icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WANITA UNTUK MANUSIA BUAS Kisah Anindira

Bab 8 Nama

Jumlah Kata:1189    |    Dirilis Pada: 06/05/2023

a beberapa buah dan dua ekor kelinci besar yang gemuk, kemudia

kku?" tany

i perintah dengan ekspresi datar mas

ulangi mengikuti perkataan pemud

, ''Makan,'' ujar pemuda itu

i makan buah-buahan, ''Aku sangat lapar… Terima kasih sekali lagi,'

tu memang sudah sifatnya yang easy going, dia cukup stres kemarin, tapi sekarang dia harus

, tapi kau sama sekali tidak melirik kelinci

arena tidak mengerti apa yang dikatakan oleh pemuda itu. Mau tidak

pemuda itu lagi, ''Makan ini?'' tanya pemuda itu sambil menun

n kata demi kata, putus-putus,

tersenyum, ''Maksudnya makan itu?!'' seru Anindira bertanya dengan menegaskan

n, ‘’Bukankah itu masih mentah?! '' seru Anind

. Kali ini, Anindira menunjukkan reaksi sedikit berbeda

ya Anindira heran, dia mengernyitkan dahi sambil membuat

, lalu mengeluarkan batu pipih. Segera setelah itu, dia

iasa dengan hal-hal seperti itu, selama ini Anindira rajin membantu ibu dan neneknya di dapur. Selain itu, dia juga

kelinci, pemuda itu men

hatnya, refleks, tubuh Anindira sedikit mundur ke b

Anindira bertanya dengan wajah yang menu

pemuda itu salah dalam memahaminya, dia ke

refleks bergerak cepat menghentikan tangan pemuda it

wajah sedikit terlihat marah, ''Jangan di buang, 'kan sayang!'' seru

a itu, dia tidak suka melihat perl

?! Kau tidak memakanny

annya, sudah begitu, Anindira juga sangat

anya Anindira dengan tegas, ''Kau menangkapnya, itu artinya kau ingin memakannya... kau tidak akan member

u dengan mudahnya membuang bahan makana

tindakan dari kedua belah pihak. Mencoba meraba-raba dan meneliti dari beberapa tindakan mereka sebe

mengalah, ''Aku tidak makan daging mentah... '' u

da api!... Kau bisa membuat api?'' seru Anindira bertanya,

tak disangka, dua hari semenjak dia bersama Anindira, dia selalu saja te

untuk bijak melihat tindakan Anindira.

ak, alisnya terangkat, a

sikap dinginnya selama ini, ''Kalian wanita tidak suka makan daging mentah... Ak

n pipih. Pemuda itu menghentakkan dua batu itu bersamaan. Dari hentakan dua batu itu kemudian te

tawa aneh kembali terlihat di wajahnya yang sudah konyol, ''Tuan, kau pintar... '' ujar Anindira tersenyum gembira ka

lagi dia bicara dengan cara mendikte sambil menaha

a pemuda itu, dia tadi turun untuk menyiapkan api unggun. Saat membawa Anindira turun, api sudah siap di bawah. Dia kemudian mengambil dua ekor kelinci yang dibungkus daun yang lebar mirip d

a dirinya, ''Halvir... A-ku... Halvir... '' ujar p

dira menjawab, kemudian me

'Kau?!'' seru Halvir bertanya,

...'' ujar Anindira sambi

ng mereka, sampai akhirnya daging kelinci pun matang dan siap di santap. Rasanya hambar tapi tetap ena

rasanya tidak buruk... masih layak makan, apa lagi di tempat seperti ini,'' ujar Anindira

oma kayu bakar dan daun yang membungkusnya. Walau punya

ging yang aku masak untukmu. Itu bagus... Kau tidak akan kelaparan kalau begitu,'' ujar Halvir menangga

