Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Rahasia Istri yang Terlantar
Gairah Liar Pembantu Lugu
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Seorang anak yatim bernama Nessa nara, gadis cantik penyuka segala jenis kue, maka dari itu dia sangat-sangat bercita-cita untuk menjadi seorang koki yang serba guna tak hanya membuat kue saja.
"Kak, Vanessa pergi dulu ya, soalnya ini udah telat banget!" ucap Felisha berpamitan pada saudara perempuannya, mereka hanya hidup berdua dengan sang kakak yang membuka toko warteg berbeda dengan dirinya jika sukses nanti dia akan mendirikan toko kue!
"Hati-hati!" balas sang kakak menatap adik perempuannya itu, Vanessa baru memasuki semester satu, jadi dia harus buru-buru ke kampus karena salah satu temannya menelepon ada yang gawat.
. . .
Gadis remaja 25 tahun itu berjalan menyusuri trotoar sambil melihat kiri-kanan berharap ada angkot atau taksi karena waktunya sekarang begitu mepet.
"Aduh, kok tumben gak ada kendaraan yang lewat!" gusar Vanessa hendak pergi menyebrang, tetapi sebuah truk tangki BBM melaju dengan kencang, menabrak tubuh Vanessa hingga terseret beberapa meter.
Jelas sudah bentuk tubuh Vanessa sudah tidak berbentuk bahkan kepalanya hampir putus, para warga dengan cepat keluar dari toko, rumah, mereka untuk melihat keadaan Vanessa yang sangat mengenaskan.
. . .
Suara kreta kuda berjalan memecahkan keheningan di tengah malam yang begitu dingin dengan dua seorang perempuan dan satu seorang pria yang memandu jalan.
"Kasihan sekali nona harus di usir dari kediamannya sendiri akibat tuan putri!" ujar perempuan yang berjalan di samping sambil membawa lentera yang sebentar lagi akan mati.
"Lebih kasihannya lagi hidup kita, yang harus terseret oleh perbuatan nona mu itu!" sinis perempuan yang satunya.
"Kalian jangan banyak bicara, waspada ini di tengah hutan, kemungkinan besar bandit akan suka berkeliaran di malam hari!" dengus si pria yang berada di depan.
"Baiklah ...," dengus mereka berdua.
Sedangkan di dalam tandu, seorang gadis membuka matanya menatap sekilas lalu tak lupa kepalanya merasakan pusing apalagi dengan goyangan tandu yang berjalan ini.