Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
“Mas. Kalau mama tahu bisa bahaya nanti,” ucap Laras yang sedang berada di dapur saat mendapatkan dekapan hangat dari ayah tiri sekaligus kekasih hatinya itu.
“Mama kamu tidak akan tahu sayang. Mama kamu sudah tidur dengan lelap malam hari ini,” balas Revan sembari mengendus leher kekasih hati sekaligus anak tirinya itu dengan mesra malam hari ini.
“Tapi Laras tmas mama akan bangun tidur mas. Tidak aman bagi kita berdua jika mama bangun diur mas,” sambung Laras berusaha untuk melmaskan pemberontakan dengan apa yang dilmaskan oleh kekasih hatinya itu di lehernya saat ini.
“Mama kamu tidak akan bangun tidur malam hari ini. Mas kangen sam kamu sayang. Kamu sibuk satu hari ini dengan pekerjaan di kantor. Apak amu tidak kangen sama mas, sayang?” seru Revan merajuk kepada Laras.
Huft..
Laras menghela nafas berat setelah mendengar apa yang diucapkan oleh kekesih hatinya itu. Laras memutar tubuh untuk menghadap ke arah di mana kekasih hatinya itu berada saat ini.
“Listen. Laras selalu kangen sama mas jika tidak bertemu dengan mas satu hari saja seperti hari ini. tapi kita berua juga harus bisa menjaga sikap kalau sedang berada di rumah agar mama tida merasa curiga dengan hubungan kita mas. Apalagi maam ada di rumah malam hari ini,” ucap Laras sembari memberikan penjelasan kepada kekasih hatinya dengan menangkup kedua wajah laki-laki tampan yang berusia tiga puluh tahun itu.
Revan menganggukan kepala menanggapi apa yang diucapkan oleh Laras kepada dirinya. “Iay sayang. Mas ngerti apa yang kamu maksud malam hari ini. Tapi mas benar-benar merindukan kamu hari ini. Mas butuh vitamin dari kamu agar mas bisa lebih semangat lagi besok.”
Laras mengesah pelan setelah mendengar apa yang diucapkan oleh kekasih hatinya itu. Ya. Laras tahu jika laki-laki muda yang telah menjadi ayah tirinya itu memiliki sifat yang sangat manja sejak mereka berdua memutuskan untuk menjalani hubungan cinta di belakang sang mamanya itu beberapa waktu yang lalu. Laras bahkan sering dibuat senam jantung dengan tingkah lmas kekasih hatinya itu saat ada sang mama di rumah seperti malam hari ini.
Laras hendak membuka mulut menjawab apa yang diucapkan oleh kekasih hatinya itu. Namun Laras seketika mengatupakn mulutnya kembali saat mendengar suara derap langkah kaki sedang berjalan menuju ke arah dapur malam hari ini.
“Mas.. Lepaskan. Ada orang yang sedang berjaaln ke sini. Mas bisa dengar kan suara langkah kakinya?” ucap Laras dengan suara lirih agar tidak terdengar dari luar dapur.
Revan menajmakna indera pendengarannya setelah mendengar apa yang diucapkan oleh kekasih hatinya itu. “Itu bibi sayang. Tidak apa-apa sayang. Kamu tidak usah merasa tmast dengan bibi.”
“Mas.. Kamu coba dengarkan lagi mas. Itu bukan suara bibi mas. Ini kan sudah pukul dua belas malam. Bibi sudah tidur mas. Pintu belakang penghubung paviliun juga sudah ditutup dan dikunci mas,” balas Laras.
Revan terkseiap setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Laras wanita yang sangat dicintai oleh dirinya itu. Revan seketika melepaskan dekapan di tubuh kekasih hatinya itu seetlah menyadari jika apa yang diucapkan oleh kekasih hatinya itu benar adanya jika itu bukan suara langkah kaki bibi. Revan menjauhkan tubuh dari samping Laras lalu berpura-pura mengambil air minum sembari menunggu siapa yang datang menuju ke arah dapur malam hari ini.