Novel ini menceritakan tentang seorang Dewa yang bernama Dewa Pedang Api. Dewa Pedang Api sendiri merupakan salah satu dari anggota Sepuluh Dewa Senjata yang terdapat di Dunia Para Dewa. Dewa Pedang Api adalah satu-satunya Dewa yang selamat dari pertempuran besar antara Sepuluh Dewa Senjata melawan pasukan Dua Penguasa Iblis. Pertempuran tersebut memakan waktu yang cukup panjang. Bahkan pertempuran besar tersebut juga telah mengguncangkan Tiga Dunia yang terdapat di alam semesta. Keadaan saat itu benar-benar menegangkan. Sembilan dari Sepuluh Dewa Senjata sudah tewas mengenaskan. Yang tersisa hanyalah Dewa Pedang Api. Saat itu, dia telah putus asa. Dia yakin, dirinya pasti akan segera menyusul sembilan saudaranya yang lain. Namun entah bagaimana caranya, tiba-tiba suatu keanehan terjadi. Sebuah portal mendadak muncul dan menarik Dewa Pedang Api masuk ke dalamnya. Entah berapa lama waktu yang sudah terlewatkan, tapi ketika sadar, ternyata Dewa Pedang Api sudah memasuki sebuah tubuh bocah berumur sepuluh tahun. Dia telah bereinkarnasi! Apa yang sudah terjadi? Dewa Pedang Api sendiri tidak mengerti kenapa dia bisa mengalami kejadian tersebut. Tapi karena hal itulah, justru cerita ini terjadi. Sebab secara tiba-tiba, timbul niatnya untuk membalas dendam dan merebut kembali Dunia Para Dewa dari tangan Dua Penguasa Iblis. Apakah dendamnya akan terbalaskan? Apakah dia mampu merebut kembali Dunia Para Dewa? Ikuti ceritanya di Reinkarnasi Sang Dewa ...
Dunia di alam semesta ini terbagi menjadi tiga bagian. Ada Dunia Para Manusia, Dunia Para Siluman (meliputi iblis dan sejenisnya), dan Dunia Para Dewa. Masing-masing dunia mempunyai batasannya tersendiri. Tidak setiap makhluk hidup bisa keluar masuk ke dalam tiga dunia itu. Kecuali hanya makhluk-makhluk yang sudah mempunyai kekuatan sangat tinggi saja yang mampu melakukannya.
Kisah ini bermula di Dunia Para Dewa.
Di Dunia Para Dewa, semua Dewa berkumpul dalam satu buah istana yang sangat besar. Besarnya istana itu tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Semua Dewa, mulai dari Dewa terendah sampai Dewa tertinggi, ada di sana. Bahkan yang sering disebut dengan istilah Dewa Sesat pun tidak terkecuali.
Kehidupan di Dunia Para Dewa tidak selalu aman dan damai. Sama seperti di Dunia Para Manusia, di sini pun terkadang muncul berbagai macam masalah. Hanya saja, masalah yang terjadi di Dunia Para Dewa, berbeda dengan masalah yang sering terjadi di Dunia Para Manusia.
Kadang-kadang, masalah yang terjadi di Dunia Para Dewa biasanya sering menyangkut tentang kedamaian umat manusia.
Saat itu, di sebuah ruangan utama dari Istana Para Dewa, ada sekitar sepuluh Dewa yang sedang berdiri berjajar. Sepuluh Dewa itu merupakan Dewa-Dewa yang sengaja dipilih oleh Kaisar Dewa.
Kaisar Dewa sendiri adalah penguasa dari Dunia Para Dewa. Nama Kaisar Dewa saat itu Yang Jiu. Kaisar Dewa Yang Jiu sudah berumur seribu tahun. Dan dia telah memimpin Dunia Para Dewa sekitar lima ratus tahun. Itu artinya, Yang Jiu diangkat menjadi Kaisar Dewa ketika usianya lima ratus tahun.
Kaisar Yang Jiu sengaja mengumpulkan sepuluh Dewa terbaik menurut pilihannya. Alasan kenapa dia melakukan hal itu adalah karena dunianya sedang mendapatkan ancaman yang sangat serius dari dua sosok iblis penguasa.
Dua iblis itu adalah Iblis Naga Neraka dan Raja Iblis Hitam.
Sekitar seratus tahun yang lalu, dua iblis tersebut telah melakukan sesuatu yang menyebabkan Dunia Para Dewa gempar. Mereka berdua telah menyerang Dunia Para Dewa dan menciptakan bencana besar. Ratusan Dewa tewas terbunuh di tangannya.
Istana Para Dewa saat itu benar-benar dilanda malapetaka. Pembunuhan terjadi di mana-mana. Para Dewa yang menjadi korban keganasan Iblis Naga Neraka dan Raja Iblis Hitam semakin lama malah makin banyak.
Dari hari ke hari, kematian terus terjadi setiap saat.
Iblis Naga Neraka dan Raja Iblis Hitam terus membunuh Para Dewa. Pada awalnya, pelakunya memang cuma mereka berdua. Namun seiring berjalannya waktu, kedua iblis itu ternyata membawa serta pasukannya yang berjumlah lima puluh.
Kekuatan mereka tidak perlu diragukan lagi. Bahkan satu pasukan yang dibawa oleh dua penguasa iblis, mampu membunuh beberapa Dewa hanya dalam waktu yang relatif singkat.
Untunglah, peristiwa berdarah itu segera diketahui oleh Kaisar Dewa Yang Jiu. Dia kemudian mengirimkan pasukan Dewa dengan jumlah yang tidak kalah banyaknya.
Pertempuran yang sangat sengit antara Dewa dan iblis pun terjadi. Istana Para Dewa berguncang keras. Seolah-olah istana itu bisa hancur setiap saat.
Pertempuran itu berlangsung sampai tiga puluh hari lamanya!
Setelah berusaha dan berjuang keras, akhirnya Para Dewa berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Tapi walaupun demikian, tidak semua pasukan iblis itu bisa dibunuh oleh pihaknya.
Kira-kira masih ada sekitar lima belas iblis yang masih hidup serta berhasil melarikan diri, termasuk juga Iblis Naga Neraka dan Raja Iblis Hitam.
Setelah kejadian itu, Kaisar Dewa Yang Jiu menyuruh Para Dewa lainnya untuk mengejar dan mencari jejak mereka. Namun sayang sekali, usaha Para Dewa dalam mencari jejak Iblis Naga Neraka dan Raja Iblis Hitam beserta pasukannya tidak membuahkan hasil.
Sehingga pada akhirnya, Kaisar Dewa Yang Jiu memutuskan untuk menghentikan pencarian itu. Ke depannya, dia hanya menyuruh Para Dewa selalu bersiap siaga dari segala kemungkinan yang bakal terjadi.
Untunglah, peristiwa kelam tersebut hanya terjadi satu kali. Sehingga Dunia Para Dewa bisa kembali aman dan damai seperti sedia kala.
Tetapi ... kedamaian di dunia itu ternyata tidak berlangsung kekal. Belum lama ini, Kaisar Yang Jiu mendapatkan informasi dari Dewa Penjaga bahwa Iblis Naga Neraka dan Raja Iblis Hitam kembali memunculkan dirinya. Mereka juga masih membawa tiga belas pasukannya yang tersisa.
Karena itulah Kaisar Dewa Yang Jiu mengumpulkan sepuluh Dewa pilihannya. Dia mempunyai niat untuk menyuruh mereka agar mengecek apakah informasi itu benar, atau tidak.
"Para Dewa sekalian, aku telah mendapatkan informasi dari Dewa Penjaga bahwa Iblis Naga Neraka dan Raja Iblis Hitam telah menampakkan dirinya kembali. Aku sengaja mengumpulkan kalian di tempat ini karena ada satu tugas yang harus dilakukan dengan segera,"
Suara Kaisar Dewa Yang Jiu terdengar begitu lantang dan berwibawa. Suara itu mengandung getaran kekuatan yang mampu menghempaskan sebuah bukit kecil.
"Kami siap menerima perintah," jawab sepuluh Dewa secara serempak dan penuh rasa hormat.
"Bagus. Apakah kalian tahu di mana kemunculan dua iblis itu?"
"Kami tidak tahu, kami siap mendengarkan," jawab pada Dewa secara bersamaan lagi.
"Menurut informasi Dewa Penjaga, Iblis Naga Neraka dan Raja Iblis Hitam memunculkan dirinya di tepi perbatasan Timur Dunia Para Dewa dan Dunia Para Siluman,"
Kaisar Dewa Yang Jiu berhenti sebentar. Matanya yang tajam dan penuh kewibawaan itu menatap sepuluh Dewa di hadapannya dengan serius.
Setelah berhenti beberapa saat, kembali dia melanjutkan, "Oleh karena itu, maka aku menyuruh kalian untuk pergi ke sana sekarang juga," katanya memberikan perintah.
"Perintah akan kami laksanakan dengan segera. Sekarang juga kami pamit undur diri,"
Para Dewa bersujud tiga kali kepada Kaisar Dewa Yang Jiu sebelum mereka pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Wushh!!!
Angin berhembus secara tiba-tiba. Sedetik kemudian, sepuluh Dewa pilihan itu sudah tidak ada di sana. Mereka telah pergi meninggalkan ruangan utama tersebut.
Sementara itu, ketika sepuluh Dewa sudah lenyap dari pandangan mata, tiba-tiba dari penjuru ruangan mendadak muncul empat orang lainnya.
Mereka mengenakan pakaian mewah dengan warna beragam. Keempat sosok tersebut kemudian melayang mendekat ke arah Kaisar Yang Jiu.
Mereka baru berhenti ketika jaraknya hanya terpaut sekitar lima meter.
"Bagaimana, apakah semuanya sudah siap?" tanya Kaisar Dewa Yang Jiu kepada empat sosok tersebut.
"Semuanya sudah disiapkan sesuai rencana," jawab sosok yang mengenakan pakaian warna hijau muda.
"Apakah rencana ini akan berhasil sempurna?"
"Aku jamin begitu. Karena sekuat apapun mereka, mereka pasti tidak akan sanggup kalau diserang secara serempak dan tiba-tiba,"
"Benar, aku setuju dengan pendapatnya. Apalagi kalau ditambah dengan keberadaan kita berlima. Hemm, rasanya kesempatan mereka untuk bertahan hidup sudah tidak ada lagi," sambung sosok yang mengenakan pakaian biru tua.
Kaisar Yang Jiu mengangguk-anggukkan kepala beberapa kali. Wajahnya tampak cerah dan cemerlang, sama seperti pakaiannya yang kuning keemasan ketika tertimpa cahaya.
Entah apa yang sebenarnya sedang terjadi, sebab tiada siapapun yang mampu mengetahuinya.
Dunia Para Dewa
Bab 1 Dunia Para Dewa
08/09/2022
Bab 2 Sepuluh Dewa Senjata
08/09/2022
Bab 3 Fakta yang Mengejutkan
08/09/2022
Bab 4 Pertempuran I
08/09/2022
Bab 5 Pertempuran II
08/09/2022
Bab 6 Pertempuran III
08/09/2022
Bab 7 Pertempuran IV
08/09/2022
Bab 8 Sekte Gunung Surgawi
08/09/2022
Bab 9 Reinkarnasi I
08/09/2022
Buku lain oleh Junn_Badranaya
Selebihnya