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 HILANG2 Bab 2 Hutan Aneh3 Bab 3 Pertemuan4 Bab 4 Bola mata berwarna biru safir5 Bab 5 IMPRINT6 Bab 6 Jaguar hitam7 Bab 7 Mengeja8 Bab 8 Nama9 Bab 9 Melanjutkan perjalanan10 Bab 10 Perjalanan11 Bab 11 Dunia Manusia Buas12 Bab 12 Hans, dokter dari Klan Singa13 Bab 13 Baju14 Bab 14 Ganti baju15 Bab 15 Penantang Halvir16 Bab 16 Kebersamaan17 Bab 17 Sayuran liar18 Bab 18 Gara-gara sayuran19 Bab 19 Halvir akan pergi20 Bab 20 Anindira cemburu21 Bab 21 Perasaan Anindira dan Halvir22 Bab 22 Perpisahan Halvir dan Anindira23 Bab 23 POLIANDRI24 Bab 24 Keluarga Ezra.25 Bab 25 Izin untuk mandi26 Bab 26 Gavriel27 Bab 27 Padang Rumput.28 Bab 28 Pengagum Anindira29 Bab 29 Anindira keluar dari desa30 Bab 30 Peringatan Gavriel31 Bab 31 Pertempuran Gavriel melawan Hyena32 Bab 32 Gavriel gagal mengendalikan diri33 Bab 33 Pasangan Anindira selanjutnya34 Bab 34 Hans pasangan Anindira berikutnya35 Bab 35 Gavriel sudah sadar36 Bab 36 Cerita di balik penyerangan Gavriel terhadap Anindira37 Bab 37 Sambutan Halvir pada Gavriel38 Bab 38 Anindira kolaps39 Bab 39 Trauma Anindira40 Bab 40 Anindira kembali histeris41 Bab 41 Anindira diam membisu42 Bab 42 Anindira hamil43 Bab 43 Kejadian mengerikan yang masih berkesan44 Bab 44 Anindira cemburu lagi45 Bab 45 Hans dari Klan Singa46 Bab 46 Anindira ngidam47 Bab 47 Morning sicness48 Bab 48 Koleksi rempah milik Hans49 Bab 49 Menjadi diri sendiri50 Bab 50 Rasa pahit di awal akan memberikan rasa manis yang lebih lama kemudian51 Bab 51 Anindira menggoda Halvir52 Bab 52 Hasrat yang terhenti53 Bab 53 Anindira kembali terpuruk54 Bab 54 APA KALIAN SELEMAH ITU !55 Bab 55 Kerinduan untuk memiliki56 Bab 56 Morning wood57 Bab 57 Halvir berpasangan dengan Anindira58 Bab 58 *Ikatan pasangan Gavriel59 Bab 59 Berpapasan dengan Hyena60 Bab 60 Lila61 Bab 61 Serangan Serigala liar62 Bab 62 Hans itu kuat63 Bab 63 Bangkai Serigala bertebaran64 Bab 64 Sudah bisa makan ikan65 Bab 65 Halvir kembali dapat jatah66 Bab 66 Posisi Halvir, Gavriel, dan Hans.67 Bab 67 Serangan Hyena68 Bab 68 *Amber pertama Gavriel.69 Bab 69 Bunga Arum Hitam hampir membunuh Hans70 Bab 70 Hans merajuk71 Bab 71 Hans yang sebenarnya72 Bab 72 Kedatangan Serigala *Safir73 Bab 73 Serigala yang suka memerintah74 Bab 74 Konfrontasi75 Bab 75 Aku bukan Serigala bodoh76 Bab 76 Desa Rubah wilayah utara Hancur77 Bab 77 Klan Serigala78 Bab 78 Klan terkuat79 Bab 79 Perang dingin dalam rumah tangga80 Bab 80 Kelebihan Anindira di banding wanita lainnya81 Bab 81 Anindira sangat subur sebagai seorang wanita82 Bab 82 Ayah Hans83 Bab 83 Ayah Gavriel84 Bab 84 Manusia Buas Herbivora85 Bab 85 Portir86 Bab 86 Diet seimbang87 Bab 87 Mengubah Kebiasaan88 Bab 88 Mengulur waktu89 Bab 89 Serangan Balik90 Bab 90 Akhir pertempuran91 Bab 91 Prinsip seorang pria92 Bab 92 Pembahasan Hyena dan Serigala93 Bab 93 Bertemu Zia lagi94 Bab 94 Tonjolan di perut95 Bab 95 Keteguhan hati Anindira96 Bab 96 Klan Rubah di jebak97 Bab 97 Halvir dan Ruvi memerintah Desa untuk sementara98 Bab 98 Hans dan Gavriel berpamitan.99 Bab 99 Kehilangan pasangan wanita bukan berarti kematian100 Bab 100 Para wanita tampil cantik sekarang