Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Disepanjang acara pernikahan sang kakak, Jeslin terlihat mengembangkan senyuman terbaik nya pada semua tamu undangan yang datang, bahkan tidak jarang orang-orang memuji kecantikan nya.
Dia tidak begitu tertarik untuk ikut naik ke atas panggung bersama keluarga nya, bagi dia berada di atas panggung cukup membuat dirinya tidak nyaman.
Apalagi sejak pertama bertemu sang calon kakak ipar, laki-laki itu terus menatapi dirinya dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya dengan tatapan yang begitu aneh.
Entah bagaimana sang kakak nya bisa mengenal laki-laki itu, tapi dia tidak melihat ada cinta di bola mata laki-laki tersebut untuk kakak nya.
"Bukankah dia type laki-laki playboy yang suka bergonti-ganti pasangan, bagaimana bisa kakak jatuh cinta pada nya?"
Batin Jeslin.
Itu cukup mengerikan.
Gadis itu pada akhirnya mencoba menepi sejenak setelah merasa lelah bergelut di bawah panggung sembari berniat menikmati makanan nya, dan kesalahan terbesar nya adalah dia membawa soto panas kedalam sebuah ruangan yang belum dia ketahui dengan gerakan tergesa-gesa.
Dan.
Brakkkkk
"Akhhhhh"
Seketika Jeslin berteriak kecil saat dia sadar jika dia baru saja menabrak tubuh seseorang.
"Oh god, maafkan aku"
Jeslin jelas terkejut saat sadar dia menabrak dada seseorang, gadis tersebut langsung meletakkan mangkuk soto yang tidak lagi berisi itu ke lantai, dia terus bicara panik sambil mencari apapun untuk menghapus semua tumpahan tersebut di sekitar perut laki-laki tersebut.
"Maafkan aku, ya ampun bagaimana ini?"
Begitu suara panik nya terus terdengar disana, seketika bola mata Jeslin tidak berkedip saat dia sadar siapa yang baru saja dia tabrak tersebut.
"Kakak ipar?"
Dia jelas tercekat.
Sosok tampan yang baru dia lihat 2 kali tersebut berdiri di hadapan nya dengan pandangan yang sangat sulit untuk Jeslin artikan.
Itu adalah Dominic, sang kakak ipar nya, laki-laki yang baru beberapa jam menjadi suami kakak nya.
Masih dengan kepanikan mendalam Jeslin mencoba meraih tisu didalam tas tangannya, dia berusaha ekstra untuk membersihkan semua kotoran yang menempel di pakaian sang kakak ipar.
"bagaimana ini?, Kakak ipar benar-benar maafkan aku"
Gadis itu terus bicara panik.