icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WANITA UNTUK MANUSIA BUAS Kisah Anindira

Bab 4 Percakapan Pertama

Jumlah Kata:1136    |    Dirilis Pada: 06/05/2023

cakapan

DE

asan hingga membuatnya diam terpaku sambil ter

'' tanya Anindira di dalam hatin

r suara jantungmu dengan sangat jelas... aku tahu kau takut ta

R

a membuatnya tidak bisa menerima ul

Anindira justru mundur memperlihatkan penolakann

AR

r seperti sebuah raungan. Segera setelahnya, tiba-tiba raungan itu bergema saling bersahut-sahutan

DRA

gelegar yang memekakkan telinga. Bahkan tanah tempa

menjerit ketakutan, tapi suaranya seperti

a atau apa yang terjadi di dalam hutan di belakangnya. Hal-hal yang tak diketahuinya itu terasa s

las aku tahu saat ini. Tidak peduli bagaimana tampilannya... makhluk di hadapanku jelas adalah manusia. Setid

dari ketakutan yang amat sangat yang sedang mendera dadanya. Tapi, juga menahan perasaan ngeri dari sosok pemud

omunikasi. Minimal itu dulu, lainnya terserah, lihat bagaimana nanti saja!" seru An

pria di hadapannya yang kekar be

a, ''Tolong..." ujar Ani

nya dan menggenggamnya dengan sangat erat. Tapi sesaat kemudian akhirnya

yang tampak pucat. Matanya memelas, mirip mata anak k

ira bisa dengan jelas merasakan betapa kasar permukaan telapak tangan pemuda yang seperti amplas memegang punggu

n Anindira menuntunnya melangkah pergi dari tempat ya

jar pemuda itu setelah beberapa waktu mereka ber

n bingung. Dia dengan jelas mendengar pemuda itu bic

tahu kalau Anindira sedang melihat kearahnya tapi tid

lagi dengan wajah datar sorot matanya tajam mel;ihat ke arah Anindira meski terkesan

pemuda itu tapi pemuda yang menghindari kontak mata den

elagat pemuda itu yang menghindari kontak mat

yang dipikirkannya tapi kenapa dia selalu mengalihkan pandangan matanya? A

dengan Anindira tapi dia bisa merasakan k

ih dengan nada datarnya, ''Bisakah kau menja

uda itu dengan ekspresi bingung. Meski begitu, sorot mat

k mengerti dengan apa yang kau katak

katakan?'' ta

ma kali Anindira memberikan respon secara gamblang

palanya, merespon pertanyaan pe

pemuda itu sambil memiringkan kepalanya memperhatikan Anindira, ''Bukan ha

ng sama. Bingung tapi tetap waspada

yang kau katakan... tapi, aku menbak

an pandangannya. Dia lengah, karena penasaran dia menatap Anindi

indahnya bola mata unik berwarna biru safir yang indah b

E

nyak, jelas terlihat kalau dia

a itu di dalam hati, ''B

Dia merasakan seperti ada sesuatu yang tiba-tiba ma

jadi. Apa lagi melihat respon Anindira, meski tidak yakin tapi bisa meneb

akukan padaku?'' tanya pemuda itu tegas, ''Aku

berbeda dengan bagaimana saat dia bicara sebelumnya. Anindira tidak memahami apa yang terjadi tapi dia merasakan kalau pemuda it

u pemuda itu lalu segera mengangkat tubuh mungil Ani

yang kau lakukan?!"

wajah cemas karena terkej

eronta-ronta di gendongannya, tapi pemuda itu tidak

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Menghilang2 Bab 2 Tempat Asing3 Bab 3 Pertemuan Pertama4 Bab 4 Percakapan Pertama5 Bab 5 Kontak Fisik6 Bab 6 Luapan Emosi7 Bab 7 Jaguar Hitam8 Bab 8 Pengubah Wujud9 Bab 9 Saling Pengertian10 Bab 10 Amuk Anindira11 Bab 11 Salah Paham12 Bab 12 Perjalanan13 Bab 13 DUNIA MANUSIA BUAS14 Bab 14 JATI DIRI15 Bab 15 DUNIA LAIN16 Bab 16 Gaya17 Bab 17 Ganti Baju18 Bab 18 Penantang Halvir19 Bab 19 Pengangum dengan wujud pesaing20 Bab 20 Kebersamaan21 Bab 21 Sayuran Liar22 Bab 22 Gara-gara sayuran23 Bab 23 Halvir akan pergi24 Bab 24 Rencana Halvir sejak lama25 Bab 25 Mengangkut Barang26 Bab 26 Emosi27 Bab 27 Pengakuan28 Bab 28 Perpisahan29 Bab 29 Tampilan Palsu30 Bab 30 Ayah31 Bab 31 Obrolan Wanita32 Bab 32 Lingkungan Baru33 Bab 33 Pasangan Anindira selanjutnya34 Bab 34 Gavriel35 Bab 35 Padang Rumput36 Bab 36 Wanita37 Bab 37 Pengagum38 Bab 38 Terjebak39 Bab 39 Peringatan40 Bab 40 Pertempuran41 Bab 41 Hasil Perjuangan42 Bab 42 Kesadaran43 Bab 43 Hans44 Bab 44 Telah ditetapkan45 Bab 45 Gavriel Siuman46 Bab 46 Terlanjur47 Bab 47 Sambutan48 Bab 48 Belum Selesai49 Bab 49 *Ikatan Pasangan50 Bab 50 Ketidaktahuan51 Bab 51 Depresi52 Bab 52 Hamil53 Bab 53 Trauma54 Bab 54 Mandi55 Bab 55 Hans dari Klan Singa56 Bab 56 Bau57 Bab 57 Mandi Lagi58 Bab 58 Morning Sickness59 Bab 59 Koleksi Rempah60 Bab 60 Apa Adanya61 Bab 61 Dukungan62 Bab 62 Rangsangan63 Bab 63 Menahan Diri64 Bab 64 Kembali Terpuruk65 Bab 65 Kepercayaan Diri66 Bab 66 Membawa Anindira67 Bab 67 Godaan68 Bab 68 Ikatan Baru69 Bab 69 Emosi yang saling mengikat70 Bab 70 Tekanan71 Bab 71 Lila72 Bab 72 Srigala Liar73 Bab 73 Penghormatan74 Bab 74 Bangkai Srigala75 Bab 75 Menunda76 Bab 76 Kecemburuan77 Bab 77 Posisi78 Bab 78 Meninggalkan Di Belakang79 Bab 79 Menghindari Konflik Baru80 Bab 80 Kelebihan Anindira di banding wanita lainnya81 Bab 81 Lari Secepat Kilat82 Bab 82 Salah Bicara83 Bab 83 Wajah Asli84 Bab 84 Srigala85 Bab 85 Srigala bag.286 Bab 86 Srigala bag.387 Bab 87 Srigala bag.488 Bab 88 Srigala bag.589 Bab 89 Srigala bag.690 Bab 90 Klan Terkuat91 Bab 91 Berakhirnya Perang Dingin92 Bab 92 Ayah Hans93 Bab 93 Manusia Buas Herbivora94 Bab 94 Diet Seimbang95 Bab 95 Mengulur Waktu96 Bab 96 Akhir Pertempuran97 Bab 97 Pembahasan Hyena dan Srigala98 Bab 98 Kehamilan99 Bab 99 Kambing Hitam100 Bab 100 Para wanita tampil cantik sekarang