icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WANITA UNTUK MANUSIA BUAS Kisah Anindira

Bab 6 Luapan Emosi

Jumlah Kata:1139    |    Dirilis Pada: 06/05/2023

uapan

gga-serangga malam pun tidak mau kalah saing menambahk horor hutan yang sangat suram.Suara burung hantu dan gagak nyaring terdenga

i ini suasana hutan di malam hari?! Aku tidak menyadarinya... at

ang memeluk kaki yang ditekuk. Menya

t Anindira yang gugup gemetaran dengan bola

las, dia menatapnya tajam dengan alis mengerut berusaha

enyum menatap Anindira sambil mengusap

t dengan wajah syahdun

, ''Agar kau bisa tidur dengan nyaman... '' tambah pemuda

sokkannya ke tubuh Anindira. Apa yang dilakukan pemuda itu membuat

tiba-tiba mewaspadainya. Tapi, saat mencium aroma atsir

um dan segera menyodorkan tangannya untuk diolesi remasan dedaunan itu. Baru juga sedikit remasan daun itu men

ujar Anindira mengeluh saki

narik tangannya yang sedang mengolesi kulit

api Anindira bisa melihat dengan jela

pemuda itu, dia hendak berbalik,

.. Tunggu sebentar!" seru Anindira, tangannya masih memegang pergelangan tangan pemuda itu, "Biar kulihat d

mpukan ranting yang berisi dedaunan, "Eum...

nya, melihatnya dan mencium aromanya, dia ke

stru akan mempercepat kesembuhan luka dan terhindar dari infeksi,'' ujar Anindira menjelaskan, ''Huft... '' baru saja senyum terukir di wajahnya, tapi, dengan cepat segera menghilang, digantikan desahan panjang Anindira den

it berubah ketika melihat wajah Anindira berkerut. Perubahan emosi yang tergambar dari sorot mata pe

a pada pemuda itu, sambil menep

g-kadang terdengar mengeluh menahan rasa pedihnya, tidak tahan lagi air matanya akhirnya mengalir. Antara memang m

ambil remasan dedaunan di tangan Anindira. Tapi, Anindira segera menangkup tangan pemuda itu dengan kedua tangannya, m

, ''Tidak apa-apa,'' ulang Anindira lagi, ''Jangan khawatir!" ser

Hanya sedikit... Sebentar lagi juga sembuh... Jangan khawatir!" seru Anindira terus mengulangi kata-k

n menghiburmu tapi apa pun yang aku katakan kau tidak akan memahaminya...'' u

ke pangkuannya, segera setelahnya dia membelai kepalanya. Pemuda itu tidak menger

ke pangkuan pemuda itu. Tapi pangkuann

peduli lagi, hatinya meledak, dia akhirnya menangi

membelai punggungnya, beberapa jam berikutnya setelah puas menangis,

*

apkan mata, terbangun dari tidur lelapnya. Kesadarannya masih belum sepenuhnya terkumpul. Dia mengingat-inga

mimpi, tapi ketika dia bangun, dia merasakan sakit dan pedih tubuhnya. Ada remah-remah daun kayu putih yang telah mengering di sekitarnya. Akhirnya dia harus bisa menerimanya, ini kenyata

durnya sambil menggeliat sepuas hatinya, ''AH!... Tuan terima kasih semal

n jantungnya yang berdetak kencang. Detak jantungnya berpacu dengan aliran da

hnya

eledak langsung di hati dan pikirannya. Saking takutnya, Anindira sampai

n tidur Anindira. Atau malah, mungkin sejak semalam. Seekor Jaguar hitam ada di hadapan Anin

UARRR!!!" seru Ani

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Menghilang2 Bab 2 Tempat Asing3 Bab 3 Pertemuan Pertama4 Bab 4 Percakapan Pertama5 Bab 5 Kontak Fisik6 Bab 6 Luapan Emosi7 Bab 7 Jaguar Hitam8 Bab 8 Pengubah Wujud9 Bab 9 Saling Pengertian10 Bab 10 Amuk Anindira11 Bab 11 Salah Paham12 Bab 12 Perjalanan13 Bab 13 DUNIA MANUSIA BUAS14 Bab 14 JATI DIRI15 Bab 15 DUNIA LAIN16 Bab 16 Gaya17 Bab 17 Ganti Baju18 Bab 18 Penantang Halvir19 Bab 19 Pengangum dengan wujud pesaing20 Bab 20 Kebersamaan21 Bab 21 Sayuran Liar22 Bab 22 Gara-gara sayuran23 Bab 23 Halvir akan pergi24 Bab 24 Rencana Halvir sejak lama25 Bab 25 Mengangkut Barang26 Bab 26 Emosi27 Bab 27 Pengakuan28 Bab 28 Perpisahan29 Bab 29 Tampilan Palsu30 Bab 30 Ayah31 Bab 31 Obrolan Wanita32 Bab 32 Lingkungan Baru33 Bab 33 Pasangan Anindira selanjutnya34 Bab 34 Gavriel35 Bab 35 Padang Rumput36 Bab 36 Wanita37 Bab 37 Pengagum38 Bab 38 Terjebak39 Bab 39 Peringatan40 Bab 40 Pertempuran41 Bab 41 Hasil Perjuangan42 Bab 42 Kesadaran43 Bab 43 Hans44 Bab 44 Telah ditetapkan45 Bab 45 Gavriel Siuman46 Bab 46 Terlanjur47 Bab 47 Sambutan48 Bab 48 Belum Selesai49 Bab 49 *Ikatan Pasangan50 Bab 50 Ketidaktahuan51 Bab 51 Depresi52 Bab 52 Hamil53 Bab 53 Trauma54 Bab 54 Mandi55 Bab 55 Hans dari Klan Singa56 Bab 56 Bau57 Bab 57 Mandi Lagi58 Bab 58 Morning Sickness59 Bab 59 Koleksi Rempah60 Bab 60 Apa Adanya61 Bab 61 Dukungan62 Bab 62 Rangsangan63 Bab 63 Menahan Diri64 Bab 64 Kembali Terpuruk65 Bab 65 Kepercayaan Diri66 Bab 66 Membawa Anindira67 Bab 67 Godaan68 Bab 68 Ikatan Baru69 Bab 69 Emosi yang saling mengikat70 Bab 70 Tekanan71 Bab 71 Lila72 Bab 72 Srigala Liar73 Bab 73 Penghormatan74 Bab 74 Bangkai Srigala75 Bab 75 Menunda76 Bab 76 Kecemburuan77 Bab 77 Posisi78 Bab 78 Meninggalkan Di Belakang79 Bab 79 Menghindari Konflik Baru80 Bab 80 Kelebihan Anindira di banding wanita lainnya81 Bab 81 Lari Secepat Kilat82 Bab 82 Salah Bicara83 Bab 83 Wajah Asli84 Bab 84 Srigala85 Bab 85 Srigala bag.286 Bab 86 Srigala bag.387 Bab 87 Srigala bag.488 Bab 88 Srigala bag.589 Bab 89 Srigala bag.690 Bab 90 Klan Terkuat91 Bab 91 Berakhirnya Perang Dingin92 Bab 92 Ayah Hans93 Bab 93 Manusia Buas Herbivora94 Bab 94 Diet Seimbang95 Bab 95 Mengulur Waktu96 Bab 96 Akhir Pertempuran97 Bab 97 Pembahasan Hyena dan Srigala98 Bab 98 Kehamilan99 Bab 99 Kambing Hitam100 Bab 100 Para wanita tampil cantik sekarang