Dendam Menantu Miskin
at Rendra akan memegang tangan sang istri, tiba-tiba Brata lan
idak boleh menyentuh putriku!" Brata menghempa
tap sendu pada laki-laki yang masih berstatus sebagai suamin
pa
obil sekarang juga!" titah Brata ke
perintah papanya. Ia
ya. Jangan sampai Viona keluar dari mobil!" Kali ini Brata
segera menuruti p
l mertuanya. Lagi-lagi Brata menghalang
ara sebentar saja dengan Viona." Rendra
amu tidak bisa bertemu lagi denga
mobil tanpa menghiraukan Rendr
kepada supirnya untuk
!" seru
an bilang kalau kamu tidak ingin ik
entar saja," jawab Viona. "Untuk terakhir kalinya," ucapnya lagi. Kali ini suaran
suk ke dalam mobil. Dan ingat, ini untuk terakhir kalinya kamu bertemu dengan laki-laki
a. Vion
l. Melihat itu, mata Rendra berbinar bahagia. Ia me
kamu pasti tidak akan
lah itu, matanya beralih menatap wajah polos bayi yang ada di pelukan Viona. Berkali-kali Rendra menciumi pip
ir kalinya. Setelah puas menciumi bayinya. Rendra langsung mengambil alih
da bayinya. Bayi mungil itu membuka matanya, menatap wajah sang papa, kemudian memberikan senyuman man
ia tidak tega memisahkan anaknya dari papa kandungnya. Aka tetapi di sisi lain, ia pun tidak
na turun dari mobil untuk kembali kepadanya. "Oh iya, mana barang-barangnya tadi?" Matanya melihat kebawah, tak ada koper yang tadi di masukkan
mobil mengambil koper milk Viona. Nam
nggu!" s
aik kamu cepat masuk ke rumah, sayang. Aku tidak mau kamu
...." Viona tak dapat melanjutkan kata-katanya. Ia tak sanggup lagi berkata. Matan
gkahnya. Kemudian membalikkan tu
rti itu?" Rendra kembali mendekat pada Viona. "In
k terakhir kalinya, melihat wajah bayi kita," liri
erkata seperti itu, Viona. Kamu dan bayi kita tidak akan p
u, Mas. Aku tidak bisa lagi hidup bersam
nganku? Bahkan tidak pernah sekalipun aku melihatmu bersedih s
tak bisa mengeluarkan air matanya meskipun satu tetes. Padahal terlih
tnya dengan apa yang dirasakan oleh suaminya. Suami yang sangat ia cintai. Namun ia tak bis
a!" Rendra sedikit meninggikan suaranya. Berharap istrinya yang paling ia cintai akan menurut kepadanya, seperti sebelumnya
ntuk mencari uang sebanyak-banyaknya. Jika perlu, aku akan bekerja sia
mobil untuk menyuruh anak dan cuc
tuk putriku!" Brata menekankan kata 'miskin'. "Ayo masuk, Vion
ke dalam mobil, Viona menatap wajah lelaki yang selama ini telah memberikan cinta yang tulus kepadanya untuk tera
da supirnya untuk segera menjalankan
, Vion
tap kepergian istri dan anaknya yang paling ia cintai. Rendra terus memandangi mobil milik mertuanya yang semakin menjauh, berharap masih ada keajaiban jika Viona meng
tu. Dan untuk pertama kalinya di dalam kehidupannya, seorang Rendra menitikkan air mata, menangisi kepergian seorang perempuan yang
keponakannya. Sama seperti yang Rendra alami, wanita itu sangat hancur melihat ponaka