icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dendam Menantu Miskin

Bab 6 Pertemuan Terakhir

Jumlah Kata:1138    |    Dirilis Pada: 22/05/2023

mu itu tidak benar!" Rendra berteriak memanggil na

sendu. Ingin ia mengeluarkan semua isi hatinya, namun perasaanny

reka lalui bersama, Rendra menaruh harapan besar kepada Viona. Namun kali ini sepertinya harapan Rendra hancur sudah. Tak lama Viona menatap sang suami. Ia

mu. Ia memilih bungkam. Itu artinya apa yang dikatakan oleh Om Brata it

dia lah pemenangnya. Hanya dia yang pantas menj

ih jadi menantunya. "Apa kamu tidak punya harga diri, Rendra? Terus menerus da

pitam. Jika saja yang mengatakan hal itu adalah Gery, mungkin saja Rendra akan memukul mulut kotor itu dengan tangannya

jadi milik saya!" seru Rendra. Gemu

gera angkat kaki dari rumah i

ingin sekali memantapkan hatinya, jika Viona tidak ingin lagi hidup bersamanya. Namun rasa cintanya yang begitu besar, membuat Rendra masih menyimpan harapan jika Viona akan berubah pikiran dan kemba

mu tidak juga melangkahkan kakimu yang kotor itu per

a keputusan pada Viona. Rendra pun kini telah memantapkan hatinya untuk

tu lagi, kakiku tidak sekotor mulut kalian yang mengaku sebagai orang kaya!" ucap

ang. Tangannya terangkat henda

taan lelaki gembel itu. Lebih baik kita masuk ke dalam dan membi

a berjalan keluar dari rumah megah itu. Meninggalkan semua harapan tentang keluarga kecilnya. Meninggalkan istri dan anaknya yang amat sangat ia cintai. Bayi mungil yang ba

bentar saja. Tak ada lagi yang ia harapkan dari Viona. Satu yang ia sesali, dirinya tak bisa lagi bertemu dengan bayinya yang lucu dan menggemaskan itu.

ng membawa luka yang teramat dalam. Meninggalkan separuh hidupnya bersama kesombongan papa mertuanya. Ia merasa kali ini hidupnya benar-benar hancur. Tak

ra, ssstt

nya mendengar ada yang memanggil namanya. Ia meng

rjalan. Namun, lagi-lagi ia mendengar ada yang mema

ndra ..

ntu samping rumah tersebut. Di pintu itu berdiri seorang wanit

ti?" ser

uga yang membesarkan Viona dari kecil dan mengurus pernikahan

at ke arah Mbok Yati. Ditempat Mbok Yati berdiri saat ini sed

lambaikan tangannya, memanggil R

Yati satu-satunya orang terdekat dari Viona yang merestui hubungannya denga

a, Mbok Yati bisa kena marah," seru Rendra. Ia belu

at bayi dalam gendongannya. Memperlihatkan

? Bayi

berisik. Nanti ketahuan Tuan

rkali-kali. Rendra memeluk anaknya dengan sangat erat. Rasa rindu itu kini menguar sudah. Hatinya sediki

n anaknya. Melihat itu, hati Mbok Yati teriris perih. Ia pun sama sedihnya seperti apa yang dirasakan oleh Rendra. Mbok Yati menangis tersedu melihat pemanda

ia tau, jika bayinya lebih membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Mau tak mau ia harus rela melepaskan

ok ... ngapain

ng pria itu mengagetka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Dijemput Paksa2 Bab 2 Merelakan Kepergian Sang Istri3 Bab 3 Bangkit dari Keterpurukan4 Bab 4 Perjuangan Dimulai5 Bab 5 Adu Jotos6 Bab 6 Pertemuan Terakhir7 Bab 7 Pingsan di Pinggir Jalan8 Bab 8 Keras Kepala9 Bab 9 Kabur dari Klinik10 Bab 10 Perpisahan yang Menyakitkan11 Bab 11 Kemalingan12 Bab 12 Bertemu Orang Baik13 Bab 13 Menuju Kontrakan14 Bab 14 Kontrakan Mewah15 Bab 15 Rejeki yang Datang Bertubi-tubi16 Bab 16 Bertemu Gery17 Bab 17 Hinaan untuk Rendra18 Bab 18 Menahan Emosi19 Bab 19 Office Boy20 Bab 20 Teman yang Kocak21 Bab 21 Mengetahui Sifat Asli Viona22 Bab 22 Sadar Diri23 Bab 23 Mengejar Viona24 Bab 24 Perubahan Sikap Viona (flashback)25 Bab 25 Isi Hati Viona26 Bab 26 Viona yang Kalap27 Bab 27 Sebelum Viona Dijemput28 Bab 28 Keberuntungan Bagi Rendra29 Bab 29 Bertemu Viona30 Bab 30 Kekecewaan yang Dirasakan Rendra31 Bab 31 Kecelakaan32 Bab 32 Tetap Tutup Mulut33 Bab 33 Hampir Putus Asa34 Bab 34 Teman Yang Sirik35 Bab 35 Kedatangan Owner Wijaya Grup36 Bab 36 Hampir Ketahuan37 Bab 37 Kedatangan Viona 38 Bab 38 Pengakuan Pak Halim39 Bab 39 Soal Nampan40 Bab 40 Pengumuman yang Mengejutkan41 Bab 41 CEO Baru42 Bab 42 Permintaan Viona43 Bab 43 Hinaan Untuk Rendra (lagi)44 Bab 44 Digoda Tante Girang45 Bab 45 Kejutan Untuk Pak Brata46 Bab 46 Godaan Pertama Menjadi Seorang CEO47 Bab 47 Bersikap Tegas48 Bab 48 Undangan Makan Malam49 Bab 49 Rumah Mewah untuk Rendra50 Bab 50 Hancurnya Hati Viona51 Bab 51 Laki-Laki Pujaan Almira52 Bab 52 Bertemu di Restoran53 Bab 53 Mulai Tumbuh Rasa54 Bab 54 Dipecat Secara Tidak Hormat55 Bab 55 Rendra yang Membayar56 Bab 56 Membungkam Mulut Pak Brata57 Bab 57 Membohongi Viona58 Bab 58 Apa yang Terjadi Pada Ranum 59 Bab 59 Siapa yang Menculik Ranum 60 Bab 60 Kedatangan Pak Halim Secara Tiba-Tiba61 Bab 61 Satu Lawan Empat62 Bab 62 Masa Lalu Pak Halim63 Bab 63 Mengenang Masa Lalu64 Bab 64 Membujuk Ranum65 Bab 65 Kembali ke Jakarta66 Bab 66 Bertemu Almira67 Bab 67 Membalas Hinaan dengan Cara Elegan68 Bab 68 Bukan Sandiwara69 Bab 69 Salah Paham70 Bab 70 Almira Diculik 71 Bab 71 Kejutan untuk Almira72 Bab 72 Salah Paham Lagi73 Bab 73 Gagalnya Rencana Viona74 Bab 74 Jebakan untuk Rendra75 Bab 75 Membiarkan Viona Jatuh76 Bab 76 Membawa Kabar Bahagia77 Bab 77 Hampir Kecewa78 Bab 78 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 179 Bab 79 Pertemuan Rendra dan Pak Halim 280 Bab 80 Tantangan untuk Rendra81 Bab 81 Pertemuan Gery dan Pak Brata82 Bab 82 Suryo Bersaksi83 Bab 83 Mempengaruhi Viona84 Bab 84 Untung Ada suryo85 Bab 85 Rendra yang Terlalu Sibuk86 Bab 86 Mengerjai Viona87 Bab 87 Menahan Malu88 Bab 88 Tidak Sesuai Ekspektasi89 Bab 89 Sambutan untuk Rendra90 Bab 90 Suryo yang jeli91 Bab 91 Ditempel Angelica92 Bab 92 Menyusun Rencana Lagi93 Bab 93 Senjata Makan Tuan94 Bab 94 Foto dalam Kamera95 Bab 95 Shock96 Bab 96 Terjebak dalam Permainannya Sendiri97 Bab 97 Membalas dengan Keberhasilan98 Bab 98 Memutarbalikkan Fakta99 Bab 99 Menghilangkan Bukti100 Bab 100 Tindakan untuk Pak Brata