Dendam Menantu Miskin
mu itu tidak benar!" Rendra berteriak memanggil na
sendu. Ingin ia mengeluarkan semua isi hatinya, namun perasaanny
reka lalui bersama, Rendra menaruh harapan besar kepada Viona. Namun kali ini sepertinya harapan Rendra hancur sudah. Tak lama Viona menatap sang suami. Ia
mu. Ia memilih bungkam. Itu artinya apa yang dikatakan oleh Om Brata it
dia lah pemenangnya. Hanya dia yang pantas menj
ih jadi menantunya. "Apa kamu tidak punya harga diri, Rendra? Terus menerus da
pitam. Jika saja yang mengatakan hal itu adalah Gery, mungkin saja Rendra akan memukul mulut kotor itu dengan tangannya
jadi milik saya!" seru Rendra. Gemu
gera angkat kaki dari rumah i
ingin sekali memantapkan hatinya, jika Viona tidak ingin lagi hidup bersamanya. Namun rasa cintanya yang begitu besar, membuat Rendra masih menyimpan harapan jika Viona akan berubah pikiran dan kemba
mu tidak juga melangkahkan kakimu yang kotor itu per
a keputusan pada Viona. Rendra pun kini telah memantapkan hatinya untuk
tu lagi, kakiku tidak sekotor mulut kalian yang mengaku sebagai orang kaya!" ucap
ang. Tangannya terangkat henda
taan lelaki gembel itu. Lebih baik kita masuk ke dalam dan membi
a berjalan keluar dari rumah megah itu. Meninggalkan semua harapan tentang keluarga kecilnya. Meninggalkan istri dan anaknya yang amat sangat ia cintai. Bayi mungil yang ba
bentar saja. Tak ada lagi yang ia harapkan dari Viona. Satu yang ia sesali, dirinya tak bisa lagi bertemu dengan bayinya yang lucu dan menggemaskan itu.
ng membawa luka yang teramat dalam. Meninggalkan separuh hidupnya bersama kesombongan papa mertuanya. Ia merasa kali ini hidupnya benar-benar hancur. Tak
ra, ssstt
nya mendengar ada yang memanggil namanya. Ia meng
rjalan. Namun, lagi-lagi ia mendengar ada yang mema
ndra ..
ntu samping rumah tersebut. Di pintu itu berdiri seorang wanit
ti?" ser
uga yang membesarkan Viona dari kecil dan mengurus pernikahan
at ke arah Mbok Yati. Ditempat Mbok Yati berdiri saat ini sed
lambaikan tangannya, memanggil R
Yati satu-satunya orang terdekat dari Viona yang merestui hubungannya denga
a, Mbok Yati bisa kena marah," seru Rendra. Ia belu
at bayi dalam gendongannya. Memperlihatkan
? Bayi
berisik. Nanti ketahuan Tuan
rkali-kali. Rendra memeluk anaknya dengan sangat erat. Rasa rindu itu kini menguar sudah. Hatinya sediki
n anaknya. Melihat itu, hati Mbok Yati teriris perih. Ia pun sama sedihnya seperti apa yang dirasakan oleh Rendra. Mbok Yati menangis tersedu melihat pemanda
ia tau, jika bayinya lebih membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Mau tak mau ia harus rela melepaskan
ok ... ngapain
ng pria itu mengagetka