Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Dikejar Oleh Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Jangan Main-Main Dengan Dia
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Apakah ini kejadian yang biasa terjadi pada setiap cerita di 'dunia ini'?
Sejak awal. Semua dapat terjadi begitu saja. Siapapun, kapanpun dan apapun tergantung bagaimana seseorang mengambil jalan kehidupan. Setiap sesuatu yang berharga pasti akan sulit diterima.
Gadis berambut biru dengan pakaian ala bangsawan sedang menatap padang gurun penuh dengan mayat berbagai jenis manusia berbeda. Gadis itu benar-benar bak seseorang yang terlahir dari suatu es. Stoking yang hanya menutup sampai setengah paha dari bawah kaus kakinya kemudian bersama sepatu high heels setinggi hanya lima senti.
Nafas sang gadis serba es tersebut sulit diatur.
"Ugh... Gawat. Aku heran kenapa dunia ini begitu sulit ditaklukan. Kenapa selalu saja aku gagal menyelamatkan sesuatu?" tanya gadis itu dalam hati.
"Mizuki... Pergilah dari sini..." ucap seseorang dari belakang.
"Ini... H-Haru— Hei! Haruna!"
Mereka tampak terluka parah. Akan tetapi gadis yang baru saja datang itu lukanya terlalu terbuka. Seperti tidak akan bisa bertahan lama, gadis itu memberikan sedikit kekuatannya.
"Ambillah kekuatanku, Mizuki. Agar kau bisa kabur dan menyelamatkan 'dunia lain'. Ugh..."
"Tidak, Haruna! Aku akan pergi setelah membunuh Kaito dan Micaella!"
"Mustahil. Yang tersisa disini hanya kamu, The Dragon Knight lain sudah mati akibat serangan dari Kaito serta pasukannya. Sudahlah. Pergi!"
"Jangan bercanda!"
Gadis bernama Haruna itu menangis tersedu-sedu. Ia sebenarnya menyesal tak mampu menyelamatkan semua orang. Bahkan sejak awal ia sudah berusaha agar orang bernama Kaito bisa ditahan selama mungkin di dimensi lain. Gadis bernama Mizuki mulai berkata agar Haruna tetap santai.
"Aku akan menerima kekuatanmu dan berjanji tetap hidup."
"Aku punya rencana, Mizuki."
"Bagaimana?"
Semua ada di tangan Haruna. Dimana ia berencana untuk membuat dunia ini hancur dalam satu waktu. Takkan ada satu pun yang tersisa. Hanya kehampaan juga kegelapan menyertai. Akan tetapi, itu sama saja membuat semacam kehancuran bagi dunia ini. Jadi jawabannya ialah Haruna berencana membuat dunia baru. Malahan lebih mengarah pada kehancuran dunia.
Mereka berdebat selama beberapa lama sampai Mizuki terpaksa menerima pendapat Haruna.
Dia menteskan air mata sambil memukul-mukul tanah begitu penuh penyesalan untuk kesekian. Secara sekilas Mizuki dan Haruna tampak mirip di beberapa bagian tubuh seperti warna rambut, ciri fisik dan juga ukuran tubuh. Akan tetapi Mizuki tampak lebih manis sebab dia sudah sering perawatan sejak kecil. Berbeda dengan Haruna.
Beberapa lama. Kaito bersama pasukannya datang.
"Wah-wah. Tidak kusangka kalian tersisa ya?"
Aliran waktu secara terpaksa dihentikan oleh Haruna. Ia mengerahkan seluruh kekuatan dengan menyeluruh. Untuk berjaga-jaga. Dirinya membuat lingkaran penghalang agar tak ada orang mengganggu.
Setelah itu ia tempelkan kedua tangan pada bagian atas dada Mizuki. Mizuki menahan rasa sakit. Kekuatan Haruna sangat besar. Siapa sangka sampai-sampai Mizuki hampir saja direnggut kesadarannya oleh Haruna.
Dalam telepati. Seseorang mengatakan pada pikiran Mizuki kalau kekuatan Haruna yang merupakan Light Knight jika dipadukan kekuatan The Dragon Knight maka akan menghasilkan perpaduan luar biasa. Nanti Mizuki akan merasakannya.
Setelah beberapa menit lewat. Haruna kelelahan. Tubuhnya dipenuhi oleh darah dari atas sampai bawah.
"Haruna! Haruna!"
"Mizuki. Pergilah. Kau hanya perlu memutar telapak tangan untuk memunculkan portal ke dunia atau dimensi lain. Selamat tinggal. Aku merasa bahagia bisa berteman denganmu selama ini. Aku merasa senang. Jangan khawatir."