Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terjerat Birahi Kakak Tiri

Terjerat Birahi Kakak Tiri

putriistory

5.0
Komentar
33.2K
Penayangan
11
Bab

Memiliki tubuh yang menggoda dan seksi tentu saja menjadi impian semua wanita. Tetapi hal tersebut sangat berbeda dengan Aluna. Aluna yang memiliki tubuh seksi, mengganggap jika itu adalah kutukan. Karena tubuhnya yang seksi itu membuat Raka, kakak tirinya menginginkan dirinya dan berusaha mengambil kesuciannya. Aluna mencoba menolak dan berusaha menghindar dari birahi sang kakak. Tetapi Raka tidak tinggal diam dan melakukan segala macam upaya agar ia bisa menikmati tubuh Aluna seluruhnya. Semakin lama, Aluna mulai menikmati dan terjerat dengan birahi Raka. Ia juga mulai menaruh perasaan kepada Raka. Tetapi bagaimana jika tiba-tiba Raka ingin di jodohkan dengan wanita yang berprofesi sebagai model. Apakah Raka menerima perjodohan itu? Lalu bagaimana dengan Aluna yang sudah mulai memendam perasaan kepada Raka? Mampukah keduanya melewati berbagai macam masalah yang mencoba untuk memisahkan keduanya?

Bab 1 Tubuh Seksi

Menghadiri pesta pernikahan Papa sendiri di saat umur yang sudah layak menikah mungkin terdengar sangat lucu. Tetapi itulah yang Raka alami. Di saat umurnya yang sudah memasuki kepala dua dan layak untuk menikah, tetapi ia harus melihat Papanya yang sudah sedikit berumur menikah dengan wanita yang masih muda. Raka sudah menolak pernikahan Papanya itu, tetapi dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal membuat pernikahan itu tetap berlangsung.

"Mengapa wajahmu kecut seperti itu? Apa kamu tidak menginginkan pernikahan ini?" tanya Satya, sahabat Raka.

"Kau tahu, harusnya aku yang ada di pelaminan dan menikah. Tetapi si tua bangka itu lebih mementingkan nafsunya saja," protes Raka tidak terima.

"Itu karena kau tidak memiliki kekasih, Raka. Tidak ada wanita yang betah menjalin hubungan denganmu, bukan?" ledek Satya dengan kekehan ringannya.

Raka tidak mendengarkan ucapan Satya itu lagi. Pandangannya fokus kepada seorang wanita ralat gadis yang berjalan mendekat ke arahnya. Gadis itu memiliki tubuh yang sangat seksi dan menggoda sekali. Dengan payudara yang menonjol di balik gaunnya yang tipis itu. Raka bisa menebak jika payudara gadis itu berukuran sangat besar sekali. Bahkan tangannya sendiri tidak akan bisa menangkup payudara itu.

Raka menelan salivanya saat gadis yang baru saja ia bayangkan ukuran payudaranya itu berdiri di depannya dan mengulurkan tangan ke arahnya.

"Haii, apa namamu Raka?" tanya gadis yang berdiri di depan Raka dan Satya.

Satya melirik ke arah gadis itu dan membelalakkan matanya saat melihat bentuk tubuh gadis itu yang terlihat sangat molek dan subur sekali. Ia memegang pundak Raka dan tidak bisa mengalihkan pandangannya dari gadis itu.

"Kamu mengenalku?" tanya Raka heran. Pasalnya ia tidak mengenal siapa gadis yang berdiri di depannya.

"Aku Aluna, adik tirimu," kata gadis itu memperkenalkan dirinya.

Raka dan Satya saling berhadapan saat mendengar ucapan gadis di depannya yang bernama Aluna dan mengenalkan dirinya sebagai adik dari Raka. Sebuah hal yang membuat Raka sangat terkejut sekali.

Raka menghela nafasnya dan kembali menatap Aluna. "Kau anak Diana?"

Aluna mengangukkan kepalanya dan tersenyum manis. Senyum yang bisa membuat siapa saja yang melihatnya langsung jatuh hati termasuk Raka. Tetapi Raka langsung menepis pikirannya itu. Karena tidak mungkin ia jatuh hati kepada gadis yang merupakan anak dari Ibu tiri yang sangat ia benci itu.

"Mama Diana," koreksi Aluna. "Bukankah Papa Tio dan Mama Diana sudah menikah? Jadi kau harus memanggil Mamaku dengan sebutan Mama juga."

"Aku tidak akan sudi memanggilnya dengan sebutan Mama," kata Raka dengan tegas. "Dan aku juga tidak akan pernah menganggapmu sebagai adik tiriku. Karena aku tahu jika kau dan Mamamu itu hanya ingin menikmati harta Papaku dan menumpang hidup dengan kami. Jadi jangan pernah berharap jika hidupmu dan Mamamu yang murahan akan bahagia setelah ini."

