Dendam Menantu Miskin
hkan bayinya kepada Mbo
a nanti ketahuan," ucap R
t Mbok Yati. Tangannya menyerahkan sacarik kertas kecil berisikan nomor telepon miliknya kepada Rendra. Pria malang itu m
k." Rendra tak bisa berkata-kata lagi. Sisa-sisa air mata it
Mbok akan menjaga bayi ini," sahut Mbok Yat
kan kepalanya. "T
untuk terakhir kalinya dan dija
an Mbok Yati. Sesekali ia menengok ke belakang untuk melihat ba
ya Rudi yang memergoki Mbok Yati sedang berada di taman sembari menggendong bayi. Per
e taman. Mungkin bayi ini bosan berada di dalam kamar terus. Pe
bok. Udah, cepat bawa masuk bayinya, takut masuk angin! Ketauan Tuan Br
erisik, toh, nanti Tuan Brata dan Non Viona mal
a masuk!" ti
awa bayi dalam gendongannya ke dalam
ak ketahuan,'
h memastikan jika Mbok Yati masuk ke
a Tuhan membalas kebaikannya m
pun ia telah gagal untuk berbicara empat mata dengan Viona, tapi kini ia bisa bernafas lega, telah memastik
rus mengirup aroma minyak telon dari bayinya yang masih menempel di telapak tangannya. Rendra terus melangkahkan kakinya dengan
it terlihat begitu gelap, hanya ada bulan yang setia menemani malam. Tak ada bintang satupun disisinya.
ga jaketnya ia membiarkan angin malam yang dingin menerpa tubuh dan wajahnya. Berharap angin malam itu bisa membawa rasa sesak di dadanya. Namun justru
dengan benar. Motornya melaju tidak pada jalurnya. Sehingga me
orang kagok saja!" umpat salah satu pengemu
tenggorokannya terasa kering. Ia turun dari motornya dengan perlahan, tubuhnya terasa lemas. Sehingga, tiba-tiba ia limbung. Beruntungnya ada sepasang tangan yang menopang tubuhnya yang tinggi besar itu. Namun pemilik sepasang tangan itu tidaklah kuat menahan bo
itu. Wajahnya kini sangat dekat dengan Rendra. Hanya berjarak
tletis itu merasakan jantungnya berdetak sangat cepat saat kedua
sampai menahan nafasnya agar tak berhembus m
annya yang sedari tadi memeluk pinggang ramping milik
saya," ucap Rendra. Saat in
ngkat. "Sepertinya anda seda
am minimarket, namun sayang, kedua kakinya tak bisa menopang bobot tubuhnya. Sehin
endak menolong laki-laki yang tiba-tiba jatuh pings
k ada siapapun kecuali mereka berdua dan sopir pr
memanggil supir pribadinya
a, Pak Darman segera keluar dari
u?" tanya Pak Darman saat melihat se
nas. Lebih baik kita bawa laki-laki ini k
, Nen
Kita harus menolon
," jawab P
aya yang menyetir mobil. Pak Darman bawa motor laki-laki ini saja. Ikuti mobil
p, N
mbopong tubuh Rendra ke dalam mobil milik Almira. Dengan dibantu oleh dua orang la
na .
Rendra mengigau, terus
"Mungkin kekasihnya atau bi