icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WANITA UNTUK MANUSIA BUAS Kisah Anindira

Bab 9 Saling Pengertian

Jumlah Kata:1051    |    Dirilis Pada: 06/05/2023

ing pen

ndira menyambut kedatangan

ahut pemuda itu melihat senyum lebar Anindira denga

bosan dan juga bungkusan yang di tebak Aninidra adalah makanan untuk mengisi

" tanya Anindi

pemuda itu sambi

ulangi mengikuti perkataan pemud

''Ma-kan,'' ujar pemuda itu

makan buah-buahan, ''Aku sangat lapar... Terima kasih sekali lagi,''

u-sedu. Tapi lihat sekarang..

a dengan mulutnya yang

sambil tersenyum, ''Kalau masih ku

tinya terasa lebih ringan sekarang. Keadaannya yang sekarang adalah sesuatu yang tidak terhindarkan olehnya. Tidak ada

buahan itu, tapi kau sama sekali t

mengerti apa yang dikatakan oleh pemuda itu. Mau tidak mau hanya wajah yang tam

pemuda itu lagi, ''Makan ini?'' tanya pemuda itu sambil menun

n kata demi kata, putus-putus,

hatikan pemuda itu, tapi dia kemudian se

juga cukup senang karena ternyata dia bisa menge

pemuda itu men

anya Anindira kemudian, '

sa memahami maksud masing-masing pihak. Mereka bica

i masih penuh bulu begit

l membuat tampang jijik menatap k

, lalu mengeluarkan batu pipih. Segera setelah itu, dia

mutilasi perut kelinci lalu merogoh dan mengeluarkan jeroannya. Anindira sendiri juga sering mengolah tupaiyang di buru bersam

annya, kau sudah bisa

kelinci, pemuda itu men

engan ekspresi jijik, ''I

pemuda itu salah dalam memahaminya, dia ke

ghentikan tangan pemuda itu yang hampir saja melempar hewan buruan di tangannya, ''Ada

a itu, dia tidak suka melihat perl

ung dengan tindakan Anindira, ''Aku melakukannya u

annya, sudah begitu, Anindira juga sangat

a kalau mau di buang?! Kau menangkapnya, itu artinya kau ingin memakannya

u dengan mudahnya membuang bahan makana

Mereka bersabar mencoba bijaksana

g paling duluan mengalah, ''Ak

jika kesalahpahaman berlanjut dan akan membuat mereka berd

Anindira yang ke

benar berusaha keras dan tulus ag

pemuda itu de

sa senang ketika akhirnya d

ng memahami satu sama lain meskipun komunikasi tidak berja

ni bentuknya bongkahan bukan pipih. Pemuda itu menghentakkan dua batu

ihat di wajahnya yang sudah konyol, ''Tuan, kau pintar...'' ujar Anindira tersenyum gembira karena maksudn

endu pada Aninidra, ''Selama dalam perjalanan, kami para pr

a yang kau

wajah memelas Anindira, ''Aku juga leb

li tidak mengerti apa

rkan, tung-gu

cara mendikte sambil menahan pundak Ani

meninggalkan Anindira di atas pohon. Tapi, selang beberapa m

u turun untuk meny

an mengambil dua ekor kelinci yang dibungkus daun yang lebar mir

mereka berbincang dan memutuskan untuk berk

a dirinya, ''Halvir... A-ku... Halvir... '' ujar p

... V

kemudian menunjuk

'Kau?!'' seru Halvir bertanya,

...'' ujar Anindira sambi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Menghilang2 Bab 2 Tempat Asing3 Bab 3 Pertemuan Pertama4 Bab 4 Percakapan Pertama5 Bab 5 Kontak Fisik6 Bab 6 Luapan Emosi7 Bab 7 Jaguar Hitam8 Bab 8 Pengubah Wujud9 Bab 9 Saling Pengertian10 Bab 10 Amuk Anindira11 Bab 11 Salah Paham12 Bab 12 Perjalanan13 Bab 13 DUNIA MANUSIA BUAS14 Bab 14 JATI DIRI15 Bab 15 DUNIA LAIN16 Bab 16 Gaya17 Bab 17 Ganti Baju18 Bab 18 Penantang Halvir19 Bab 19 Pengangum dengan wujud pesaing20 Bab 20 Kebersamaan21 Bab 21 Sayuran Liar22 Bab 22 Gara-gara sayuran23 Bab 23 Halvir akan pergi24 Bab 24 Rencana Halvir sejak lama25 Bab 25 Mengangkut Barang26 Bab 26 Emosi27 Bab 27 Pengakuan28 Bab 28 Perpisahan29 Bab 29 Tampilan Palsu30 Bab 30 Ayah31 Bab 31 Obrolan Wanita32 Bab 32 Lingkungan Baru33 Bab 33 Pasangan Anindira selanjutnya34 Bab 34 Gavriel35 Bab 35 Padang Rumput36 Bab 36 Wanita37 Bab 37 Pengagum38 Bab 38 Terjebak39 Bab 39 Peringatan40 Bab 40 Pertempuran41 Bab 41 Hasil Perjuangan42 Bab 42 Kesadaran43 Bab 43 Hans44 Bab 44 Telah ditetapkan45 Bab 45 Gavriel Siuman46 Bab 46 Terlanjur47 Bab 47 Sambutan48 Bab 48 Belum Selesai49 Bab 49 *Ikatan Pasangan50 Bab 50 Ketidaktahuan51 Bab 51 Depresi52 Bab 52 Hamil53 Bab 53 Trauma54 Bab 54 Mandi55 Bab 55 Hans dari Klan Singa56 Bab 56 Bau57 Bab 57 Mandi Lagi58 Bab 58 Morning Sickness59 Bab 59 Koleksi Rempah60 Bab 60 Apa Adanya61 Bab 61 Dukungan62 Bab 62 Rangsangan63 Bab 63 Menahan Diri64 Bab 64 Kembali Terpuruk65 Bab 65 Kepercayaan Diri66 Bab 66 Membawa Anindira67 Bab 67 Godaan68 Bab 68 Ikatan Baru69 Bab 69 Emosi yang saling mengikat70 Bab 70 Tekanan71 Bab 71 Lila72 Bab 72 Srigala Liar73 Bab 73 Penghormatan74 Bab 74 Bangkai Srigala75 Bab 75 Menunda76 Bab 76 Kecemburuan77 Bab 77 Posisi78 Bab 78 Meninggalkan Di Belakang79 Bab 79 Menghindari Konflik Baru80 Bab 80 Kelebihan Anindira di banding wanita lainnya81 Bab 81 Lari Secepat Kilat82 Bab 82 Salah Bicara83 Bab 83 Wajah Asli84 Bab 84 Srigala85 Bab 85 Srigala bag.286 Bab 86 Srigala bag.387 Bab 87 Srigala bag.488 Bab 88 Srigala bag.589 Bab 89 Srigala bag.690 Bab 90 Klan Terkuat91 Bab 91 Berakhirnya Perang Dingin92 Bab 92 Ayah Hans93 Bab 93 Manusia Buas Herbivora94 Bab 94 Diet Seimbang95 Bab 95 Mengulur Waktu96 Bab 96 Akhir Pertempuran97 Bab 97 Pembahasan Hyena dan Srigala98 Bab 98 Kehamilan99 Bab 99 Kambing Hitam100 Bab 100 Para wanita tampil cantik sekarang