Raka melangkahkan kakinya meninggalkan Aluna setelah mengatakan kalimat pedas itu. Kalimat pedas yang langsung keluar dari hatinya karena ia benar-benar tidak menginginkan pernikahan Papanya ini.

Aluna menatap kepergian Raka dengan senyum kecutnya. Harusnya sedari awal ia sudah mengetahui jika Raka tidak akan pernah menginginkan pernikahan ini, terbukti dengan Raka yang tidak pernah datang pada saat pertemuan menjelang pernikahan.

"Tidak usah memikirkan ucapan Raka barusan, Aluna. Dia memang seperti itu jika bertemu dengan orang baru. Tetapi sebenarnya dia sangat baik," kata Satya mengeluarkan suaranya setelah sedari tadi ia hanya diam saja.

Aluna mengalihkan pandangannya menatap ke arah lelaki yang berada di sebelahnya. Karena terlalu fokus dengan Raka, ia sampai tidak menyadari jika ada lelaki di sampingnya sedari tadi.

"Kau siapa?" tanya Aluna.

Satya tersenyum manis dan mengulurkan tangannya ke arah Aluna. "Satya, sahabat Raka."

Aluna mengangukkan kepalanya pertanda mengerti dengan apa yang Satya katakan. Ia tersenyum manis untuk menanggapi ucapan Satya itu.

"Jika aku boleh tahu, kau bekerja dimana?" tanya Satya.

Aluna terkekeh pelan sebelum menjawab pertanyaan Satya itu. "Aku masih kelas dua sekolah menengah atas. Aku belum bekerja."

Satya semakin tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Bagaimana bisa gadis seperti Aluna yang memiliki bentuk tubuh yang menggoda dan subur ternyata masih kecil. Ahh Satya tidak percaya mendengarnya.

"Aku pergi dulu. Sampai jumpa Satya," kata Aluna sembari melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Satya sendirian.

Satya menenguk salivanya saat melihat bokong Aluna bergerak seirama dengan langkahnya. Ia tidak menyangka jika ada gadis seperti Aluna di dunia ini yang memiliki bentuk tubuh yang begitu membuat siapa saja bergairah, termasuk dirinya sendiri. Bukan hanya dirinya saja, Raka juga pasti akan merasakan hal yang sama dengannya.

****

Hari ini adalah hari paling sial untuk Raka karena ia harus tinggal serumah dengan Diana dan Aluna, dua orang yang tidak pernah ia inginkan kehadirannya di rumah ini. Ia sangat tahu persis jika kedatangan Diana dan Aluna masuk ke dalam keluarganya agar ingin mendapatkan harta Tio, Papanya. Ia tahu wanita-wanita seperti apa Diana.

"Kau ingin makan apa?" tanya Diana kepada Raka. Ia ingin menjadi ibu sambung yang baik untuk Raka.

"Tidak perlu. Saya bisa mengambil makanan untuk saya sendiri," kata Rafa tanpa memandang ke arah Diana sedikitpun. Ia ingin membuat Diana paham siapa posisinya di rumah ini.

Di saat Rafa ingin mengambil nasi ke atas piringnya, tiba-tiba saja Tio menengurnya dan membuat ia mengurungkan niatnya untuk mengambil nasi tersebut.

"Tunggu Aluna datang dulu, Raka. Kita akan makan bersama-sama," kata Tio kepada Raka.

Raka meletakkan kembali sendok nasi yang sudah ada di tangannya. Ia menghela nafas panjangnya dan berusaha menahan emosinya. Ia ingin sekali ia berteriak dan mengatakan jika ia tidak menginginkan kehadiran Aluna dan Diana di rumahnya. Tetapi ia mengurungkan niatnya untuk karena tidak ingin membuat Tio marah dan mencabut semua fasilitas yang ia terima. Maka hal yang bisa ia lakukan adalah diam saja dan mencoba menurunkan emosinya.

"Itu Aluna sudah datang," kata Diana dengan senyum manisnya.

Mendengar ucapan Diana itu membuat Raka membalikkan badannya dan seketika terkejut saat melihat penampilan Aluna yang hanya memakai kaos oblong ketat yang mencetak payudaranya dengan jelas serta hot pants pendek yang hanya menutupi sedikit pahanya saja. Di tambah dengan rambut gadis itu yang sengaja di kuncir dan menampakkan leher jenjangnya dengan jelas. Siapapun yang melihat Aluna saat ini pasti akan langsung bergairah.

Raka menundukkan pandangannya dan menatap juniornya yang sudah membesar dan ingin di keluarkan saat ini. Hal itu pasti karena ia terangsang dengan tubuh Aluna yang begitu menggodanya.

"Sial sekali. Mengapa aku jadi bergairah seperti ini melihat dia."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh putriistory

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku