegan68 Bab 68 Bukan Sandiwara69 Bab 69 Salah Paham70 Bab 70 Almira Diculik 71 Bab 71 Kejutan untuk Almira72 Bab 72 Salah Paham Lagi73 Bab 73 Gagalnya Rencana Viona74 Bab 74 Jebakan untuk Rendra75 Bab 75 Membiarkan Viona Jatuh76 Bab 76 Membawa Kabar Bahagia77 Bab 77 Hampir Kecewa78 Bab 78 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 179 Bab 79 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 280 Bab 80 Tantangan untuk Rendra81 Bab 81 Pertemuan Gery dan Pak Brata82 Bab 82 Suryo Bersaksi83 Bab 83 Mempengaruhi Viona84 Bab 84 Untung Ada suryo85 Bab 85 Rendra yang Terlalu Sibuk86 Bab 86 Mengerjai Viona87 Bab 87 Menahan Malu88 Bab 88 Tidak Sesuai Ekspektasi89 Bab 89 Sambutan untuk Rendra90 Bab 90 Suryo yang jeli91 Bab 91 Ditempel Angelica92 Bab 92 Menyusun Rencana Lagi93 Bab 93 Senjata Makan Tuan94 Bab 94 Foto dalam Kamera95 Bab 95 Shock96 Bab 96 Terjebak dalam Permainannya Sendiri97 Bab 97 Membalas dengan Keberhasilan98 Bab 98 Memutarbalikkan Fakta99 Bab 99 Menghilangkan Bukti100 Bab 100 Tindakan untuk Pak Brata